Morfin Sulfat


Morphine Sulfate

7,8-Didehidro-4,5?-epoksi-17-metilmorfinan-3,6?-diol sulfat (2:1) (garam) pentahidrat [6211-15-0]

(C17H19NO3)2.H2SO4.5H2O                        BM 758,83

Anhidrat  [64-31-3]                                   BM 668,77

Morfin Sulfat mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% (C17H19NO3)2.H2SO4, dihitung terhadap zat anhidrat.

Pemerian Serbuk hablur atau hablur halus, bentuk kubik, putih; tidak berbau; di udara secara bertahap akan kehilangan air; menjadi gelap jika lama terpapar cahaya.

Kelarutan Larut dalam air; mudah larut dalam air panas; sedikit larut dalam etanol tetapi lebih banyak dalam etanol panas; tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.

Baku pembanding Morfin sulfat BPFI; dalam bentuk pentahidrat, tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan, kecuali dinyatakan dalam monografi. Tetapkan kadar air secara titrimetri pada saat akan digunakan untuk analisis kuantitatif. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan pada suhu 145° selama 1 jam dan didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Morfin Sulfat BPFI.

    B. Pada 1 mg zat dalam krus porselen atau cawan kecil, tambahkan 0,5 mL asam sulfat P yang tiap mL mengandung 1 tetes formaldehid LP : segera terjadi warna ungu dan segera berubah menjadi biru tua-lembayung (perbedaan dengan kodein yang segera membentuk warna lembayung biru dan hidromorfon yang mula mula memberikan warna kuning hingga coklat berubah menjadi merah muda dan kemudian merah keunguan).

   C. Ke dalam 5 mg zat dalam 5 mL asam sulfat P dalam tabung reaksi, tambahkan 1 tetes besi (III) klorida LP, campur dan panaskan dalam air mendidih selama 2 menit: terjadi warna biru, dan bila ditambahkan 1 tetes asam nitrat P, warna segera berubah menjadi merah coklat gelap (kodein dan etilmorfin memberikan reaksi warna yang sama, tetapi hidromorfon dan papaverin tidak memberikan perubahan warna).

   D. Larutan (1 dalam 50) menunjukkan reaksi Sulfat seperti yang tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.

 

Rotasi jenis <1081>  Antara  -107°  dan -109,5°; lakukan penetapan menggunakan larutan yang setara dengan 200 mg per 10 mL.

Keasaman Larutkan 500 mg zat dalam 15 mL air, tambahkan 1 tetes merah metil LP dan titrasi dengan natrium hidroksida 0,02 N LV: diperlukan tidak lebih dari 0,50 mL untuk menghasilkan warna kuning.

Air <1031> Metode I Antara 10,4% dan 13,4%.

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%; lakukan penetapan menggunakan 500 mg zat.

Klorida Ke dalam 10 mL larutan (1 dalam 100) tambahkan 1 mL asam nitrat 2 N dan 1 mL perak nitrat LP: tidak segera terbentuk endapan atau kekeruhan.

Garam amonium Panaskan 200 mg zat dengan 5 mL natrium hidroksida 1 N di atas tangas uap selama 1 menit: tidak terjadi bau amoniak.

Alkaloid asing Tidak lebih dari 1,5%; lakukan penetapan dengan melarutkan 1,00 g zat dalam 10 mL natrium hidroksida 1 N dalam corong pisah, kocok tiga kali dengan kloroform P berturut-turut dengan 15 mL, 10 mL dan 10 mL kloroform, campur, lewatkan larutan kloroform melalui penyaring kecil yang sebelumnya sudah dibasahi dengan kloroform P. Kocok kumpulan kloroform dengan 5 mL air, pisahkan lapisan kloroform, uapkan hati-hati di atas tangas uap hingga kering. Pada residu, tambahkan 10,0 mL asam sulfat 0,020 N LV dan panaskan hati-hati hingga larut. Dinginkan, tambahkan 2 tetes merah metil LP dan titrasi kelebihan asam dengan natrium hidroksida 0,020 N LV: diperlukan tidak kurang dari 7,5 mL.   

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti yang tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Larutkan 730 mg natrium 1-heptansulfonat P dalam 720 mL air, tambahkan 280 mL metanol P dan 10 mL asam asetat glasial P, saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti yang tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Morfin Sulfat BPFI, larutkan dalam Fase gerak dan jika perlu encerkan secara bertahap dan kuantitatif dengan Fase gerak sehingga diperoleh kadar 0,24 mg per mL. Buat larutan segar setiap hari.

    Larutan kesesuaian sistem Larutkan sejumlah Morfin sulfat BPFI dan fenol P dalam Fase gerak hingga diperoleh larutan dengan kadar masing-masing lebih kurang 0,24 mg dan 0,15 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 24 mg zat masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, larutkan dalam Fase gerak, encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 284 nm dan kolom 4,6 mm x 30 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku dan Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan morfin sulfat tidak lebih dari 2,0: resolusi, R, antara puncak fenol dan puncak morfin sulfat tidak kurang dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang Larutan baku tidak lebih dari 2,0%. Waktu retensi relatif fenol dan morfin sulfat masing-masing adalah lebih kurang 0,7 dan 1,0.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 25 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg, morfin sulfat, (C17H19NO3)2.H2SO4 dalam zat yang digunakan dengan rumus:

 

 

C adalah kadar Morfin sulfat BPFI anhidrat dalam mg per mL Larutan baku, yang ditetapkan dari kadar Morfin Sulfat BPFI yang telah dikoreksi kadar airnya dengan penetapan kadar air secara titrimetri; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya. Simpan pada suhu tidak lebih dari 40° sebagaimana dinyatakan oleh pabrik.