Natrium Lauril Sulfat


Sodium Lauryl Sulfate

Natrium monododesil sulfat [151-21-3]

CH3(CH2)10CH2OSO3Na

 

Natrium lauril sulfat adalah campuran dari natrium alkil sulfat, sebagian besar mengandung natrium lauril sulfat, CH3(CH2)10CH2OSO3Na. Kandungan campuran natrium klorida dan natrium sulfat tidak lebih dari 8,0%.

 

Pemerian Hablur, kecil, berwarna putih atau kuning muda; agak berbau khas.

 

Kelarutan Mudah larut dalam air; membentuk larutan opalesen.

 

Identifikasi Larutan zat (1 dalam 10) menunjukkan reaksi Natrium cara A dan B seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>, dan setelah diasamkan dengan asam hidroklorida P, dididihkan perlahan-lahan selama 20 menit menunjukkan reaksi Sulfat cara A, B dan C seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.

 

Kebasaan Larutkan 1,0 g dalam 100 mL air, tambahkan merah fenol LP, dan titrasi dengan asam hidroklorida 0,10 N: diperlukan tidak lebih dari 0,60 mL untuk netralisasi.

 

Arsen <321> Metode II Tidak lebih dari 3 bpj.

 

Logam berat Metode II Tidak lebih dari 20 bpj.

 

Natrium klorida Timbang saksama lebih kurang 5 g, larutkan dalam 50 mL air. Netralkan larutan dengan asam nitrat 0,8 N menggunakan kertas lakmus sebagai indikator, tambahkan 2 mL kalium kromat LP, dan titrasi dengan perak nitrat 0,1 N LV.

 

Tiap mL perak nitrat 0,1 N

setara dengan 5,844 ng NaCl

 

Natrium sulfat

    Larutan timbal nitrat Larutkan 33,1 g timbal(II) nitrat P dalam air hingga 1000 mL.

    Prosedur Timbang saksama lebih kurang 1 g, masukkan ke dalam gelas piala 250 mL, tambahkan 35 mL air, hangatkan hingga larut. Ke dalam larutan yang hangat tambahkan 2,0 mL asam nitrat 1 N, campur, dan tambahkan 50 mL etanol P. Panaskan larutan hingga mendidih, dan dengan perlahan-lahan tambahkan 10 mL Larutan timbal nitrat dengan diaduk-aduk. Tutup gelas piala, didihkan perlahan-lahan selama 5 menit, dan biarkan. Jika cairan beningan berkabut, biarkan selama 10 menit, panaskan hingga mendidih dan biarkan. Pada saat larutan hampir mendidih, dekantasi cairan sebanyak-banyaknya, saring dengan kertas saring 9 cm (Whatman nomor 41) atau yang setara). Bilas 4 kali dengan cara dekantasi, tiap kali dengan 50 mL etanol P 50%, dan didihkan campuran. Akhirnya pindahkan kertas saring ke dalam gelas piala semula, dan segera tambahkan 30 mL air, 20,0 mL dinatrium edetat 0,05 M LV, dan 1 mL dapar amonia-amonium kloridaLP. Hangatkan hingga endapan larut, tambahkan 0,2 mL hitam eriokrom LP dan titrasi dengan zink sulfat 0,05 M LV.

 

Tiap mL dinatrium 0,05M

setara dengan 7,102 mg Na2SO4

 

Alkohol tidak tersulfatasi Timbang saksama lebih kurang 10 g, larutkan dalam 100 mL air, dan tambahkan 100 mL etanol P, pindahkan larutan ke dalam corong pisah dan ekstraksi 3 kali, tiap kali dengan 50 mL heksana P. Jika terbentuk emulsi dapat ditambahkan natrium klorida P untuk memisahkan kedua lapisan. Bilas kumpulan ekstrak heksana tiga kali, tiap kali dengan 50 mL air, dan keringkan dengan natrium sulfatanhidrat P. Saring ekstrak heksana ke dalam gelas piala yang sudah ditara, uapkan di atas tangas uap hingga bau heksana tidak tercium lagi, keringkan dan timbang. Bobot residu tidak lebih dari 4,0% dari bobot nastrium lauril sulfat.

 

Alkohol total Timbang saksama lebih kurang 5 g zat, masukkan ke dalam labu Kjeldahl 800 mL dan tambahkan 150 mL air, 50 mL asam hidroklorida P dan beberapa butir batu didih. Kemudian refluks, panaskan hati-hati untuk menghindari terjadinya busa yang melimpah dan didihkan selama lebih kurang 4 jam. Dinginkan labu, bilas kondensor dengan eter P, kumpulkan eter dalam labu dan pindahkan isinya ke dalam corong pisah 500 mL, bilas labu dengan eterP dua kali dan tambahkan bilasan ke corong pisah. Ekstraksi larutan 2 kali, tiap kali dengan 75 mL eter P, uapkan kumpulan ekstrak eter dalam gelas piala yang sudah ditara di atas tangas uap, keringkan residu pada suhu 105° selama 30 menit, dinginkan dan timbang. Alkohol total tidak kurang dari 59,0% dari bobot natrium lauril sulfat digunakan.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.