N,N Dimetilanilina P


C6H5N(CH3)2; BM 121,18; [121-69-7].

    Pemerian Cairan kuning muda. Cairan jernih, tidak berwarna bila baru didestilasi, tetapi kemudian menjadi kemerahan atau cokelat kemerahan.

    Kelarutan Tidak larut dalam air; larut dalam etanol, dalam kloroform, dalam eter, dan dalam asam mineral encer.

    Bobot jenis <981> Lebih kurang 0,960.

    Suhu beku <1101> Lebih kurang 2º.

    Indeks bias <1001> Antara 1,5571 dan 1,5591; lakukan penetapan pada suhu 20º.

    Jarak didih Destilasi 100 mL zat: perbedaan antara suhu terdestilasi, jika destilasi 1 mL dan 95 mL, tidak lebih dari 2,5º. Suhu didih pada tekanan 760 mmHg 194,2º; lakukan penetapan seperti tertera pada Uji Umum untuk Pereaksi.

    Hidrokarbon Larutkan 5 mL zat dalam campuran 10 mL asam hidroklorida P dan 15 mL air: terjadi larutan jernih dan tetap jernih pada pendinginan sampai lebih kurang 10º.

    Anilina atau monometilanilina Masukkan 5 mL zat ke dalam labu Erlenmeyer bersumbat kaca, tambahkan 5 mL larutan anhidrida asetat P dalam benzen P (1 dalam 10), campur dan diamkan selama 30 menit. Tambahkan 30 mL natrium hidroksida 0,5 N LV, kocok dan tambahkan fenolftalein LP, titrasi dengan asam hidroklorida 0,5 N LV: memerlukan tidak lebih dari 0,30 mL natrium hidroksida 0,5 N LV. Lakukan penetapan blangko.

    Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi gas seperti tertera pada Kromatografi <931>. Suntikkan sejumlah zat  (lebih kurang 0,2 µl) ke dalam kromatograf yang dilengkapi dengan detektor  ionisasi nyala dan kolom baja tahan karat    3 mm x 1,8 m berisi bahan pengisi 20% fase diam G16 dengan partikel penyangga S1A. Gunakan helium P sebagai gas pembawa, laju alir lebih kurang 40 mL per menit. Pertahankan suhu injektor dan detektor masing-masing pada 250º dan  310º. Atur suhu awal kolom 50º dan naikkan 10º per menit hingga 200º. Luas puncak N,N-dimetilanilina dengan waktu retensi lebih kurang 11,5 menit tidak kurang dari 99% dari luas total puncak.