Asam Aminokaproat


Aminocaproic acid

Asam 6-aminoheksanoat [60-32-2]

C6H13NO2                                                 BM 131,17

 

Asam Aminokaproat mengandung tidak kurang dari 98,5% dan tidak lebih dari 101,5% C6H13NO2 dihitung terhadap zat anhidrat.

 

Pemerian Serbuk hablur halus putih; tidak berbau atau praktis tidak berbau. Larutannya bereaksi netral terhadap lakmus; melebur pada suhu lebih kurang 205º.

 

Kelarutan Mudah larut dalam air, dalam asam, dalam alkali; sukar larut dalam metanol dan dalam etanol; praktis tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.

 

Baku pembanding Asam Aminokaproat BPFI; lakukan pengeringan pada suhu 105º selama 30 menit sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat.

 

Identifikasi Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan pada suhu 105º selama 30 menit dan didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Asam Aminokaproat BPFI.

 

Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 0,5%.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0.1%.

 

Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 20 bpj.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Timbang lebih kurang 550 mg natrium 1-heptansulfonat P, masukkan ke dalam labu tentukur 1000-mL, tambahkan air sampai tanda.

    Fase gerak Timbang lebih kurang 10 g kalium fosfat monobasa P, masukkan ke dalam gelas piala 1000 mL, larutkan dalam 300 mL Larutan A, tambahkan 250 mL metanol P, kemudian tambahkan lagi 300 mL Larutan A dan campur. Atur pH campuran menjadi 2,2 dengan asam fosfat P. Pindahkan campuran ke dalam labu tentukur 1000-mL, tambahkan Larutan A sampai tanda dan campur. Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931> .

    Larutan baku internal Buat larutan metionin dalam air hingga kadar 1,25 mg per mL.

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Asam Aminokaproat BPFI,larutkan dalam air hingga kadar 12,5 mg per mL.

    Larutan baku Pipet 5 mL Larutan baku persediaan ke dalam labu tentukur 100-mL, tambahkan 2,0 mL Larutan baku internal, tambahkan air sampai tanda dan campur.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 1,25 g zat, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, larutkan dan encerkan dalam air sampai tanda. Pipet 5 mL larutan ini ke dalam labu tentukur 100-mL, tambahkan 2,0 mL Larutan baku internal, dan tambahkan air sampai tanda, campur.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 210 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1. Pertahankan pada suhu 30º. Laju alir lebih kurang 0,7 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara asam aminokaproat dan metionin tidak kurang dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 mL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf dan biarkan Larutan uji tereluasi tidak kurang dari dua kali waktu retensi asam aminokaproat. Rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Waktu retensi asam aminokaproat dan metionin berturut-turut 0,76 dan 1,0. Hitung jumlah dalam mg, C6H13NO2, dengan rumus:

C adalah kadar Asam Aminokaproat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; RU dan RS berturut-turut adalah perbandingan respons puncak asam aminokaproat terhadap baku internal dari Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, pada suhu ruang.