Timerosal


Thimerosal

 

 

Etil (natrium o-merkaptobenzoato) merkuri [54-64-8]

C9H9HgNaO2S                                               BM 404,81

 

Timerosal mengandung tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari 102,0% C9H9HgNaO2S, dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian Serbuk hablur, warna krem muda;  berbau khas lemah; dipengaruhi oleh cahaya; pH larutan (1 dalam 100) lebih kurang 6,7.

 

Kelarutan Mudah larut dalam air; praktis tidak larut dalam eter; larut dalam etanol.

 

Baku pembanding Timerosal BPFI; lakukan pengeringan dalam hampa udara di atas fosfor pentoksida P hingga bobot tetap sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. Senyawa Sejenis A Timerosal BPFI.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan dan didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Timerosal BPFI.

    B. Pada larutan (1 dalam 100) tambahkan beberapa tetes perak nitrat LP: terbentuk endapan kuning pucat.

    C. Waktu retensi puncak utama pada kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%; Lakukan pengeringan dalam hampa udara di atas fosfor pentoksida P hingga bobot tetap.

 

Ion raksa Tidak lebih dari 0,70%; lakukan penetapan dengan cara sebagai berikut:

Pereaksi iodida Larutkan 33,20 g kalium iodida P dalam 75 mL air di dalam labu tentukur 100-mL, tambahkan air sampai tanda. Larutan dibuat segar, simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah raksa(II) klorida, masukkan kedalam labu tentukur yang sesuai, larutkan dan encerkan hingga kadar lebih kurang 95 µg per mL.

Larutan uji persediaan Timbang saksama sejumlah zat masukkan kedalam labu tentukur yang sesuai, larutkan dan encerkan hingga kadar lebih kurang 5 mg per mL.

Larutan uji A Pipet sejumlah Larutan uji persediaan, encerkan hingga kadar  lebih kurang 1 mg per mL.

Larutan uji B Pipet sejumlah Larutan uji persediaan, dan Larutan baku, encerkan hingga kadar timerosal lebih kurang 1 mg per mL dan raksa(II) klorida P 9,5 µg per mL.

Prosedur [Catatan Lindungi larutan dari cahaya sebelum pengukuran serapan.] Tandai 5 labu tentukur 10-mL dengan C, D, E, F dan R. Pipet 5 mL Larutan uji A ke dalam labu tentukur C dan D, pipet 5 mL Larutan uji B ke dalam labu tentukur E dan F, dan pipet 5 mL air ke dalam labu R. Encerkan labu C dan E dengan air sampai tanda. Encerkan labu D, F dan R dengan Pereaksi iodida sampai tanda. Ukur serapan ion tetraiodomerkurat dalam sel 1-cm pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 323 nm (diperoleh dari penetapan yang serupa yang disiapkan dengan mencampur 1,0 mL Larutan baku dengan 5,0 mL Pereaksi iodida, encerkan dengan air hingga            10 mL), gunakan air sebagai blangko. Rekam serapan larutan yang ada dalam labu C, D, E, F dan R berturut-turut sebagai AC, AD, AE, AF dan AR. Hitung persentase ion raksa dalam zat dengan rumus :

 

 

AU adalah serapan Larutan uji yang diperoleh dari persamaan: Au = (ADARAC); AS adalah serapan Larutan baku yang diperoleh dari persamaan: AS = (AFARAEAU); CS adalah kadar raksa klorida dalam mg per mL Larutan uji B; CU adalah kadar timerosal dalam mg per mL Larutan uji B berdasarkan bobot yang ditimbang; 200,59 adalah bobot atom raksa; 271,50 adalah bobot molekul raksa(II) klorida.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Pada 2 liter air tambahkan 1,0 mL asam trifluoroasetat P hingga kadar 0,05%.

    Fase gerak Campuran metanol P-Larutan A (60:40). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan persediaan 1 Timbang saksama sejumlah Timerosal BPFI, larutkan dan encerkan dengan air hingga kadar lebih kurang 250 µg per mL.

    Larutan persediaan 2 Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis A Timerosal BPFI, larutkan dan encerkan dengan campuran metanol P-air (90:10) hingga kadar lebih kurang 250 µg per mL.

    Larutan baku Pipet sejumlah Larutan persediaan 2, encerkan dengan air hingga kadar lebih kurang 0,25 µg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan air hingga kadar lebih kurang 250 µg per mL.

    Larutan kesesuaian sistem Pipet sejumlah Larutan persediaan 1 dan Larutan persediaan 2, encerkan dengan air, hingga kadar masing-masing lebih kurang 25 µg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 222  nm dan kolom 2,1 mm × 10 cm yang berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 2 ?m. Pertahankan suhu “autosampler” pada 4º. Laju alir lebih kurang 0,35 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak  timerosal dan senyawa sejenis A timerosal tidak kurang dari 3,5. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 3%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 2,5 µl) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat dengan rumus:

 

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; radalah respons puncak senyawa sejenis A timerosal dari Larutan baku; CS adalah kadar Senyawa Sejenis A Timerosal BPFI dalam µg per mL Larutan baku; CU  adalah kadar timerosal dalam µg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel.

 

Tabel

Nama

Waktu retensi relatif

Batas

Asam tiosalisilat

0,36

0,10

Timerosal

1,0

-

Senyawa sejenis A timerosal

1,3

0,10

Cemaran lain

-

0,10

Total cemaran

-

1,0

   Abaikan puncak lebih kecil dari 0,05%

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Pada 2 liter air tambahkan 1,0 mL asam trifluoroasetat P hingga diperoleh kadar 0,05%.

    Fase gerak Campuran metanol P-Larutan A (60:40). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Timerosal BPFI, larutkan dan encerkan dengan air hingga kadar lebih kurang 250 µg per mL.

    Larutan baku Pipet sejumlah Larutan baku persediaan, encerkan dengan air hingga kadar 25 µg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan air hingga kadar 25 µg per mL. [Catatan Buat Larutan baku dan Larutan uji pada kadar tidak lebih dari ± 10% dari kadar yang telah diperkirakan.]

    Larutan cemaran persediaan Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis A Timerosal BPFI, larutkan dan encerkan dengan campuran metanol P-air (90:10) hingga kadar lebih kurang 250 µg per mL.

    Larutan kesesuaian sistem Pipet sejumlah Larutan baku persediaan dan Larutan cemaran persediaan, encerkan dengan air, hingga kadar masing-masing lebih kurang 25 µg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 222  nm dan kolom 2,1 mm × 10 cm yang berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 2 ?m. Pertahankan suhu “autosampler” pada 4º. Laju alir lebih kurang 0,35 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak timerosal dan senyawa sejenis A timerosal tidak kurang dari 3,5; Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada prosedur: faktor ikutan puncak timerosal tidak lebih dari 1,5; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 0,73%. [Catatan Waktu retensi relatif timerosal dan senyawa sejenis A timerosal berturut-turut 1,0 dan 1,3.]

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 2,5 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase timerosal, C9H9HgNaO2S, dalam zat dengan rumus:

 

 

rU  dan rS berturut-turut adalah respons puncak     utama dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Timerosal BPFI dalam µg per mL Larutan baku ; CU adalah kadar timerosal dalam µg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.