Flurazepam Hidroklorida


Flurazepame Hydrochloride

7-Kloro-1-[2-(dietilamino)etil]-5-(o-fluorofenil)-1,3-dihidro-2H-1,4-benzodiazepin-2-on dihidroklorida [1172-18-5]

C21H23ClFN3O.2HCl                                    BM 460,80

 

Flurazepam Hidroklorida mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 101,0% C21H23ClFN3O. 2HCl dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian  Serbuk hablur; agak putih sampai kuning; tidak berbau atau sedikit berbau. Larutan dalam air bereaksi asam terhadaplakmus. Melebur pada lebih kurang 212º disertai peruraian.

 

Kelarutan Mudah larut dalam air dan dalam etanol; sukar larut dalam isopropanol dan dalam kloroform.

 

Baku pembanding Flurazepam Hidroklorida BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, pada desikator dalam lemari pendingin. Senyawa sejenis C Flurazepam BPFI. Senyawa sejenis F Flurazepam BPFI

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat kering dan didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Flurazepam Hidroklorida BPFI. (Catatan Tidak boleh digerus kuat, akan terjadi peruraian).

    B. Spektrum serapan ultraviolet 10 µg per mL dalam campuran asam sulfat P-metanol P (1 dalam 36) menunjukkan maksimum dan minimum pada panjang gelombang yang sama seperti Flurazepam Hidroklorida BPFI; daya serap masing-masing dihitung terhadap zat anhidrat pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 239 nm berbeda tidak lebih dari 3,0%.

    C. Lakukan penetapan seperti tertera pada Identifikasi secara Kromatografi Lapis Tipis <281>. Totolkan masing-masing 10 µL larutan dalam metanol P yang mengandung (1) zat uji 3 mg per mL dan (2) Flurazepam Hidroklorida BPFI  3 mg per mL pada lempeng kromatografi campuran silika gel P setebal 0,25 mm, biarkan bercak mengering. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatograf yang telah dijenuhkan dengan fase gerak etil asetat P-amonium hidroksida P (200:1) dan biarkan fase gerak merambat  lebih kurang tiga per empat panjang lempeng. Angkat lempeng, biarkan fase gerak menguap. Amati dan tandai bercak di bawah cahaya ultraviolet 254 nm: harga Rf bercak utama yang diperoleh dari larutan (1) sesuai dengan yang diperoleh dari larutan (2).

    D. Pada 2 mL larutan (1 dalam 20) tambahkan 1 mL asam nitrat 2 N: larutan menunjukkan reaksi Klorida cara A, B dan C seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>, menggunakan 5 tetes perak nitrat LP.

 

Air <1031>Metode IA Tidak lebih dari 0,5%

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.

 

Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 20 bpj.

 

Batas ion fluorida Tidak lebih dari 0,05%. [Catatan Lakukan penetapan menggunakan peralatan dari plastik.]

    Dapar pH 5,25 Timbang  lebih kurang 110 g natrium klorida P dan 1 g natrium sitrat P, masukkan ke dalam labu tentukur 2000-mL, larutkan dalam 700 mL air. Tambahkan dengan hati-hati 150 g natrium hidroksida P, kocok hingga larut. Dinginkan hingga suhu ruang. Tambahkan dengan hati-hati 450 mL asam asetat glasial P sambil diaduk dan dinginkan. Tambahkan 600 mL isopropil alkohol P dan encerkan dengan air sampai tanda: pH larutan antara 5,0 dan 5,5.

    Larutan baku persediaan Timbang saksama lebih kurang 221 mg natrium fluorida P, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, larutkan dalam 20 mL air. Tambahkan 1,0 mL larutan natrium hidroksida P (1 dalam 2500) dan encerkan dengan air sampai tanda. Larutan mengandung 1 mg ion fluorida per mL. Simpan dalam wadah plastik tertutup rapat.

    Larutan baku Encerkan bertahap dan kuantitatif sejumlah Larutan baku persediaan dengan Dapar pH 5,25 hingga diperoleh masing-masing 100 mL larutan dengan kadar 1; 3; 5 dan 10 µg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 1,0 g zat, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, larutkan dan encerkan dengan Dapar pH 5,25 sampai tanda.

    Prosedur Lakukan penetapan seperti tertera pada Titrimetri <711> ukur segera secara bersamaan potensial dalam mV Larutan bakudan Larutan uji menggunakan pH meter dengan reprodusibilitas minimum ± 0,2 mV, dilengkapi dengan sistem elektroda ion spesifik kalomel fluorida berlapis kaca [Catatan Pada saat pengukuran, celupkan elektroda dalam larutan dengan pengaduk magnetik yang dilapisi politetrafluoroetilen dalam gelas piala 150 mL, aduk dengan pengaduk magnetik yang diisolasi bagian atas sampai tercapai keseimbangan (1 hingga 2 menit) dan catat potensial. Bilas dan keringkan elektroda diantara pengukuran dengan hati-hati untuk mencegah kerusakan kristal elektroda ion spesifik] Gambarkan hubungan logaritma kadar ion fluorida  Larutan baku dalam µg per mL terhadap potensial dalam mV. Dari hasil pengukuran potensial Larutan uji dan kurva baku, tentukan kadar ion fluorida larutan uji dalam µg per mL.

 

Cemaran organik Senyawa sejenis C flurazepam tidak lebih dari 0,1% dan Senyawa sejenis F flurazepam tidak lebih dari 0,1%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Buat campuran metanol P-amonium asetat P 1 % (80:20), saring dan awaudarakan, jika perlu lakukan Kesesuaian sistem seperti tertera pada kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang seksama sejumlah Senyawa Sejenis C Flurazepam BPFI dan Senyawa Sejenis F Flurazepam BPFI, larutkan dan encerkan secara bertahap dengan metanol P hingga kadar masing-masing 2 µg per mL. [Catatan Buat larutan segar setiap akan digunakan].

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 25-mL, tambahkan metanol P sampai tanda. [Catatan Buat larutan pada saat digunakan].

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Flurazepam Hidroklorida BPFI dan 2-amino-5-klorobenzofenon, larutkan dan encerkan secara kuantitatif dan bertahap  dengan metanol P hingga kadar berturut-turut 150 dan 60 µg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 239 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara 2-amino-5-klorobenzofenondan flurazepam tidak kurang dari 2. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase senyawa sejenis C flurazepam  dan senyawa sejenis F flurazepam dalam zat yang digunakan dengan  rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak senyawa sejenis yang sesuai dari Larutan uji dan Larutan baku; C adalah kadar dalam µg per mL Senyawa Sejenis C Flurazepam  BPFI atau Senyawa Sejenis F Flurazepam BPFI dari Larutan baku; W adalah bobot dalam mg zat yang digunakan.

 

Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang  600 mg zat, masukkan ke dalam gelas piala 250 mL, larutkan dengan 80 mL asam asetat glasial P dan tambahkan 20 mL raksa(II) asetat LP. Titrasi dengan asam perklorat 0,1 N LV, tetapkan titik akhir secara potensiometrik menggunakan sistem elektroda kalomel kaca. Lakukan penetapan blangko dan koreksi bila perlu.

 

Tiap mL asam perklorat 0,1 N

setara dengan 23,04 mg C21H23ClFN3O.2HCl

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya.