Tablet Letrozol


Letrozole Tablets

 

Tablet Letrozol mengandung letrozol, C17H11N5,  tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari 105,0%, dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Baku pembanding Letrozol BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. Senyawa Sejenis A Letrozol BPFI.

 

 

 

Identifikasi

    A. Lakukan penetapan seperti tertera pada Identifikasi secara kromatografi lapis tipis <281>.

    Penjerap Campuran silika gel P setebal 0,25 mm.

    Fase gerak Campuran etil asetat P-metanol P (9:1)

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah serbuk tablet, larutkan, dan encerkan dengan metanol P, hingga kadar lebih kurang 2 mg per mL. [Catatan kocok kuat, sonikasi selama 10 menit, dan sentrifus.]

    Prosedur Totolkan masing-masing 5 µL Larutan baku dan Larutan uji  pada lempeng kromatografi. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatografi berisi Fase gerak dan biarkan Fase gerak merambat.  Angkat lempeng, tandai batas rambat, biarkan kering di udara. Amati bercak di bawah cahaya ultraviolet 254 nm; intensitas bercak lain selain bercak utama dari Larutan uji tidak lebih besar dari bercak utama Larutan baku.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Disolusi <1231>

    UJI 1

    Media disolusi: 500 mL asam hidroklorida 0,1 N.

    Alat tipe 2: 100 rpm.

    Waktu: 30 menit.

Lakukan penetapan jumlah, C17H11N5, yang terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak dan Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Letrozol BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, larutkandalam asetonitril P hingga 10% volume labu, encerkan dengan Media disolusi hingga kadar lebih kurang 0,05 mg per mL. Pipet sejumlah larutan ini, encerkan dengan Media disolusi, hingga kadar 0,005 mg per mL.

    Larutan uji Sentrifus alikot pada 4000 rpm selama 5 menit.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 200 µL) Larutan baku  dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase letrozol, C17H11N5, yang terlarut dengan rumus:

 

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak letrozol dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Letrozol BPFI dalam mg per mL Larutan baku; L adalah bobot letrozol dalam mg per tablet seperti tertera pada etiket; V adalah volume Media disolusi dalam mL, 500 mL.

    Toleransi Dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 80% (Q) letrozol,  C17H11N5, dari jumlah yang tertera pada etiket.

    UJI 2

    Media disolusi: 900 mL asam hidroklorida 0,1 N. Atur pH hingga 1,2 dengan penambahan natrium hidroksida P 50%. Awaudarakan.

    Alat tipe 2: 75 rpm.

    Waktu: 30 menit.

Lakukan penetapan jumlah, C17H11N5, terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Campuran asetonitril P-air (45:55).

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Letrozol BPFI, larutkan, dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang             0,3 mg per mL.

    Larutan baku Pipet sejumlah Larutan baku persediaan, encerkan dengan Media disolusi hingga kadar Letrozol BPFI lebih kurang 3,0 µg per mL.

    Larutan uji Saring alikot melalui penyaring dengan porositas 35 µm.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 230 nm dan kolom berukuran 4,6 mm x 15 cm yang berisi bahan pengisi L1, dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan letrozol tidak lebih dari 2; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 100 µL) Larutan baku  dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase letrozol, C17H11N5, yang terlarut dalam zat dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak letrozol dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Letrozol BPFI dalam mg per mL Larutan baku; L adalah bobot letrozol dalam mg per tablet seperti tertera pada etiket; V adalah volume Media disolusi dalam mL, 900 mL.

    Toleransi Dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 80% (Q) letrozol,  C17H11N5, dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

    UJI 3

    Media disolusi: 500 mL asam hidroklorida 0,1 N.

    Alat tipe 2: 75 rpm.

    Waktu: 30 menit.

Lakukan penetapan jumlah, C17H11N5, yang terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti pada Penetapan kadar.

    Fase gerak Campuran asetonitril P-air (48:52).

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Letrozol BPFI, larutkan, dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,25 mg per mL.

