Kapsul Siklosporin


Cyclosporine Capsules 

Kapsul Siklosporin mengandung Siklosporin, C62H111N11O12, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Baku pembanding Siklosporin BPFI; Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, dalam lemari pembeku. Berifat higroskopis.

 

Identifikasi Waktu retensi puncak utama kromatogram  Larutan uji sesuai dengan  Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Disolusi <1231>

Untuk kapsul berisi cairan

    Media disolusi: 500 mL air

    Alat tipe 2: 50 rpm.

 Waktu: 15 menit.

   Prosedur Masukkan masing-masing 1 kapsul ke dalam tiap labu disolusi, biarkan kapsul tenggelam hingga ke dasar labu sebelum putaran dayung dimulai. Amati kapsul, rekam periode waktu yang dibutuhkan cangkang kapsul untuk hancur.

    Toleransi Persyaratan dipenuhi apabila seluruh kapsul yang diuji hancur dalam waktu tidak lebih dari 15 menit. Jika 1 atau 2 kapsul uji hancur dalam waktu antara 15 dan 30 menit, ulangi pengujian dengan menggunakan 12 kapsul tambahan. Tidak lebih dari 2 kapsul dari jumlah total 18 kapsul yang diuji hancur dalam waktu antara 15 dan 30 menit.

 

Untuk kapsul berisi serbuk

    Media disolusi: 1000 mL mengandung larutan natrium lauril sulfat P 0,5% dalam asam hidroklorida 0,1 N

   Alat tipe 1 : 150 rpm.

Waktu: 90 menit.

   Lakukan penetapan jumlah C62H111N11O12 yang terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Buat campuran asetonitril P-air-metanol P-asam fosfat P  (900:450:50:0,5), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti yang tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Siklosporin BPFI, larutkan dan encerkan  dalam Media disolusi hingga kadar lebih kurang 0,001 L mg per mL, L adalah jumlah mg siklosporin per kapsul yang tertera pada etiket. Pipet 25 mL larutan, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL, encerkan dengan asetonitril P sampai tanda dan kocok. Kadar larutan adalah 0,0005 L mg siklosporin per mL.

Larutan uji Saring alikot, pipet 5 mL filtrat masukkan ke dalam labu tentukur 10-mL dan encerkan dengan asetonitril P sampai tanda.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 210 nm dan kolom 4,6 mm × 25 cm berisi bahan pengisi L1, pertahankan suhu kolom pada suhu 80º. Laju alir lebih kurang 2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: efisiensi kolom tidak kurang dari 700 lempeng teoritis, dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL) Larutan baku dengan kadar lebih kurang 0,1 mg siklosporin per mL, dan Larutan uji ke dalam kromatograf [Catatan Suntikkan 40 µl Larutan baku jika dengan kadar lebih kurang 0,025 mg siklosporin per mL], rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg C62H111N11O12, yang terlarut dengan rumus:

           

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak siklosporin dari Larutan uji dan Larutan baku; C adalah kadar Siklosporin BPFI dalam mg per mL Larutan baku.

Toleransi Dalam waktu 90 menit harus larut tidak kurang dari 80% (Q) C62H111N11O12, dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.

 

Air <1031> Metode I Untuk kapsul berisi serbuk tidak lebih dari 3,5%, gunakan serbuk isi kapsul yang dihaluskan.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Untuk kapsul berisi cairan

   Fase gerak dan  Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar dalam Injeksi Siklosporin.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Siklosporin BPFI, larutkan dan encerkan dengan etanol mutlak P hingga kadar 1 mg per mL. Gunakan larutan ini segera setelah dilarutkan.

    Larutan uji Gunakan pisau tajam, secara hati-hati potong cangkang kapsul dan keluarkan isi tidak kurang dari 20 kapsul, dengan bantuan etanol mutlak P masukkan isi kapsul ke dalam labu tentukur yang sesuai. Cuci pisau dengan etanol mutlak P dan masukkan pelarut pembilas ke dalam labu tentukur, encerkan dengan etanol mutlak P sampai tanda. Pipet sejumlah larutan, encerkan dengan etanol absolut P hingga kadar siklosporin 1 mg per mL.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg siklosporin, C62H111N11O12, dalam tiap kapsul dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak siklosporin dari Larutan uji dan Larutan baku; L adalah kadar siklosporin dalam mg seperti tertera pada etiket; D adalah kadar dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket dan faktor pengenceran; C adalah kadar Siklosporin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; P adalah kemurnian dalam µg per mL Siklosporin BPFI.

 

Untuk kapsul berisi serbuk

    Fase gerak Buat campuran asetonitril P-air-metanol P-asam fosfat P (605:400:50:0,5), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti yang tertera pada Kromatografi <931>.

    Pengencer Buat campuran asetonitril P-tetrahidrofuran P-etanol mutlak P (9:5:4).

    Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 25 mg Siklosporin BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 25-mL. Tambahkan 2,5 mL air dan sonikasi selama 10 menit. Tambahkan 10 mL Pengencer, sonikasi selama 5 menit, encerkan dengan Pengencer sampai tanda dan kocok.

    Larutan uji persediaan Keluarkan isi tidak kurang dari 20 kapsul ke dalam labu tentukur kapasitas V mL hingga kadar siklosposin 10 mg per mL. Tambahkan sejumlah air hingga volume 1 per 10 bagian labu tentukur dan sonikasi selama 10 menit. Tambahkan Pengencer, sejumlah 0,4 V mL, sonikasi selama 5 menit. Encerkan dengan Pengencer sampai tanda dan kocok.

Larutan uji Pipet 5 mL Larutan uji persediaan ke dalam labu tentukur 50-mL, tambahkan 5 mL air dan encerkan dengan Pengencer sampai tanda, dan kocok.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 210 nm dan kolom 4,6 mm × 25 cm berisi bahan pengisi L13, pertahankan suhu kolom pada 70º. Laju alir lebih kurang 2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: efisiensi kolom tidak kurang dari 700 lempeng teoritis, faktor ikutan tidak lebih dari 1,5; dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg siklosporin, C62H111N11O12, dalam tiap kapsul dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak siklosporin dari Larutan uji dan Larutan baku; C adalah kadar Siklosporin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; V adalah volume labu tentukur dalam mL yang digunakan untuk pembuatan Larutan uji persediaan.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat dan terlindung cahaya. Simpan pada suhu ruang terkendali.