Vekuronium Bromida


Vecuronium Bromide

 

 

1-(3?,17?-Dihidroksi-2?-piperidino-5?-androstan 16?, 5?–il)-1-metilpiperidinium bromida, diasetat [50700-72-6]

C34H57BrN2O                                             BM  637,73

 

Vekuronium Bromida mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C34H57BrN2O4 dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian  Hablur atau serbuk hablur putih atau putih krem.

 

Kelarutan Sukar larut dalam air dan dalam aseton; agak sukar larut dalam etanol.

 

Baku pembanding Endotoksin BPFI; [Catatan Bersifat pirogenik, penanganan vial dan isi harus hati-hati untuk menghindari kontaminasi]. Rekonstitusi seluruh isi, simpan larutan dalam lemari pendingin dan gunakan dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang belum dibuka dalam lemari pembeku. Pankuronium Bromida BPFI. Vekuronium Bromida BPFI, lakukan pengeringan dalam hampa udara di atas fosfor pentoksida P selama 3 jam sebelum digunakan. Zat ini bersifat sangat higroskopis, timbang dengan kondisi kelembapan relatif  kurang dari 10%. Simpan dalam wadah tertutup rapat, dalam lemari pendingin. Senyawa SejenisA Vekuronium Bromida BPFI. Senyawa Sejenis B Vekuronium Bromida BPFI. Senyawa Sejenis C Vekuronium Bromida BPFI. Senyawa Sejenis F Vekuronium Bromida BPFI.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan dan didispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Vekuronium Bromida BPFI.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram  Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Rotasi jenis <1081>  Antara -16° dan -20°; lakukan penetapan menggunakan larutan 10 mg per mL dalam etanol mutlak P pada suhu 20°.

 

Endotoksin bakteri <201> Tidak lebih dari 10 unit Endotoksin FI per mg vekuronium bromida.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 2,5%; lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 2 jam.

 

Cemaran organik Masing-masing cemaran dan jumlah semua cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel sebagai berikut:

 

Tabel

Cemaran

Waktu retensi relatif

Batas (%)

 
Pankuronium bromida

± 0,5

0,5

 
Senyawa sejenis F vekuronium bromida1

± 0,6

0,5

 
Senyawa sejenis C vekuronium bromida2

± 0,86

0,5

 
Vekuronium bromida

1,0

-

 
Senyawa sejenis A vekuronium bromida3

± 2,0

0,3

 
Senyawa sejenis B vekuronium bromida4

± 2,6

0,5

 
Senyawa yang tidak diketahui

-

0,1

 
Total cemaran

-

1,0

 

13-Deasetil vekurinium bromida; (Piperidinium,1-[(2?,3?,5?,16?,17?)-17-asetiloksi-3-hidroksi-2-(1-piperidinil) androstan-16-il]-1-metil bromida)

23,17-Bis deasetil vekurinium bromida; (Piperidinium,1-[(2?,3?,5?,16?,17?)-3,17-dihidroksi-2-(1-piperidinil) androstan-16-il]-1-metil bromida)

3Dipiperidino diol diasetat; (3?,17?-asetil-oksi-2?,16?-bispiperidinil-5?-androstan)

417-deasetil vekurinium bromida; (Piperidinium,1-[(2?,3?,5?,16?,17?)-3-asetiloksi-17-hidroksi-2-(1-piperidinil) androstan-16-il]-1-metil bromida)

 

Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan regenerasi penekan kation Buat larutan tetrabutilamonium hidroksida 0,02 M.

    Fase gerak  Masukkan 1500 mL air, 250 mL metanol P, 45 mL tetrahidrofuran P dan 1 mL asam hidroklorida P ke dalam labu tentukur 2000-mL. Biarkan pada suhu ruang selama beberapa menit dan encerkan dengan air sampai tanda. Campur, saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatograf i<931>. [Catatan  Hindari penguapan tetrahidrofuran selama proses awaudara].

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Vekuronium Bromida BPFI, larutkan dalam asam hidroklorida 0,0025 N,encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap hingga kadar masing-masing lebih kurang 5 µg per mL.

   Larutan kesesuaian sistem Larutkan sejumlah Vekuronium Bromida BPFI, Pankuronium Bromida BPFI, Senyawa sejenis A Vekuronium Bromida BPFI, Senyawa sejenis B Vekuronium Bromida BPFI, Senyawa sejenis C Vekuronium Bromida BPFI, Senyawa sejenis F Vekuronium Bromida BPFI, dalam asam hidroklorida 0,0025 N, encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap hingga kadar masing-masing lebih kurang 5 µg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 25 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 25-mL, tambahkan 0,5 mL asetonitril P, sonikasi untuk  membantu kelarutan dan encerkan dengan asam hidroklorida 0,0025 N sampai tanda.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor konduktivitas, penekan kation 4 mm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit. Laju alir untuk penekan kation lebih kurang 2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem dan rekam kromatogram, ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi relatif tertera pada Tabel; perbandingan tinggi puncak senyawa sejenis F vekuronium bromida terhadap tinggi lembah antara puncak senyawa sejenis F vekuronium bromida dan pankuronium bromida tidak kurang dari 2,0; simpangan baku relatif masing-masing komponen pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 10,0%. [Catatan  Sistem memerlukan kesetimbangan selama 4 jam].

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 25 µl)  Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, ukur semua respons puncak. Hitung persentase dari masing-masing senyawa sejenis vekuronium bromida dalam zat dengan rumus:

 

 

C adalah kadar masing-masing komponen dalam mg per mL Larutan kesesuaian sistem; W adalah bobot zat uji dalam mg Larutan uji; ri adalah respons puncak masing-masing senyawa sejenis dalam Larutan uji dan rS adalah respons puncak vekuronium bromida dalam Larutan baku. [Catatan Gunakan luas puncak vekuronium bromida dalam Larutan baku sebagai rS untuk menghitung cemaran yang tidak diketahui].

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Timbang 8 g natrium perklorat P, masukkan ke dalam labu tentukur 1000-mL, larutkan dalam 6 mL air, encerkan dengan asetonitril P sampai tanda, saring dan awaudarakan.

    Larutan B Timbang 3,2 g amonium klorida P, masukkan ke dalam labu tentukur 2000-mL, larutkan dalam 16 mL amonium hidroksida LP, encerkan dengan metanol P sampai tanda, saring dan awaudarakan. [Catatan Hindari awaudara berlebihan untuk mencegah hilangnya amonium hidroksida].

    Fase gerak  Buat campuran Larutan A-Larutan B (3:2). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Pengencer Pipet 1 mL asam hidroklorida 1 N ke dalam labu tentukur 1000-mL, encerkan dengan asetonitril P sampai tanda.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Vekuronium Bromida BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, larutkan dan encerkan dengan Pengencer sampai tanda.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 215 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L3 dengan ukuran partikel 5 mm, pertahankan suhu kolom pada 40°. Laju alir lebih kurang 0,5 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku dan rekam kromatogram, ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: efisiensi kolom tidak kurang dari 5000 lempeng teoritis dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 mL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama.

Hitung jumlah dalam mg vekuronium bromida, C34H57BrN2O4, dalam zat yang digunakan dengan rumus:

 

 

C adalah kadar Vekuronium Bromida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; rU dan rS berturut turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, pada suhu ruang.