Silostazol


Cilostazol

6-[4-(1-sikloheksil-1H-tetrazol-5-il)butoksi]-3,4-dihidrokarbostiril[73963-72-1]

C20H27N5O2                                                    BM  369,46

 

Silostazol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C20H27N5O2, dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian  Hablur putih sampai hampir putih.

 

Kelarutan Mudah larut dalam kloroform; agak sukar larut dalam metanol dan dalam etanol; praktis tidak larut dalam air.

 

Baku pembanding Silostazol BPFI; Senyawa Sejenis A Silostazol BPFI; Senyawa Sejenis B Silostazol BPFI; Senyawa Sejenis C Silostazol BPFI.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan dan didispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Silostazol BPFI.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram   Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Susut pengeringan  <1121> Tidak lebih dari 0,3%; lakukan pengeringan pada suhu 110º selama 3 jam.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.

 

Klorida <361> Tidak lebih dari 0,018%.

    Larutan uji Larutkan 500 mg zat dalam 40 mL dimetilformamida P tambahkan 6 mL asam nitrat encer P, tambahkan dimetilformamida P hingga 50 mL.

    Larutan pembanding Tambahkan 6 mL asam nitrat encer P ke dalam 0,25 mL asam hidroklorida 0,01 N, tambahkan dimetilformamida P hingga 50 mL.

    Prosedur Tambahkan 1 mL perak nitrat LP ke dalam Larutan uji dan Larutan pembanding, campur dan biarkan selama 5 menit, lindungi dari cahaya langsung. Bandingkan kekeruhan yang terjadi pada kedua tabung yang diamati baik secara vertikal atau horizontal dengan latar belakang hitam: kekeruhan Larutan uji tidak lebih intensif dari Larutan pembanding (0,018%).

 

Logam berat  <371> Metode III  Tidak lebih dari 10 bpj.

 

Cemaran organik Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Pengencer, Larutan A, Larutan B, Fase gerak, Larutan kesesuaian sistem, dan Sistem kromatografi lakukan seperti tertera padaPenetapan kadar.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Silostazol BPFI dan Senyawa Sejenis C Silostazol BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, larutkan dalam asetonitril P hingga kadar masing-masing lebih kurang 0,5 mg per mL, jika perlu sonikasi. Pipet 4 mL larutan ke dalam labu tentukur 10-mL, dan encerkan dengan air sampai tanda. Kemudian encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap dengan Pengencer hingga kadar masing-masing lebih kurang 0,4 µg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 20 mg zat masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL, larutkan dengan 20 mL asetoniril P, jika perlu sonikasi. Encerkan dengan air sampai tanda.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20  mL) Larutan baku dan  Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase senyawa sejenis C silostazol  dengan rumus:

 

 

CS adalah kadar Senyawa Sejenis C Silostazol  BPFI dalam µg per mL Larutan baku; CU adalah kadar silostazol dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; rU adalah respons puncak senyawa sejenis C silostazol dalam Larutan uji; rS adalah respons puncak senyawa sejenis C silostazol dalam Larutan baku. Hitung persentase cemaran lain dengan rumus:

 

 

F adalah faktor respons relatif dari Tabel; CS adalah kadar silostazol dalam µg per mL Larutan baku; CU adalah kadar silostazol dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; rU adalah respons puncak cemaran lain dalam Larutan uji; rS adalah respons puncak silostazol dalam Larutan baku.

 

Tabel

Nama

Waktu retensi relatif

Faktor respons relatif

Batas

(%)

Senyawa sejenis A silostazol

0,2

1,7

0,1

Senyawa sejenis B silostazol

0,9

0,58

0,1

Silostazol

1,0

1,0

-

Senyawa sejenis C silostazol

1,9

-

0,1

Cemaran lain

-

1,0

0,1

Total cemaran

-

-

0,4

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Pengencer Buat campuran air-asetonitril P (60:40).

    Larutan A Buat campuran air-asetonitril P (70:30), saring dan awaudarakan.

Larutan B Buat campuran air-asetonitril P (50:50), saring dan awaudarakan.

    Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

    Larutan kesesuaian sistem  Larutkan sejumlah Silostazol BPFI, Senyawa Sejenis A Silostazol BPFISenyawa Sejenis B Silostazol BPFI dalam Pengencer hingga kadar masing-masing 0,05 mg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Silostazol BPFI, larutkan dalam asetonitril P jika perlu sonikasi hingga kadar lebih kurang 1,0 mg per mL. Pipet 4 mL larutan ke dalam labu tentukur 10-mL dan encerkan dengan air sampai tanda. Kemudian encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,04 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 20 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL, larutkan dalam 20 mL asetonitril P, jika perlu sonikasi, encerkan dengan air sampai tanda. Pipet 1 mL larutan ke dalam labu tentukur 10-mL, encerkan dengan Pengencer sampai tanda.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm x 10 cm, berisi bahan pengisi L7 dengan ukuran partikel 3,5 mm. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Pertahankan suhu kolom pada 40°. Kromatograf diprogram sebagai berikut :

 

 

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

Eluasi

0-6,5

6,5-10

10-20

20-20,1

20,1-28

100®50

50®0

0

0®100

100

0®50

50®100

100

100®0

0

gradien linier

gradien linier

isokratik

gradien linier

kesetimbangan

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, tentukan zat-zat pada Tabel dan rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak silostazol dan senyawa sejenis B silostazol, tidak kurang dari 3,0; faktor ikutan puncak silostazol tidak lebih dari 2,0 dan simpangan baku  relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang  20 ml) Larutan baku dan  Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg silostazol, C20H27N5O2, dalam zat yang digunakan dengan rumus:

 

 

C adalah kadar Silostazol BPFI  dalam mg per mL Larutan baku; rU dan  rS berturut-turut adalah respons puncak dari Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan  Simpan dalam wadah tertutup rapat, pada suhu ruang.