    Larutan baku Pipet sejumlah Larutan baku persediaan, larutkan, dan encerkan dengan Media disolusi hingga kadar Letrozol BPFI lebih kurang 0,005 mg per mL.

    Larutan uji Saring alikot melalui penyaring dengan porositas 0,45 µm. Buang beberapa mL filtrat pertama.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 50 µL) Larutan baku  dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase letrozol, C17H11N5, yang terlarut dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak letrozol dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Letrozol BPFI dalam mg per mL Larutan baku; L adalah bobot letrozol dalam mg per tablet seperti tertera pada etiket; V adalah volume Media disolusi dalam mL, 500 mL.

    Toleransi Dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 80% (Q) letrozol, C17H11N5, dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Gunakan Air.

    Larutan B Gunakan asetonitril P.

    Pengencer Campuran asetonitril P-air (30:70).

    Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Letrozol BPFI dan Senyawa Sejenis A Letrozol BPFI, larutkan, dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar berturut-turut 10 µg per mL dan 2 µg per mL. [Catatan Larutkan letrozol dan senyawa sejenis A letrozol dalam asetonitril P, kemudian encerkan dengan air.]

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Letrozol BPFI, larutkan, dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 1 µg per mL. [Catatan Larutkan letrozol dalam asetonitril P, kemudian encerkan dengan air.]

    Larutan uji Larutan mengandung letrozol dalam Pengencer dengan kadar 0,1 mg per mL. Kocok tidak kurang dari 10 tablet letrozol dalam Pengencer selama 15 menit sampai larut, sentrifus, gunakan beningan.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 230 nm dan kolom berukuran 4,6 mm x 12,5 cm yang berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu

menit

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

0

70

30

25

30

70

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara letrozol dan senyawa sejenis A letrozol tidak kurang dari 2,0. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 10,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 50 µL) Larutan baku  dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dengan rumus:

 

 

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak letrozol dari Larutan baku; CS adalah kadar Letrozol BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar letrozol dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel.            

 

Nama

Waktu retensi relatif

Batas

(%)

Senyawa sejenis A letrozol

0,67

-

Letrozol

1,0

-

4,4’,4”-Metanetriltribenzonitril

2,4

-

Cemaran lain

-

0,1

Total cemaran tidak spesifik

-

0,3

    Abaikan cemaran dengan puncak kurang dari 0,05%

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Pengencer Campuran asetonitril P-air (30:70).

    Fase gerak Campuran asetonitril P-air (48:52). Saring dan awaudarakan, jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Letrozol BPFI, larutkan, dan encerkan dengan Pengencer, hingga kadar lebih kurang         0,2 mg per mL. [Catatan Larutkan Letrozol BPFI dalam asetonitril P, kemudian encerkan dengan air.]

    Larutan baku Pipet sejumlah Larutan baku persediaan ke dalam labu tentukur yang sesuai, encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 10 µg per mL.

    Larutan uji persediaan Timbang saksama sejumlah tablet setara dengan 50 mg letrozol, masukkan ke dalam labu tentukur 250-mL. Tambahkan 20 mL air dan kocok selama 5 menit untuk melarutkan tablet. Tambahkan 75 mL asetonitril P, kocok selama 30 menit, dan encerkan dengan air sampai tanda. Sentrifus sebagian larutan ini.

    Larutan uji Pipet sejumlah Larutan uji persediaan, encerkan dengan Fase gerak hingga kadar letrozol lebih kurang 10 µg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 230 nm dan kolom berukuran 4,6 mm x 12,5 cm yang berisi bahan pengisi L1, dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan letrozol antara 0,8 dan 1,5; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku  dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase letrozol, C17H11N5, dalam tablet  dengan rumus:

 

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak letrozol dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Letrozol BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar letrozol dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket.              

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, pada suhu ruang terkendali.

 

Penandaan Jika tidak menggunakan Disolusi Uji 1, cantumkan uji disolusi yang digunakan.