Anastrozol


Anastrozole

?, ?, ?, ?,- Tetrametil-5-(1H-1,2,4-triazol-1-ilmetil)-m-benzendiasetonitril [120511-73-1]

C17H19N5                                                  BM 293,37

 

Anastrozol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%, C17H19N5, dihitung terhadap zat anhidrat dan bebas pelarut.

 

Pemerian Serbuk hablur; putih atau hampir putih.

 

Kelarutan Sangat mudah larut dalam asetonitril;  mudah larut dalam metanol, dalam aseton, dalam etanol, dan dalam tetrahidrofuran.

 

Baku pembanding Anastrozol BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya.

 

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Anastrozol BPFI.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.

 

Logam berat <371> Metode III  Tidak lebih dari 10 bpj.

 

Air <1031> Metode Ic Tidak lebih dari 0,3%

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A, Larutan B, Fase gerak, dan Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Anastrozol BPFI, larutkan dalam asetonitril P lebih kurang 40% dari volume akhir labu tentukur yang sesuai, dan encerkan dengan Larutan A hingga kadar larutan lebih kurang 0,2 mg per mL.

    Larutan baku Pipet sejumlah Larutan baku persediaan, encerkan dengan Larutan A hingga kadar 0,02 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 25-mL, tambahkan 10 mL asetonitril P. Encerkan dengan Larutan A sampai tanda. Kadar larutan lebih kurang 2 mg per mL.

    Blangko Pipet 10 mL asetonitril P ke dalam labu tentukur 25-mL, encerkan dengan Larutan A sampai tanda.

        Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 ?L) Larutan baku, Larutan uji, dan Blangko ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat dengan rumus:

ri dan rS berturut-turut adalah respons puncak masing-masing cemaran dan anastrozol dalam Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Anastrozol BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar anastrozol dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel.

 

 

 

 Tabel

 

Cemaran

Waktu

 retensi relatif

(menit)

Batas

(%)

Desmetil anastrozol

0,6

0,2

Anastrozol

1,0

-

Anastrozol dimer

2,0

0,2

5-Bromometil anastrozol

4,3

0,1

5-Dibromometil anastrozol

5,4

0,1

Cemaran lain

-

0,1

Total cemaran

-

0,5

Abaikan puncak yang lebih kecil dari 0,05%. [Catatan Atur puncak area untuk pengganggu dari Blangko.]

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Campuran asetonitril Pmetanol P-asam trifloroasetat P-air (100:300:0,5:600).

    Larutan B Campuran asetonitril Pmetanol P-asam trifloroasetat P-air (150:450:0,5:400).

    Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Anastrozol BPFI, larutkan dalam asetonitril P lebih kurang 40% dari volume akhir labu tentukur yang sesuai, encerkan dengan Larutan A hingga kadar larutan  lebih kurang 0,5 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat                  setara dengan lebih kurang 25 mg zat, masukkan dalam labu tentukur 50-mL, tambahkan 20 mL asetonitril P dan encerkan dengan Larutan A sampai tanda. Kadar larutan lebih kurang 0,5 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 215 nm dan kolom berukuran 3,2 mm × 10 cm berisi bahan pengisi L42 dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 0,75 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

0

100

0

10

100

0

40

0

100

41

100

0

56

100

0

[Catatan Waktu elusi gradien dapat disesuaikan dengan mengurangi waktu tunda untuk mencapai pemisahan.]

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan antara 0,9 dan 1,4; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 0,73%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 mL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase anastrozol, C17H19N5,  dalam zat dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak utama Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Anastrozol BPFI dalam mg per mL Larutan bakuCU adalah kadar anastrozol dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik,  pada suhu ruang.