Lamotrigin


Lamotrigine

 

 

3,5-Diamino-6-(2,3-diklorofenil)-as-triazin [84057-84-1]

C9H7Cl2N5                                                           BM 256,09

 

Lamotrigin mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%, C9H7Cl2N5, dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian Serbuk; putih sampai krem pucat.

 

Kelarutan Sukar larut dalam air, dalam asam hidroklorida 0,1 N, dalam aseton, dan dalam metanol.

 

Baku pembanding Lamotrigin BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, dalam lemari pendingin. Senyawa Sejenis B Lamotrigin BPFI. Senyawa Sejenis C Lamotrigin BPFI. Senyawa Sejenis D Lamotrigin BPFI.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Lamotrigin BPFI.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%; lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 3 jam.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.

 

Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 10 bpj.

 

Cemaran organik B lamotrigin Tidak lebih dari 0,1%, [Catatan Jika mengandung, senyawa sejenis D lamotrigin akan dielusi selama 1,5 kali waktu retensi senyawa sejenis B lamotrigin. Abaikan puncak ini seperti yang dilakukan pada cemaran organik.] Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Pengencer, Larutan A, dan Larutan uji Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Fase gerak Campuran asetonitril P-Larutan A (35:65). Saring dan awaudarakan, jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan kesesuaian sistem persediaan Timbang saksama sejumlah Lamotrigin BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, tambahkan metanol P sampai 5% volume labu. Encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,2 mg per mL.

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis B Lamotrigin BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, tambahkan metanol P sampai 80% volume labu, asamkan dengan asam hidroklorida P sejumlah 1% volume labu. Biarkan dingin, encerkan dengan metanol P sampai tanda. Pipet sejumlah volume, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,01 mg per mL.

    Larutan kesesuaian sistem Pipet sejumlah Larutan baku persediaan, encerkan dengan Larutan kesesuaian sistem persediaan hingga kadar senyawa sejenis B lamotrigin lebih kurang 1 µg per mL.  

    Larutan baku Pipet sejumlah Larutan baku persediaan, encerkan dengan Pengencer hingga kadar senyawa sejenis B lamotrigin lebih kurang 5 µg per mL.  

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 210 nm dan kolom berukuran 4,6 mm x 15 cm yang berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Pertahankan suhu kolom pada 35º. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan senyawa sejenis B lamotrigin tidak lebih dari 2,0; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 5,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, lakukan kromatografi selama 2 kali waktu retensi senyawa sejenis B lamotrigin, rekam kromatogram, dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak senyawa sejenis B lamotrigin dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Senyawa Sejenis B Lamotrigin BPFI dalam µg per mL Larutan baku; CU adalah kadar lamotrigin dalam µg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Pengencer, Dapar, Larutan A, Larutan B, Fase gerak, dan Larutan ujilakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan kesesuaian sistem persediaan Timbang saksama sejumlah Lamotrigin BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, tambahkan metanol P sampai 5% volume labu. Encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,2 mg per mL.

    Larutan cemaran persediaan Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis C Lamotrigin BPFI dan Senyawa Sejenis D Lamotrigin BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, tambahkan metanol P sampai 80% volume labu, asamkan dengan asam hidroklorida P sejumlah 1% volume labu. Biarkan dingin, encerkan dengan metanol P hingga kadar masing-masing lebih kurang 0,1 mg per mL.

    Larutan kesesuaian sistem Pipet sejumlah Larutan cemaran persediaan, encerkan dengan Larutan kesesuaian sistem persediaan hingga kadar senyawa sejenis C lamotrigin dan senyawa sejenis D lamotrigin masing-masing lebih kurang 0,5 µg per mL.   

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 270 nm dan kolom berukuran 4,6 mm x 15 cm yang berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Pertahankan suhu kolom pada 35º. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak lamotrigin dan senyawa sejenis C lamotrigin tidak kurang dari 2,0. [Catatan Waktu retensi relatif lihat Tabel.]

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL) Pengencer dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur semua respons puncak. [Catatan Abaikan semua puncak yang muncul pada penyuntikan Pengencer.  Abaikan semua puncak yang dihasilkan senyawa sejenis B lamotrigin, karena ini dihitung pada uji batas senyawa sejenis B lamotrigin.] Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat dengan rumus:

 

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak lamotrigin dari Larutan baku; F adalah faktor respons relatif masing-masing cemaran, seperti tertera pada Tabel. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel.

 

Tabel

Nama

Waktu retensi relatif

Faktor respons relatif

Batas

(%)

Lamotrigin

1,0

1,0

-

Senyawa sejenis C lamotrigin

1,5

1,0

0,1

Senyawa sejenis B lamotrigin

3,2

-

-

Senyawa sejenis D lamotrigin

3,7

0,8

0,2

Cemaran lain

-

1,0

0,1

Total cemaran, tidak termasuk Senyawa sejenis B lamotrigin

-

-

0,2

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Pengencer Encerkan 8,5 mL asam hidroklorida P  dengan air sampai 1 L (asam hidroklorida 0,1 M).

    Dapar Larutan mengandung kalium fosfat monobasa P dalam air dengan kadar  2,7 g per L.

    Larutan A Campuran trietilamin P-Dapar (1:150). Atur pH hingga 2,0 dengan penambahan asam fosfat P.

    Larutan B Gunakan Asetonitril P.

    Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Lamotrigin BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, tambahkan metanol P sampai 5% volume labu. Encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,2 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, tambahkan metanol P sampai 5% volume labu. Encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,2 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 270 nm dan kolom berukuran 4,6 mm x 15 cm yang berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Pertahankan suhu kolom pada 35º. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu (menit)

Larutan A (%)

Larutan B (%)

0

76,5

23,5

4

76,5

23,5

14

20

80

15

76,5

23,5

19

76,5

23,5

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 1,5; dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,5%. 

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL) Larutan baku  dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase lamotrigin, C9H7Cl2N5, dalam zat dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak lamotrigin dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Lamotrigin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar lamotrigin dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

            

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, pada suhu ruang.