<875> Karbon Organik Total


Karbon Organik Total (KOT) adalah suatu pengukuran tidak langsung molekul organik yang ada pada air untuk penggunaan farmasi, yang diukur sebagai karbon. Molekul organik dalam air berasal dari sumber air, dari sistem pemurnian dan sistem distribusi bahan, dari biofilm yang terbentuk dalam sistem, dan dari pengemasan air steril maupun tidak steril. KOT dapat digunakan sebagai kendali proses untuk mengawasi kinerja unit operasi dalam sistem pemurnian dan sistem distribusi air. Pengukuran KOT tidak dapat menggantikan uji endotoksin atau mikrobiologi. Tetapi, ada hubungan kualitatif antara sumber makanan dan aktivitas mikrobiologi namun tidak ada hubungan langsung secara kuantitatif.

Ada sejumlah metode yang dapat digunakan untuk menganalisis KOT. Bab ini tidak bermaksud membatasi atau mencegah penggunaan teknologi, tetapi merupakan pedoman untuk menilai teknologi tersebut melalui interpretasi hasil pengujian peralatan yang digunakan sebagai uji batas.

Alat yang umumnya digunakan untuk penetapan KOT dalam air untuk penggunaan farmasi dengan cara mengoksidasi molekul organik dalam air untuk menghasilkan karbon dioksida diikuti dengan pengukuran jumlah karbon dioksida yang terbentuk. Kemudian jumlah karbon dioksida tersebut ditetapkan sebagai kadar karbon organik total.

    Semua teknologi harus dapat membedakan antara karbon anorganik, yang mungkin ada dalam air berasal dari sumber seperti CO2 terlarut dan bikarbonat, CO2 yang dihasilkan dari oksidasi molekul organik dalam sampel. Perbedaan dapat ditunjukkan baik dengan menetapkan karbon anorganik dan mengurangkan dari karbon total (karbon total merupakan jumlah karbon organik dan karbon anorganik) atau dengan menghilangkan karbon anorganik dari sampel sebelum dioksidasi. Pada waktu menghilangkan karbon anorganik kemungkinan sebagian kecil molekul karbon organik dalam air untuk penggunaan farmasi yang ikut terbuang dapat diabaikan.

 

AIR RUAHAN

    Bab ini mancakup untuk uji ruahan Air murni, Air untuk injeksi, Air untuk hemodialisis dan kondensat Uap air murni.

 

Persyaratan peralatan Metode uji ini dilakukan baik sebagai uji langsung (on-line) atau tidak langsung (off-line) di laboratorium menggunakan alat yang sudah dikalibrasi. Kesesuaian alat harus ditunjukkan secara berkala seperti dijelaskan di bawah ini. Sebagai tambahan, batas deteksi spesifik dari pabrik pembuat harus kurang atau sama dengan 0,05 mg karbon per Liter (0,05 bpj karbon).

    Jika pengujian air untuk keperluan pengawasan mutu, pastikan bahwa alat dan data berada di bawah pengawasan yang memadai. Metode dan lokasi pengambilan contoh untuk pengukuran langsung maupun tidak langsung harus dapat menggambarkan kualitas air yang digunakan. Produksi, distribusi dan penggunaan air mempengaruhi pemilihan metode pengukuran secara langsung atau tidak langsung.

   

Baku Pembanding 1,4-Benzokuinon BPFI; Sukrosa BPFI.

 

Air Pereaksi  Gunakan air yang memiliki tingkat KOT tidak lebih dari 0,1 mg per Liter. [Catatan Persyaratan konduktivitas mungkin diperlukan untuk memastikan kehandalan metode].

 

Wadah Kontaminasi bahan organik dari wadah dapat menghasilkan nilai KOT yang tinggi. Oleh karena itu, gunakan alat gelas atau wadah contoh yang telah dibersihkan secara sempurna dari residu organik. Metode apapun yang secara efektif mampu menghilangkan bahan organik dapat digunakan, seperti yang tertera pada Pencucian Peralatan Kaca <1331>.  Gunakan Air untuk pembilasan akhir.

 

Larutan baku Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, timbang saksama sejumlah Sukrosa BPFI, larutkan dalam Air Pereaksi, hingga kadar lebih kurang 1,19 mg per Liter (0,50 mg karbon per Liter).

 

Larutan kesesuaian Sistem Timbang saksama sejumlah 1,4-Benzokuinon BPFI, larutkan dalam Air Pereaksi, hingga kadar lebih kurang 0,75 mg per Liter (0,50 mg karbon per Liter).

 

Kontrol Air Pereaksi Gunakan sejumlah tertentu Air Pereaksi yang sama dengan yang digunakan pada pembuatan Larutan Baku dan Larutan Kesesuaian Sistem.

