Doksisiklin


Doxycycline

4-(Dimetilamino)-1,4,4ª,5,5ª,6,11,12ª-oktahidro-3,5,10,12,12ª-pentahidroksi-6-metil-1,11-diokso-2-naftasenakarboksamida monohidrat

[17086-28-1]

C22H24N2O8.H2O                   BM 462,45

Anhidrat [564-25-0]                           BM 444,44

 

Doksisiklin mempunyai potensi setara dengan tidak kurang dari 880 µg dan tidak lebih dari 980 µg C22H24N2O8 per mg.

 

Pemerian Serbuk hablur, kuning.

 

Kelarutan Mudah larut dalam asam encer dan dalam larutan alkali hidroksida; agak sukar larut dalam etanol; sangat sukar larut dalam air; praktis tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.

 

Baku pembanding Doksisiklin Hiklat BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya dan pada tempat dingin. Metasiklin Hidroklorida BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya dan dalam lemari pembeku.

 

Identifikasi Larutkan sejumlah zat dalam metanol P hingga diperoleh Larutan uji dengan kadar 1 mg per mL. Lakukan penetapan seperti tertera pada Identifikasi Tetrasiklin <271>.

 

Sifat hablur <1091> Memenuhi syarat.

 

pH <1071> Antara 5,0 dan 6,5; lakukan penetapan menggunakan suspensi dalam air yang mengandung 10 mg per mL.

 

Air<1031>Metode I Antara 3,6% dan 4,6%.

 

Cemaran organikMasing-masing cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel berikut: 

Tabel

Cemaran

Batas

(%)

Metasiklin

2

Cemaran tereluasi sebelum metasiklin

0,5

6-epidoksisiklin

2

Cemaran lain yang tereluasi setelah puncak utama doksisiklin

0,5

 

    Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak dan Pengencer Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar dalam Doksisiklin Hiklat.

    Larutan kesesuaian sistem Lakukan seperti Larutan resolusi pada Penetapan kadar dalam Doksisiklin Hiklat.

    Larutan baku persediaan metasiklin, Larutan baku 1, Larutan baku 2 dan Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Cemaran organikdalam Doksisiklin Hiklat.

    Larutan uji Gunakan Larutan uji seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Prosedur Lakukan seperti tertera pada Cemaran organikdalam Doksisiklin Hiklat. Hitung persentase metasiklin dalam zat yang digunakan dengan rumus:

CMadalah kadar Metasiklin Hidroklorida BPFI dalam mg per mL Larutan baku 2; W adalah bobot zat dalam mg Larutan uji; rU dan r berturut-turut adalah respons puncak metasiklin Larutan uji dan Larutan baku 2. Hitung persentase masing-masing cemaran, selain metasiklin, dalam zat dengan rumus:

C adalah kadar Doksisiklin Hiklat BPFI dalam mg per mL Larutan baku 2; W adalah bobot zat dalam mg Larutan uji; ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; dan radalah respons puncak doksisiklin dari Larutan baku 2.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak, Pengencer, Larutan resolusi, Larutan baku, Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar dalam Doksisiklin hiklat [Catatan Selama melakukan prosedur berikut ini, lindungi Larutan baku dan Larutan uji dari cahaya].

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 55 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL, tambahkan 12 mLasam hidroklorida 0,1 N, goyang hingga larut, encerkan dengan Pengencer sampai tanda. Saring melalui penyaring dengan porositas 0,5 µm atau lebih kecil.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 ?L) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam µg doksisiklin, C22H24N2O8, per mg zat dengan rumus:

C adalah kadar Doksisiklin Hiklat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; P adalah potensi doksisiklin dalam µg per mg Doksisiklin Hiklat BPFI; W adalah bobot dalam mg doksisiklin yang digunakan untuk membuat Larutan uji; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.