Ikhtamol


Ikhtiol

Ichtammol

Ikhtamol [8029-68-3]

 

Ikhtamol diperoleh dengan cara penyulingan  destruktif mineral batu bara  muda tertentu, sulfonasi destilat dan netralisasi menggunakan amonia. Ikhtamol mengandung tidak kurang dari 2,5% amonia (NH3) dan tidak kurang dari 10,0% belerang total (S).

 

Pemerian Cairan kental; coklat kemerahan hingga hitam kecoklatan; berbau khas, kuat.

 

Kelarutan Dapat bercampur dengan air, gliserin, minyak lemak dan lemak; sebagian larut dalam etanol dan eter.

 

Identifikasi

    A. Encerkan 10 mL dengan 90 mL air dan aduk selama 5 menit menggunakan pengaduk magnetik. Tambahkan 25 mL asam klorida P dan campur: terbentuk endapan berat seperti resin. Enaptuangkan beningan, bilas endapan dengan asam klorida 2 N hingga bilasan terakhir hampir tidak berwarna. Pindahkan endapan ke atas kertas serap, biarkan selama 10 menit dan pindahkan 10 mg endapan ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL. Ke dalam labu tambahkan 100 mL eter P, hubungkan labu dengan pendingin udara, aduk selama 30 menit menggunakan pengaduk magnetik: endapan tidak larut sempurna.

    B. Pada larutan (1 dalam 10) tambahkan natrium hidroksida 1 N, panaskan hingga mendidih: terjadi gas amoniak.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 50,0%; lakukan pengeringan pada suhu 80º  selama 8 jam dan dilanjutkan pada suhu 100?  hingga bobot tetap.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,5%.

 

Batas amonium sulfat Tidak lebih dari 8,0% (NH4)2SO4; lakukan penetapan sebagai berikut: Timbang saksama lebih kurang 1 g zat, masukkan ke dalam gelas piala 100 mL, tambahkan 25 mL etanol P. Aduk, saring dan bilas penyaring dengan campuran eter P dan etanol P volume sama hingga bilasan terakhir jernih dan tidak berwarna. Biarkan penyaring dan sisa mengering di udara kemudian lewatkan 200 mL air hangat yang sedikit diasamkan dengan asam klorida P. Panaskan filtrat hingga mendidih, tambahkan barium klorida LP berlebih dan panaskan selama 1 jam di atas tangas uap. Kumpulkan endapan barium sulfat di atas penyaring, bilas dengan baik, keringkan dan pijarkan hingga bobot tetap.

 

Tiap gram barium sulfat

 setara dengan 566,1mg (NH4)2SO4

 

Penetapan kadar amonia Timbang saksama lebih kurang 5 g zat, larutkan dalam 100 mL air, pindahkan larutan ke dalam labu suling, tambahkan 3 g parafin P dan 20 mL larutan natrium hidroksida P (4 dalam 10). Hubungkan labu dengan pendingin dan celupkan ujung bawah pendingin ke dalam 30,0 mL asam sulfat 0,5 N LV, destilasi perlahan-lahan, kumpulkan lebih kurang 50 mL destilat dan titrasi kelebihan asam dengan natrium hidroksida 0,5 N LV menggunakan merah metil LP sebagai indikator. Lakukan penetapan blangko.

 

Tiap mL asam sulfat 0,5 N

setara dengan 8,515 mg NH3

 

Penetapan kadar belerang total Timbang saksama 500 sampai 800 mg zat, masukkan ke dalam labu Kjehldahl dengan bantuan 20 mL air. Tambahkan 3 g kalium klorat P kemudian perlahan-lahan 30 mL asam nitrat P dan uapkan campuran di atas lempeng pemanas hingga lebih kurang 5 mL. Dinginkan, ulangi proses oksidasi dengan 3 g kalium klorat P dan 30 mL asam nitrat P dan uapkan hingga lebih kurang 5 mL. Tambahkan 25 mL asam klorida P, uapkan lagi hingga lebih kurang 5 mL. Tambahkan 100 mL air, panaskan hingga mendidih, saring dan bilas dengan baik. Pada filtrat panas tambahkan 25 mL barium klorida LP dan panaskan di atas tangas uap selama 1 jam. Kumpulkan barium sulfat dalam krus penyaring yang telah dipijarkan dan ditara, bilas, keringkan dan pijarkan, kemudian dinginkan dan timbang.

 

Tiap gram barium sulfat

setara dengan 137,4 mg S

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.