 

Larutan uji Gunakan contoh air yang diperoleh secara langsung maupun tidak langsung yang sesuai dan dapat mewakili kualitas air yang digunakan.

 

Larutan kontrol lain Siapkan sejumlah larutan pereaksi blangko atau larutan spesifik lainnya yang diperlukan untuk menetapkan garis dasar alat atau penyesuaian kalibrasi dengan mengikuti instruksi dari pabrik pembuat, dan lakukan pengukuran blangko untuk mendapat nilai nol alat.

 

Kesesuaian Sistem Lakukan pengujian Kontrol Air Pereaksi pada alat dan rekam respons, rW. Ulangi pengujian menggunakan Larutan baku, dan rekam respons, rS. Hitung respons Larutan baku yang telah dikoreksi, yang merupakan batas respons, dengan mengurangkan respons Kontrol Air Pereaksi dari respons Larutan baku. Batas teoritis 0,50 mg karbon per Liter setara dengan respons Larutan baku terkoreksi, rSrW. Uji Larutan kesesuaian sistem pada alat, dan rekam respons, rSS. Hitung respons Larutan kesesuaian sistem terkoreksi dengan mengurangkan respons Kontrol Air Pereaksi dengan respons Larutan kesesuaian sistem, rSSrW. Hitung persentase efisiensi respons Larutan kesesuaian sistem dengan rumus:

 

 

rSS adalah respons alat dari Larutan kesesuaian sistem; rW adalah respons alat dari Kontrol Air Pereaksi; dan rS adalah respons alat dari Larutan baku. Sistem ini sesuai jika efisiensi respons tidak kurang dari 85% dan tidak lebih dari 115% respons teoritis.

 

Prosedur Lakukan uji pada Larutan uji dan rekam respons, rU. Larutan uji memenuhi syarat jika rU tidak lebih dari batas respons rSrW. Metode ini dapat dilakukan menggunakan alat langsung atau tidak langsung yang memenuhi Persyaratan Peralatan.

 

AIR STERIL

    Bab ini mencakup untuk uji Air steril untuk injeksi Air steril murni, Air steril untuk inhalasi. Persyaratan untuk Air Steril mengikuti persyaratan Air ruahan dengan pengecualian sebagai berikut.

 

Persyaratan peralatan Seperti pada Persyaratan peralatan dalam Air ruahan dengan perbedaan alat harus mempunyai batas deteksi spesifik dari pabrik pembuat kurang atau sama dengan 0,10 mg karbon per Liter (0,10 bpj karbon).

 

Air  Pereaksi Gunakan air yang memiliki tingkat KOT tidak lebih dari 0,5 mg per Liter. [Catatan Persyaratan konduktivitas mungkin diperlukan untuk memastikan kehandalan metode].

 

Larutan baku Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, timbang saksama sejumlah Sukrosa BPFI, larutkan dalam Air, hingga kadar lebih kurang 19,0 mg sukrosa per Liter (8,0 mg karbon per Liter).

 

Larutan kesesuaian Sistem Timbang saksama sejumlah 1,4-Benzokuinon BPFI, larutkan dalam Air, hingga kadar lebih kurang 12,0 mg per Liter (8,0 mg karbon per Liter).

 

Larutan uji Gunakan contoh air yang mewakili kualitas air yang digunakan. Sebelum dibuka, kocok kuat wadah untuk mendapat sampel air yang homogeni.

 

Kesesuaian sistem Lakukan pengujian Kontrol Air Pereaksi pada alat dan rekam respons, rW. Ulangi pengujian menggunakan Larutan baku, dan rekam respons, rS. Hitung respons Larutan baku yang telah dikoreksi, yang merupakan batas respons, dengan mengurangkan respons Kontrol Air Pereaksi dari respons Larutan baku. Batas teoritis 8,0 mg karbon per Liter setara dengan respons Larutan baku terkoreksi, rSrW. Uji Larutan kesesuaian sistem dalam alat, dan rekam respons, rSS. Hitung respons Larutan kesesuaian sistem terkoreksi dengan mengurangkan respons Kontrol Air Pereaksi dengan respons Larutan kesesuaian sistem, rSSrW. Hitung persentase efisiensi respons Larutan kesesuaian sistem dengan rumus:

 

 

rSS adalah respons alat dari Larutan kesesuaian sistem; rW adalah respons alat dari Kontrol Air Pereaksi; dan rS adalah respons alat dari Larutan baku. Sistem ini sesuai jika efisiensi respons tidak kurang dari 85% dan tidak lebih dari 115% respons teoritis.

 

Prosedur Lakukan uji pada Larutan uji dan rekam respons, rU. Larutan uji memenuhi syarat jika rU tidak lebih dari batas respons rSrW yang ditetapkan pada Kesesuaian sistem dalam persyaratan Air steril.