Letrozol


Letrozole

 

4,4’-(1H-1,2,4-Triazol-1-ilmetilen)dibenzonitril [112809-51-5]

C17H11N5                                                                 BM 285,30

 

Letrozol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%, C17H11N5, dihitung terhadap zat anhidrat.

 

Pemerian Serbuk hablur; putih sampai kekuningan.

 

Kelarutan Praktis tidak larut dalam air; mudah larut dalam diklorometan; sukar larut dalam etanol.

 

Baku pembanding Letrozol BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. Senyawa Sejenis A Letrozol BPFI.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam minyak mineral P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Letrozol BPFI.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.

 

Logam berat <371>Metode III. Tidak lebih dari                 10 bpj.

 

Air <1031> Metode I  Tidak lebih dari 0,3%.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A, Larutan B, Pengencer, dan Fase gerak Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis A Letrozol BPFI dan Letrozol BPFI, larutkan, dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar berturut-turut lebih kurang 2 µg per mL dan 10 µg per mL. [Catatan Larutkan Letrozol BPFI dan Senyawa Sejenis A Letrozol BPFI dalam asetonitril P, kemudian encerkan dengan air.]

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Letrozol BPFI, larutkan, dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 1 µg per mL. [Catatan Larutkan Letrozol BPFI dalam asetonitril P, kemudian encerkan dengan air.]

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 25 mg zat, masukkan ke dalam labu tekukur 250-mL. Larutkan dalam 75 mL asetonitril P, encerkan dengan air sampai tanda.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 230 nm dan kolom berukuran 4,6 mm x 12,5 cm yang berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu

menit

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

0

70

30

25

30

70

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara senyawa sejenis A letrozol dan letrozol tidak kurang dari 2,0. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 10,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku  dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat dengan rumus:

 

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak letrozol dari Larutan baku; CS adalah kadar Letrozol BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar letrozol dalam mg per mL Larutan uji. Masing-masing cemaran  dan total cemaran tidak lebih dari batas seperti yang tertera pada Tabel.             

 

Nama

Waktu retensi relatif

Batas

(%)

Senyawa sejenis A letrozol

0,67

0,3

Letrozol

1,0

-

4,4’,4”-Metanetriltribenzonitril

2,4

0,2

Cemaran lain

-

0,1

Total cemaran tidak spesifik

-

0,3

    Abaikan cemaran dengan puncak kurang dari 0,05%

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Gunakan Air.

    Larutan B Gunakan Asetonitril P.

    Pengencer Campuran Asetonitril P-air (3:7).

    Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Letrozol BPFI, larutkan, dan encerkan dengan Pengencer, hingga kadar lebih kurang 10 µg per mL. [Catatan Larutkan Letrozol BPFI dalam asetonitril P, kemudian encerkan dengan air.]

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan, dan encerkan dengan Pengencer, hingga kadar lebih kurang 10 µg per mL. [Catatan Larutkan Letrozol BPFI dalam asetonitril P, kemudian encerkan dengan air.]

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 230 nm dan kolom berukuran 4,6 mm x 12,5 cm yang berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu

menit

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

0

70

30

25

30

70

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan letrozol antara 0,8-1,5; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku  dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase letrozol, C17H11N5, dalam zat dengan rumus:

 

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak leflunomida dari Larutan uji dan Larutan baku;                CS adalah kadar Letrozol BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar letrozol dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, pada suhu ruang terkendali.