Klavulanat Kalium


Clavulanate Potassium

 

 

Kalium (Z)-(2R,5R)-3-(2-hidroksietilidena)-7-okso-4-oksa-1-azabisiklo [3.2.0) heptan-2-karboksilat [61177-45-5]

C8H8KNO5                                                                                 BM 237,25

 

Klavulanat Kalium mengandung tidak kurang dari 75,5% dan tidak lebih dari 92,0% asam klavulanat, C8H9NO5, dihitung terhadap zat anhidrat.

 

Baku pembanding Klavulanat Litium BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan, simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, pada tempat dingin. Kalium Klavam-2-Karboksilat BPFI; Setiap vial mengandung 3 µg kalium klavam-2-karboksilat yang terdispersi dalam poli (vinilpirolidon). Untuk penggunaan secara kuantitatif, rekonstitusi seluruh isi vial dengan sejumlah volume air yang sesuai. Tidak boleh dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya, dalam lemari pembeku. Larutan baku dapat disimpan dalam lemari pendingin selama 1 minggu. Endotoksin BPFI; [Catatan Bersifat pirogenik, penanganan vial dan isi harus hati-hati untuk menghindari kontaminasi]; Rekonstitusi seluruh isi, simpan larutan dalam lemari pendingin dan gunakan dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang belum dibuka dalam lemari pembeku.

 

Identifikasi

    A. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh padaPenetapan kadar.

    B. Menunjukkan reaksi Kalium seperti yang tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.

 

pH <1071> Antara 5,5 dan 8,0; lakukan penetapan menggunakan larutan (1 dalam 100).

 

Air <1031>Metode I Tidak lebih dari 1,5%.

 

Endotoksin bakteri <201> Tidak lebih dari 0,03 unit Endotoksin FI per mg, jika pada etiket tertera bahwa klavulanat kalium steril atau harus dilakukan proses lebih lanjut selama pembuatan sediaan steril.

 

Sterilitas <71> Memenuhi syarat. Jika pada etiket tertera bahwa klavulanat kalium steril, lakukan penetapan dengan Penyaringan membran seperti yang tertera pada Uji Sterilitas.

 

Kalium klavam-2-karboksilat Tidak lebih dari 0,01%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti yang tertera pada Kromatografi<931>.

    Fase gerak Buat larutan natrium fosfat monobasa 0,1 M, atur pH hingga 4,0 ± 0,1 dengan penambahan asam fosfat P, saring melalui penyaring membran dengan porositas 0,5 ?m atau lebih kecil. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti yang tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Kalium Klavam-2-karboksilat BPFI, larutkan dalam air hingga kadar lebih kurang 5 ?g per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 100 mg zat masukkan ke dalam labu tentukur 10-mL, larutkan dan encerkan dengan air sampai tanda.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 210 nm dan kolom 4 mm x 30 cm, berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 3 ?m sampai 10 ?m. Laju alir lebih kurang 0,5 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti yang tertera pada Prosedur: efisiensi kolom yang ditentukan dari puncak analit tidak kurang dari 4000 lempeng teoritis, faktor ikutan untuk puncak analit tidak lebih dari 1,5 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 5%.   

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan bakudan Larutan uji ke dalam kromatograf, ukur respons puncak utama. Waktu retensi relatif asam klavam-2-karboksilat dan asam klavulanat berturut-turut adalah lebih kurang 0,7 dan 1,0. Hitung persentase kalium klavam-2-karboksilat dalam zat yang digunakan dengan rumus: 

 

 

CS adalah kadar Kalium Klavam-2-karboksilat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar zat dalam mg per mL Larutan uji; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak asam klavam-2-karboksilat dari Larutan uji dan Larutan baku.

 

Amin alifatik Tidak lebih dari 0,2%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi gas seperti yang tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku internal Pipet 50 µL 3-metil-2-pentanonke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan dengan air sampai tanda.

