Magnesium Karbonat


Magnesium Carbonate

 

Magnesium karbonat (1:1) Hidrat [23389-33-5]

Anhidrat [546-93-0]                                    BM 84,31

 

Magnesium Karbonat adalah magnesium karbonat basa hidrat atau magnesium karbonat hidrat, mengandung tidak kurang dari 40,0% dan tidak lebih dari 43,5% Magnesium Oksida (MgO).

 

Pemerian Serbuk putih, ruah, rapuh; tidak berbau dan stabil di udara.

 

Kelarutan Praktis tidak larut dalam air, tetapi menimbulkan reaksi sedikit basa; larut dalam asam encer dengan menimbulkan gelembung; tidak larut dalam etanol.

 

Identifikasi Larut seperti efervesen dalam asam hidroklorida 3 N, menunjukkan reaksi Magnesium cara A seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.

 

Arsen <321> Metode I Tidak lebih dari 4 bpj; lakukan penetapan menggunakan 750 mg zat yang dilarutkan dalam 25 mL asam hidroklorida 3 N.

 

Batas mikroba <51> Tidak boleh mengandung Escherichia coli.

 

Kalsium Tidak lebih dari 0,45%; [Catatan Larutan baku kalsium untuk absorbsi serapan atom menggunakan larutan baku kalsium persediaan seperti tertera dibawah. Kadar Larutan baku dan Larutan uji dapat dimodifikasi agar masuk dalam daerah rentang kerja alat.]; lakukan pengujian sebagai berikut:

    Asam hidroklorida encer Encerkan 100 mL asam hidroklorida P dengan air hingga 1000 mL. 

    Larutan lantanum Larutkan 58,65 g lantanum oksida ke dalam 400 mL air, tambahkan 250 mL Asam hidroklorida encer perlahan sambil diaduk  sampai larut, encerkan dengan air hingga 1000 mL.

    Larutan baku Keringkan 249,7 mg kalsium karbonat pada suhu 300º selama 3 jam, masukkan  ke dalam desikator selama 2 jam, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL. Larutkan dengan sedikit Asam hidroklorida encer, encerkan dengan air sampai tanda. Pipet 1 mL; 5 mL; 10 mL; dan 15 mL masing-masing ke dalam labu tentukur 1000-mL, berisi 20 mL Larutan lantanum dan 40 mL Asam hidroklorida encer, tambahkan air sampai tanda. Larutan baku berturut-turut mengandung 1,0; 5,0; 10,0; 15,0 µg kalsium per mL.

    Blangko Pipet 4 mL Larutan lantanum dan 10 mL Asam hidroklorida encer ke dalam labu tentukur 200-mL, encerkan dengan air sampai tanda.

    Larutan uji Masukkan 250 mg zat ke dalam gelas piala, tambahkan 30 mL Asam hidroklorida encer, aduk sampai larut, jika perlu panaskan. Masukkan larutan ke dalam labu tentukur 200-mL yang berisi 4 mL Larutan lantanum, encerkan dengan air sampai tanda.

    Prosedur Ukur serapan Larutan baku dan Larutan uji secara spektrofotometri serapan atom dilengkapi dengan lampu tabung katoda kalsium dan pembakar nitro oksida-asetilen pada garis emisi kalsium 422,7 nm. Lakukan penetapan Blangko. Tetapkan kadar kalsium dalam µg per mL dalam Larutan uji menggunakan kurva kalibrasi. Hitung persentase kalsium dalam zat yang digunakan dengan rumus:

 

 

C adalah kadar; 0,001 adalah konversi dari µg per mL menjadi mg per mL; V adalah volume Larutan uji dalam mL; dan W adalah jumlah zat dalam mg yang digunakan untuk membuat Larutan uji.

 

Logam berat <371> Metode I Tidak lebih dari 30 bpj; pengujian dilakukan sebagai berikut: larutkan 0,67 g zat dengan 10 mL asam hidroklorida 3 N dalam krus yang sesuai, uapkan larutan di atas tangas air sampai kering. Pijarkan pada 550 ± 25º sampai semua bahan karbonat terpakai. Larutkan residu dalam 15 mL air dan 5 mL asam hidroklorida P, uapkan sampai kering. Mendekati akhir penguapan, residu sering diaduk, gerus hingga terbentuk serbuk kering. Larutkan residu dalam 20 mL air, dan uapkan dengan cara yang sama seperti sebelum kering. Larutkan kembali residu dalam 20 mL air, saring jika perlu dan tambahkan 2 mL asam asetat 1 N dan air hingga 25 mL.

 

Besi Tidak lebih dari 200 bpj; pengujian dilakukan sebagai berikut: didihkan 50 mg zat dengan 5 mL asam nitrat 2 N selama 1 menit. Dinginkan, larutkan dengan air hingga 45 mL, tambahkan 2 mL asam hidroklorida P dan campur.

 

Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 1 g zat, larutkan dalam 30,0 mL asam sulfat 1 N LV, tambahkan jingga metil LP dan titrasi kelebihan asam dengan natrium hidroksida 1 N LV. Catat pemakaian natrium hidroksida 1 N LV, dalam mL (VA). Lakukan titrasi terhadap blangko, catat volume pemakaian natrium hidroksida 1 N LV dalam mL (VB). Hitung volume pemakaian asam sulfat 1 N, VS dalam mL, yang digunakan dengan rumus:

 

 

NNaOH adalah normalitas larutan natrium hidroksida. Hitung pemakaian asam sulfat 1 N, dalam mL (Vca), untuk penetapan kadar dengan rumus:

 

 

W adalah bobot magnesium oksida dalam mg; LCa adalah kadar kalsium dalam persen; seperti ditetapkan pada Kalsium.

 

Tiap mL asam sulfat 1 N

setara dengan 20,04 mg Ca

 

Hitung jumlah MgO dalam persen, dalam zat yang digunakan dengan rumus:

 

 

Tiap mL asam sulfat 1 N

 setara dengan 20,15 mg MgO

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.