Klorpromazin Hidroklorida


Chlorpromazine Hydrochloride

2-Kloro-10-[3-(dimetilamino)propil]

Fenotiazina monohidroklorida [69-09-0]

C17H19ClN2S.HC1                                           BM 355,33

 

Klorpromazin Hidroklorida mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,5% C17H19ClN2S.HC1 dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian  Serbuk hablur, putih atau agak krem putih; tidak berbau. Warna menjadi gelap karena pengaruh cahaya.

 

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam etanol dan dalam kloroform; tidak larut dalam eter dan dalam benzen.

 

Baku pembanding Klorpromazin Hidroklorida BPFI; lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 2 jam sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat kering dan didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Klorpromazin Hidroklorida BPFI.

    B. Bercak utama yang diperoleh pada uji Fenotiazina teralkilasi lain sesuai dengan Rf  dari bercak utama Larutan baku.

    C. Larutan (1 dalam 10) menunjukkan reaksi Klorida cara A, B dan C seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.

 

Jarak lebur <1021> Antara 195° dan 198°.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%; lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 2 jam.

 

Sisa pemijaran <301>Tidak lebih dari 0,1%.

 

Fenotiazina teralkilasi lain Tidak lebih dari 0,5%; Lakukan Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Buat campuran segar eter P-etil asetat P yang dijenuhkan dengan amonium hidroksida P (1:1).

    Larutan baku Larutkan sejumlah Klorpromazin Hidroklorida BPFI dalam metanol P hingga kadar lebih kurang 5 mg per mL.

    Enceran larutan baku Encerkan Larutan baku secara kuantitatif dan bertahap dengan metanol P hingga kadar lebih kurang 25 µg per mL.

    Larutan uji Larutkan 45,0 mg zat dalam 10 mL metanol P.

    Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing 10 µL Larutan uji, Larutan baku dan Enceran larutan baku pada lempeng kromatografi Silika gel P. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatografi yang berisi Fase gerak, biarkan merambat hingga lebih kurang 10 cm di atas garis penotolan. Angkat lempeng, tandai batas rambat, biarkan kering di udara selama 20 menit. Amati di bawah cahaya ultraviolet 254 nm. Luas dan intensitas tiap bercak selain bercak utama yang diperoleh dari Larutan uji tidak lebih besar dari bercak Enceran larutan baku (0,5%).

 

Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 700 mg zat, masukkan ke dalam gelas piala, larutkan dalam 70 mL asam asetat glasial P. Tambahkan 10 mL larutan raksa(II) asetat LP, titrasi dengan asam perklorat 0,1 N LV. Tetapkan titik akhir secara potensiometri.

 

Tiap mL asam perklorat 0,1 N

setara dengan 35,53 mg C17H19ClN2S.HCl

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.