    Larutan baku Timbang saksama masing-masing lebih kurang 80 mg senyawa amin berikut: 1,1-dimetiletilamin, dietilamin, tetrametiletilendiamin, 1,1,3,3-tetrametilbutilamin dan N,N’-diisopropiletilendiamin, masukkan ke dalam labu tentukur 200-mL, larutkan dan encerkan dengan asam hidroklorida 2 N sampai tanda. Pipet 5 mL larutan ini ke dalam tabung sentrifuga. Tambahkan 5,0 mL Larutan baku internal; 10,0 mL natrium hidroksida 2 N; 5,0 mL isopropil alkohol P dan 5 g natrium klorida P. Kocok selama 1 menit dan sentrifus sampai terbentuk lapisan terpisah. Gunakan lapisan atas.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 1 g zat,masukkan ke dalam tabung sentrifuga, tambahkan 5,0 mL Larutan baku internal; 5,0 mL larutan natrium hidroksida 2 N; 5,0 mL isopropil alkohol P dan 5 g natrium klorida P. Kocok selama 1 menit dan sentrifus sampai terbentuk lapisan terpisah. Gunakan lapisan atas.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti yang tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf gas dilengkapi dengan detektor ionisasi nyala dan kolom kapiler dari leburan silika 0,53 mm x 50 m, berisi bahan pengisi G41 dengan tebal lapisan 5 µm. Atur suhu kolom, injektor dan detektor seperti pada tabel berikut:

 

 

Waktu

(menit)

Suhu

(º C)

Eluasi

Kolom

0-7

35

Isotermal

 

7-10,8

35-150

Gradien linier

 

10,8-25,8

150

Isotermal

Injektor

 

200

 

Detektor

 

250

 

 

Gunakan helium P sebagai gas pembawa dengan laju alir lebih kurang 8 mL per menit. “Split ratio” 1 : 10. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi relatif 1,1-dimetiletilamin, dietilamin, isopropil alkohol, tetrametiletilendiamin, 1,1,3,3-tetrametilbutilamin, N,N’-diisopropil-etilendiamin, bis(2-metilamino)etil eter berturut-turut lebih kurang 0,55; 0,76; 1,0; 1,07; 1,13; 1,33; dan 1,57.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 1µL) Larutan uji dan Larutan baku ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase tiap cemaran dengan rumus:

 

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; dan rS adalah respons puncak analit dari Larutan baku. Hitung persentase masing-masing cemaran selain dari senyawa yang diperoleh dari Larutan baku menggunakan rumus yang sama, kecuali untuk rS menggunakan respons puncak yang sesuai dengan puncak 1,1-dimetiletilamin.

 

Asam 2-etilheksanoat Tidak lebih dari 0,8%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi gas seperti yang tertera pada Kromatografi<931>.

    Larutan baku internal Timbang sejumlah asam 3-sikloheksil propionat, larutkan dalam sikloheksan P hingga kadar lebih kurang 1 mg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 75 mg asam 2-etilheksanoat, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL, encerkan dengan Larutan baku internal sampai tanda. Pipet 1 mL larutan ini ke dalam tabung sentrifuga dan tambahkan 4,0 mL asam hidroklorida 4 N. Kocok selama 1 menit dan diamkan hingga terbentuk dua lapisan terpisah. Jika perlu sentrifus. Pisahkan lapisan bawah, dan simpan lapisan atas. Ambil lapisan bawah, masukkan ke dalam corong pisah, tambahkan 1,0 mL Larutan baku internal, kocok selama 1 menit. Diamkan hingga lapisan memisah, jika perlu lakukan sentrifus. Ambil lapisan atas, gabungkan dengan lapisan atas yang diperoleh sebelumnya.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 300 mg zat, masukkan ke dalam tabung sentrifuga, tambahkan 4,0 mL asam hidroklorida 4 N dan kocok dua kali, tiap kali dengan 1,0 mL Larutan baku internal. Diamkan sampai lapisan memisah, jika perlu sentrifus. Gunakan gabungan lapisan atas.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti yang tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf gas dilengkapi dengan detektor ionisasi nyala dan kolom kapiler dari leburan silika 0,53 mm x 25 m, berisi bahan pengisi G35 dengan tebal lapisan 1 µm. Atur suhu kolom, injektor dan detektor seperti pada tabel berikut:

 

 

Waktu

(menit)

Suhu

(ºC)

Kecepatan

(ºC/menit)

Eluasi

Kolom

0-2

40

-

isotermal

 

2-7,3

40-200

30

gradien linier

 

7,3-10,3

200

-

isotermal

Injektor

 

200

 

 

Detektor

 

300

 

 

 

Gunakan hidrogen P sebagai gas pembawa dengan laju alir lebih kurang 100 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti yang tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak asam 2-etilheksanoat dan puncak asam 3-sikloheksilpropionat tidak kurang dari 2,0.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 1 µL) Larutan uji dan Larutan baku ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak. Hitung persentase asam 2-etilheksanoat  dengan rumus:

 

 

WS adalah bobot dalam mg, asam 2-etilheksanoat yang terdapat dalam Larutan baku; WU adalah bobot dalam mg, zat yang digunakan dalam Larutan uji; RU dan RS berturut-turut adalah perbandingan respons puncak asam 2-etilheksanoat terhadap baku internal dari Larutan uji dan Larutan baku.

