Sefoperazon Natrium Dan Sulbaktam Natrium Untuk Injeksi


Cefoperazone Sodium and Sulbactam Sodium for Injection

Sefoperazon Natrium dan Sulbaktam Natrium untuk Injeksi adalah campuran steril dari sefoperazon natrium dan sulbaktam natrium. [Catatan Perbandingan bobot berdasarkan yang tertera pada etiket untuk sefoperazon, C25H27N9O8S2 dan sulbaktam, C8H11NO5S adalah 1:1 atau 2:1]. Mengandung tidak kurang dari 43,5% sefoperazon, C25H27N9O8S2 dan 44,5% sulbaktam, C8H11NO5S (untuk perbandingan 1:1) dan mengandung tidak kurang dari 58,8% sefoperazon, C25H27N9O8S2 dan 29,4% sulbaktam, C8H11NO5S (untuk perbandingan 2:1), dihitung terhadap zat anhidrat. Mengandung tidak kurang C25H27N9O8S2 dan C8H11NO5S, dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dihitung terhadap bobot rata-rata isi sediaan.

                               

Baku pembanding Sefoperazon BPFI: Sulbaktam BPFI; simpan dalam wadah tertutup rapat, dalam lemari pembeku; Sefazolin BPFI. Senyawa Sejenis A Sefoperazon BPFI

 

Identifikasi

    A. Lakukan penetapan seperti tertera pada Identifikasi secara kromatografi lapis tipis <281>.

    Dapar fosfat Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Fase gerak Buat campuran etil asetat P-aseton P-asam asetat P-air (5:2:2:1).

    Penampak bercak Gunakan uap iodin.

    Larutan uji Keluarkan isi satu wadah sefoperazon natrium dan sulbaktam natrium untuk injeksi, tambahkan 5 mL air, kocok dan encerkan dengan etanol P 75%, hingga kadar sulbaktam lebih kurang 10 mg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Sefoperazon BPFI dan Sulbaktam BPFI, larutkan dalam Dapar fosfat dan encerkan dengan etanol P 75%, hingga kadar sefoperazon dan sulbaktam masing-masing lebih kurang 1 mg per mL.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Sulbaktam BPFI,  Sefoperazon BPFI dan Sefazolin BPFI, larutkan dalam Dapar fosfat dan encerkan dengan etanol P 75%, hingga kadar masing-masing lebih kurang 10 mg per mL.

    Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing 2 µL Larutan uji, Larutan baku dan Larutan kesesuaian sistem pada lempeng kromatografi yang dilapisi dengan campuran silika gel GF254. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatografi yang berisi Fase gerak. Angkat lempeng dan tandai batas rambat, biarkan kering di udara. Amati bercak di bawah cahaya ultraviolet 254 nm dan paparkan lempeng dengan Penampak bercak. Uji ini absah jika terdapat tiga bercak utama yang berbeda nyata pada Larutan kesesuaian sistem; harga Rf dan warna bercak utama Larutan uji sesuai dengan Larutan baku.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

    C. Menunjukkan reaksi Natrium cara A dan B seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.

 

Larutan terkonstitusi Pada saat digunakan larutan memenuhi syarat Larutan terkonstitusi seperti tertera pada Injeksi.

 

Endotoksin bakteri <201> Tidak lebih dari                0,050 unit Endotoksin FI per mg sefoperazon. Lakukan penetapan menggunakan larutan sefoperazon natrium dan sulbaktam natrium untuk Injeksi dalam air dengan kadar 0,6 mg per mL.

 

Sterilitas <71> Memenuhi syarat; Lakukan penetapan menggunakan 500 mL larutan natrium klorida P 0,9% steril.

 

Air <1031>Metode I Tidak lebih dari 4,0%.

 

pH <1071> Antara 3,5 dan 6,5. Lakukan penetapan menggunakan sefoperazon setara dengan 125 mg per mL dalam air.

 

Kejernihan larutan <881> Pada masing-masing dari 5 wadah tambahkan air untuk memperoleh larutan sefoperazon dengan kadar 50 mg per mL: Larutan jernih dan tidak berwarna; Tidak lebih opalesen dari Suspensi padanan I.

 

Warna dan Akromisitas <1291> Metode I Pada masing-masing dari 5 wadah tambahkan air untuk memperoleh larutan sefoperazon dengan kadar               50 mg per mL: Warna larutan tidak lebih intensif dari Larutan padanan W4 atau X4.

 

Syarat lain Memenuhi syarat seperti tertera pada Injeksi.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Fase gerak Campuran Larutan A-asetonitril P (750:250). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

     Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 4 mg per mL.

    Larutan baku Pipet lebih kurang 1 mL Larutan uji, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.

    Larutan senyawa sejenis A sefoperazon Timbang saksama sejumlah senyawa sejenis A sefoperazon, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 15 µg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom berukuran 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 mL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram selama 3 kali waktu retensi sefoperazon dan ukur semua respons puncak. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada etiket.

 

Tabel

Nama

Batas

(%)

Senyawa sejenis A sefoperazon (1:1)

1,5

Senyawa sejenis A sefoperazon (2:1)

2,0

Cemaran lain selain senyawa sejenis A sefoperazon (1:1)

1,5

Cemaran lain selain senyawa sejenis A sefoperazon (2:1)

2,0

Total cemaran selain senyawa sejenis A sefoperazon

5,0

     Abaikan respons puncak kurang dari 0,05%.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Larutan mengandung tetrabutilamonium hidroksida 0,005 M yang dibuat sebagai berikut: tambahkan 6,6 mL tetrabutilamonium hidroksida 40%, pada 1800 mL air, atur pH hingga 4,0 dengan penambahan asam fosfat 1 M, tambahkan air hingga 2000 mL.

    Dapar fosfat Campur 39,0 mL larutan dinatrium hidrogen fosfat 0,2 M dengan 61,0 mL larutan natrium dihidrogen fosfat 0,2 M, atur pH hingga 7,0 dengan penambahan asam fosfat P.

    Fase gerak Campuran Larutan A-asetonitril P (750:250). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

     Larutan baku Timbang saksama sejumlah Sefoperazon BPFI dan Sulbaktam BPFI larutkan dalam sedikit Dapar fosfat dan encerkan dengan Fase gerak, hingga kadar sefoperazon dan sulbaktam masing-masing lebih kurang 1 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat setara dengan 0,1 g sefaporazon, masukkan ke dalam labu tentukur 200-mL, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Sefoperazon BPFI dan Sulbaktam BPFI larutkan dalam sedikit Dapar fosfat dan encerkan dengan Fase gerak, hingga kadar sefoperazon dan sulbaktam masing-masing lebih kurang 1 mg per mL. Panaskan pada suhu 60º selama 30 menit pada tangas air untuk menghasilkan produk degradasi sefoperazon dengan waktu retensi relatif terhadap sulbaktam lebih kurang 0,9.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: efisiensi kolom ditentukan dari puncak analit tidak kurang dari 3000 lempeng teoritis dan resolusi, R, antara produk degradasi sefoperazon dan sulbaktam; dan antara sefoperazon dan puncak yang berdekatan tidak kurang dari 1,5.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 mL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram selama 0,9 kali waktu retensi sulbaktam dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase sefoperazon, C25H27N9O8S2 dan sulbaktam, C8H11NO5S dalam serbuk injeksi.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah dosis tunggal atau ganda sebaiknya dari kaca tipe 1. Simpan pada tempat kering, sejuk dan gelap.