Asetazolamida


Acetazolamide

N-(5-Sulfamoil-1,3,4-tiadiazol-2-il)asetamida [59-66-5]

C4H6N4O3S2                                                                      BM 222,25

 

Asetazolamida mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%, C4H6N4O3S2, dihitung terhadap zat anhidrat.

 

Pemerian Serbuk hablur putih hingga putih kekuningan; tidak berbau.

 

Kelarutan Sangat larut dalam air; agak sukar larut dalam air mendidih; sukar larut dalam etanol.

 

Baku pembanding Asetazolamida BPFI; lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 4 jam sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan dan didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Asetazolamida BPFI.

    B. Larutkan lebih kurang 100 mg zat dalam 5 mL natrium hidroksida 1 N. Tambahkan 5 mL larutan yang dibuat dengan melarutkan 100 mg hidroksilamida hidroklorida P dan 80 mg tembaga(II) sulfat P dalam 10 mL air. Campur dan panaskan larutan berwarna kuning pucat yang diperoleh, diatas tangas uap selama 5 menit: terjadi larutan jernih berwarna kuning cerah; tidak terbentuk endapan atau warna cokelat tua setelah pencampuran atau pemanasan.

 

Air<1031>Metode I Tidak lebih dari 0,5%.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.

 

Klorida <361>Tidak lebih dari 0,014%; lakukan penetapan dengan cara sebagai berikut: Ekstraksi 1,5 g zat dengan 75 mL air pada suhu lebih kurang 70° selama 5 menit. Dinginkan sampai suhu ruang, saring: 25 mL filtrat menunjukkan klorida tidak lebih dari 0,10 mL asam hidroklorida 0,020 N .

 

Sulfat <361> Tidak lebih dari 0,04%; lakukan penetapan sebagai berikut: 25 mL filtrat yang diperoleh pada Uji Batas Klorida <361> menunjukkan jumlah sulfat tidak lebih dari 0,20 mL asam sulfat 0,020 N.

 

Selenium <391> Tidak lebih dari 30 bpj; lakukan penetapan menggunakan 200 mg zat.

 

Logam berat<371>Metode III Tidak lebih dari 20 bpj.

 

Zat mereduksi perak Basahkan 5,0 g zat dengan etanol P. Tambahkan 125 mL air, 10 mL asam nitrat P dan 5,0 mL perak nitrat 0,1 N LV. Kocok selama 30 menit, saring; pada filtrat tambahkan 5 mL besi(III) amonium sulfat LP dan titrasi dengan amonium tiosianat 0,1 N LV sampai berwarna cokelat kemerahan: diperlukan tidak kurang dari 4,8 mL amonium tiosianat 0,1 N.

 

Cemaran umum <481>

    Larutan uji gunakan pelarut campuran aseton P-metanol P (1:1).

    Larutan baku Gunakan pelarut campuran aseton P-metanol P (1:1).

    Fase gerak Buat campuran n-propanol P-amonium hidroksida 1 N (88:12).

    Penampak bercak Gunakan teknik penampak bercak nomor 1.

 

Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 200 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 10-mL, larutkan dan encerkan dengan piridina P sampai tanda. Dengan cara yang sama larutkan sejumlah Asetazolamida BPFI dalam piridina P hingga diperoleh larutan baku dengan kadar lebih kurang 20 mg per mL. Ukur serapan kedua larutan dalam sel 0,1 mm pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 7,38 µm, dengan spektrofotometer inframerah, menggunakan piridina P sebagai blangko. Hitung jumlah dalam mg asetazolamida, C4H6N4O3S2, dengan rumus:

C adalah kadar Asetazolamida BPFI dalam µg per mL Larutan baku; AU dan AS berturut-turut adalah serapan Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, pada suhu ruang.