Sefpodoksim Proksetil


Cefpodoxime Proxetil

 

 

(±)-1-Hidroksietil(+)-(6R,7R)-7-[2-(2-amino-4-tiazolil)glioksilamido]-3-(metoksimetil)-8-okso-5-tia-1-azabisiklo[4.2.0]okt-2-en-2-karboksilat, 72-(Z)-(O-metiloksim), isopropil karbonat(ester) [87239-81-4]

 

C21H27N5O9S2                                                   BM 557,60

 

Sefpodoksim proksetil mengandung setara tidak kurang dari 690 µg dan tidak lebih dari 804 µg per mg sefpodoksim, C15H17N5O6S2, dihitung terhadap zat anhidrat.

 

Pemerian Serbuk putih sampai putih kecoklatan. Tidak berbau sampai berbau lemah, mempunyai rasa pahit.

 

Kelarutan Sangat sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol mutlak; larut dalam asetonitril dan dalam metanol; sukar larut dalam eter.

 

Baku pembanding Sefpodoksim Proksetil BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, dalam lemari pendingin.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam minyak mineral P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Sefpodoksim Proksetil BPFI.

    B. Spektrum serapan ultraviolet larutan 15 µg per mL dalam asetonitril P menunjukkan maksimum dan minimum pada panjang gelombang yang sama seperti pada Sefpodoksim Proksetil BPFI.

    C. Larutkan 1 mg zat dalam 4 mL air, dinginkan dalam tangas es dan tambahkan 1 mL asam sulfat           1 N, tambahkan larutan natrium nitrat P (1 dalam 100) yang dibuat segar, diamkan selama 2 menit, tambahkan 1 mL larutan amonium sulfamat P (1 dalam 100). Diamkan selama 1 menit dan tambahkan 1 mL N-(1-naftil)etilendiamina dihidroklorida LP: terjadi warna ungu kemerahan.

 

Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 3,0%.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,2%.

 

Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 0,002%.

 

Perbandingan isomer Antara 0,5 dan 0,6. Lakukan penetapan seperti tertera pada Penetapan kadar. Hitung perbandingan respons puncak sefpodoksim proksetil R-epimer terhadap total respons puncak sefpodoksim proksetil S-epimer dan sefpodoksim proksetil R-epimer.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Gunakan Amonium asetat 0,02 M, saring dan awaudarakan.

    Larutan B Gunakan Asetonitril P, saring dan awaudarakan.

    Fase gerak Gunakan variasi campuran antara Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

    Pengencer Campuran air-asetonitril P (2:1), awaudarakan.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Sefpodoksim Proksetil BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 10 µg per mL. [Catatan Gunakan sejumlah volume metanol P tidak lebih dari 10% total akhir volume larutan untuk membantu kelarutan.]

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL, larutkan dalam 5 mL metanol P, jika perlu sonikasi, encerkan dengan  Pengencer sampai tanda. Larutan dibuat segar, jika disimpan pada suhu 8º dapat digunakan selama 24 jam.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 260 nm dan kolom berukuran 4,6 mm x 25 cm yang berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 2 mL per menit. Pertahankan suhu kolom pada 30º. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

Eluasi

0

90

10

Kesetimbangan (10 menit)

0-10

90à68

10à32

Gradien

10-40

68

32

Isokratik

40-80

68à50

32à50

Gradien

80-85

50

50

Isokratik

85-90

50à25

50à75

Gradien

90-95

25

75

Isokratik

95-100

25à90

75à10

Gradien

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi sefpodoksim proksetil R-epimer adalah antara 37 dan 42 menit; waktu retensi relatif sefpodoksim proksetil S-epimer dan sefpodoksim proksetil R-epimer berturut-turut adalah 0,9 dan 1,0; resolusi, R, antara puncak sefpodoksim proksetil S-epimer dan sefpodoksim proksetil R-epimer tidak kurang dari 4,0; efisiensi kolom sefpodoksim proksetil R-epimer tidak kurang dari 19.000 lempeng teoritis; dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%. 

    Prosedur Suntikkan lebih kurang 20 mL Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat dengan rumus:

 

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rT adalah total semua respons puncak dari Larutan uji. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas seperti tertera pada Tabel.

 

Tabel

Nama

Waktu retensi relatif

Batas (%)

Cemaran 1

0,86

3,0

Cemaran 2

1,27

1,0

Cemaran 3

1,39

1,0

Cemaran 4

>2,0

1,0

Cemaran lain

-

0,5

Total cemaran

-

6,0

     Abaikan puncak yang kurang dari 0,05%.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Pengencer Campuran air-asetonitril P (6:4), awaudarakan.

    Fase gerak Campuran amonium asetat 0,02 M-asetonitril P (6:4), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>. 

    Larutan baku Timbang saksama lebih kurang                25 mg Sefpodoksim Proksetil BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL, larutkan dalam 5 mL metanol P, encerkan dengan Pengencer sampai tanda. Pipet 5 mL larutan ini ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan dengan Pengencer sampai tanda. Saring larutan menggunakan penyaring dengan porositas 0,45 µm atau lebih halus.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, larutkan dalam 10 mL metanol P, encerkan dengan Pengencer sampai tanda. Pipet 5 mL larutan ini ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan dengan Pengencer sampai tanda. Saring larutan menggunakan penyaring dengan porositas 0,45 µm atau lebih halus.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 235 nm dan kolom berukuran 4,6 mm x 25 cm yang berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Pertahankan suhu kolom pada 30º. Laju alir lebih kurang 2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi relatif sefpodoksim proksetil S-epimer dan sefpodoksim proksetil R-epimer berturut-turut adalah 0,9 dan 1,0;  resolusi, R, antara puncak sefpodoksim proksetil S-epimer dan sefpodoksim proksetil R-epimer tidak kurang dari 2,5; faktor ikutan tidak lebih dari 1,5; dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,0%. 

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 mL) Larutan baku  dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah µg sefpodoksim proksetil, C21H27N5O9S2, setara dengan sefpodoksim dalam zat  dengan rumus:

 

 

C adalah kadar Sefpodoksim Proksetil BPFI dalam mg per mL Larutan baku; P adalah potensi sefpodoksim, (C15H17N5O6S2) dalam µg per mL Sefpodoksim Proksetil BPFI; W adalah bobot zat dalam mg yang digunakan dalam pembuatan Larutan uji; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak sefpodoksim proksetil S-epimer dan sefpodoksim proksetil R-epimer dari Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, pada suhu tidak lebih dari 25º.