Nitrofurantoin


Nitrofurantoin

1-[(5-nitrofurfurilidena)amino] hidantoin [67-20-9]

C8H6N4O5 (anhidrat)                                   BM 238,16

Monohidrat [17140-81-7]                           BM 256,18

 

Nitrofurantoin adalah senyawa anhidrat atau mengandung satu molekul air hidrat, mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C8H6N4O5, dihitung terhadap zat anhidrat. [Perhatian Nitrofurantoin dan larutan menjadi tidak berwarna oleh alkali dan cahaya, dan terurai bila terpapar logam kecuali aluminium dan baja tahan karat].

 

Pemerian Hablur atau serbuk halus, kuning jeruk, tidak berbau, rasa pahit.

 

Kelarutan Sangat sukar larut dalam air dan dalam etanol; larut dalam dimetilformamida.

 

Baku pembanding Nitrofurantoin BPFI; tidak boleh dikeringkan Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. Nitrofurazon BPFI; lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 1 jam sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. Hindarkan paparan sinar matahari langsung, cahaya fluoresensi kuat, panas berlebih dan bahan alkali. Nitrofurfural Diasetat BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan pada suhu 140° selama 30 menit dan didispersikan dalam minyak mineral P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Nitrofurantoin BPFI.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Air <1031> Metode III Tidak lebih dari 1,0% untuk bentuk anhidrat; antara 6,5% dan 7,5% untuk bentuk hidrat. Lakukan pengeringan dalam hampa udara pada suhu 140° selama 30 menit.

 

Nitrofurfural diasetat Tidak lebih dari 1,0%. Lakukan Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Campuran kloroform P-metanol P (9:1).

    Penampak bercak Timbang 750 mg fenilhidrazin hidroklorida, larutkan dalam 50 mL air, hilangkan warna dengan arang aktif P, tambahkan 25 mL asam hidroklorida P dan campur dengan air hingga 200 mL.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Nitrofurfural Diasetat BPFI, larutkan dalam campuran dimetilformamida P - aseton P (1 dalam 10) hingga kadar lebih kurang 100 µg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang  100 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 10-mL, larutkan dalam 1 mL dimetilformamida P, encerkan dengan aseton P sampai tanda. 

    Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing 10 µL Larutan uji dan Larutan baku pada lempeng kromatografi yang dilapisi dengan campuran silika gel P setebal 0,25 mm. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatograf yang berisi Fase gerak. Biarkan Fase gerak merambat hingga tiga per empat tinggi lempeng. Angkat lempeng, tandai batas rambat dan biarkan di udara selama 5 menit dan panaskan pada suhu 105° selama 5 menit dan selagi hangat semprot lempeng dengan Penampak bercak. Bercak Larutan uji pada harga Rf  lebih kurang 0,7 tidak lebih besar atau lebih intensif dari bercak Larutan baku pada harga Rf yang sama.

 

Nitrofurazon Tidak lebih dari 0,01%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar fosfat pH 7,0 Larutkan 6,8 g kalium fosfat monobasa P dalam lebih kurang 500 mL air. Tambahkan sejumlah natrium hidroksida 1 N secukupnya (lebih kurang 30 mL) hingga pH 7,0; encerkan dengan air hingga 1000 mL.

    Fase gerak Buat campuran Dapar fosfat pH 7,0 - tetrahidrofuran P (9:1), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Nitrofurazon BPFI, larutkan dalam dimetilformamida P, hingga kadar lebih kurang 5,0 µg per mL. Pipet 2 mL larutan ini ke dalam labu bersumbat kaca, tambahkan 20,0 mL air, campur.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah nitrofurazon dan nitrofurantoin, larutkan dalam dimetilformamida P, hingga kadar masing-masing lebih kurang 0,5 ?g per mL. Encerkan larutan ini dengan Fase gerak (1:10).

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang  100 mg zat, masukkan dalam labu bersumbat kaca 25 mL,  larutkan dalam 2,0 mL dimetilformamida P. Tambahkan 20,0 mL air, campur dan biarkan selama 15 menit hingga terbentuk endapan. Saring sejumlah larutan melalui penyaring nilon porositas 0,45 ?m, dan gunakan filtrat.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 375 nm dan kolom 3,9 mm x 30 cm yang berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1,6 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, atur parameter percobaan hingga waktu retensi puncak nitrofurantoin lebih kurang 10,5 menit dan tinggi lebih kurang 0,1 skala penuh. Rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara kedua puncak tidak kurang dari 4,0.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume (60 ?L sampai 100 ?L) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Respons puncak kromatogram Larutan uji pada waktu retensi yang sama tidak lebih dari Larutan baku.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar fosfat pH 7,0 Lakukan seperti tertera pada Nitrofurazon.

    Fase gerak Buat campuran Dapar fosfat pH 7,0-asetonitril P (88:22), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku internal Timbang saksama sejumlah asetanilida P, larutkan dalam air hingga kadar lebih kurang 1 mg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 50 mg Nitrofurantoin BPFI, masukkan ke dalam labu bersumbat kaca, larutkan dalam 40,0 mL dimetilformamida P, tambahkan 50,0 mL Larutan baku internal.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat, lanjutkan seperti tertera pada Larutan baku.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 3,9 mm x 30 cm yang berisi bahan pengisi L1. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, atur parameter percobaan hingga waktu retensi puncak nitrofurantoin lebih kurang 8 menit dan tinggi lebih kurang 0,5 skala penuh. Rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak asetanilida dan nitrofurantoin tidak kurang dari 3,0 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume (5 ?L sampai 10 ?L) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg nitrofurantoin, C8H6N4O5 dalam zat yang digunakan dengan rumus:

 

 

RU dan RS berturut-turut adalah perbandingan respons puncak nitrofurantoin terhadap baku internal dari Larutan uji dan Larutan baku; W adalah bobot dalam mg Nitrofurantoin BPFI dalam Larutan baku;.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.

 

Penandaan Pada etiket tertera bentuk anhidrat, hidrat atau makrohablur. Jika nitrofurantoin berbentuk makrohablur juga harus dicantumkan luas permukaan spesifik dan metode yang digunakan pada Luas permukaan spesifik.