Kemurnian kromatografi Total cemaran tidak lebih dari 2%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti yang tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Buat larutan natrium fosfat monobasa 0,05 M, atur pH hingga 4,0 ± 0,1 dengan penambahan asam fosfat P, saring melalui penyaring membran dengan porositas 0,5 µm atau lebih kecil.

    Larutan B Buat campuran Larutan A- metanol P (50:50).

    Fase gerak Buat variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti yang tertera pada Sistem kromatografi. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Klavulanat Litium BPFI, larutkan dalam Larutan A hingga kadar lebih kurang 0,1 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dalam Larutan A hingga kadar lebih kurang 10 mg per mL.

    Larutan resolusi Timbang saksama sejumlah Klavulanat Litium BPFI dan amoksisilin, larutkan dalam Larutan A hingga kadar masing-masing lebih kurang 0,1 mg per mL.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti yang tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 230 nm dan kolom 4,6 mm x 10 cm, berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm.Pertahankan suhu kolom pada lebih kurang 40º. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu

(menit)

Larutan A (%)

Larutan B (%)

Eluasi

0-4

4-15

15-18

18-24

24-39

100

100-50

50

50-100

100

0

0-50

50

50-0

0

isokratik

gradien linier

isokratik

isokratik

kesetimbangan

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan resolusi, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti yang tertera pada Prosedur: waktu retensi relatif asam klavulanat dan puncak amoksisilin berturut-turut lebih kurang 1,0 dan 2,5; faktor ikutan asam klavulanat tidak lebih dari 2,0; efisiensi kolom ditentukan dari puncak asam klavulanat, tidak kurang dari 2000 lempeng teoritis; dan resolusi, R, antara asam klavulanat dan amoksisilin, tidak kurang dari 13. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti yang tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan uji dan Larutan baku ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dengan rumus:

 

 

C adalah kadar Klavulanat Litium BPFI dalam mg per mL Larutan baku; 237,3 dan 205,1 berturut-turut adalah bobot molekul klavulanat kalium dan klavulanat litium; ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak asam klavulanat dari Larutan baku.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti yang tertera pada Kromatografi<931>.

    Larutan dapar natrium fosfat pH 4,4 Larutkan 7,8 g natrium fosfat monobasa P dalam 900 mL air, atur pH hingga 4,4 ± 0,1 dengan penambahan asam fosfat P atau natrium hidroksida 10 N, encerkan dengan air hingga 1000 mL.

    Fase gerak Buat campuran Larutan dapar natrium fosfat pH 4,4-metanol P (95:5), saring melalui penyaring membran porositas 0,5 µm atau lebih kecil. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti yang tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Klavulanat Litium BPFI, larutkan dalam air hingga kadar lebih kurang 0,25 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 200-mL, larutkan dan encerkan dengan air sampai tanda.

    Larutan resolusi Larutkan sejumlah amoksisilin dalam Larutan baku hingga kadar lebih kurang 0,5 mg amoksisilin dan 0,25 mg klavulanat litium per mL.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti yang tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom 4 mm x 30 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 3 µm hingga 10 µm. Laju alir lebih kurang 2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti yang tertera pada Prosedur: efisiensi kolom dihitung dari puncak analit tidak kurang dari 550 lempeng teoritis, faktor ikutan untuk puncak analit tidak lebih dari 1,5 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%. Lakukan kromatografi terhadap Larutan resolusi, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti yang tertera pada Prosedur: waktu retensi relatif asam klavulanat dan amoksisilin masing-masing adalah lebih kurang 0,5 dan 1,0 dan resolusi, R, antara puncak amoksisilin dan asam klavulanat, tidak kurang dari 3,5.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam µg, asam klavulanat, C8H8NO5, dalam tiap mg zat yang digunakan dengan rumus:

 

C adalah Klavulanat Litium BPFI dalam mg per mL Larutan baku; P adalah potensi asam klavulanat dalam µg per mg Klavulanat Litium BPFI; W adalah jumlah dalam mg klavulanat kalium dalam Larutan uji; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak yang diperoleh dari Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.

 

Penandaan Jika digunakan untuk pembuatan sediaan injeksi, pada etiket harus dinyatakan steril atau memerlukan proses lebih lanjut untuk pembuatan sediaan injeksi.