Kortison Asetat


Cortisone Acetate

 

 

 

17,21-Dihidroksipregn-4-ena-3,11,20-triona,21-asetat [50-04-4]

C23H30O                                                       BM 402,48

 

Kortison Asetat mengandung tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari 102,0% C23H30O6, dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian Serbuk hablur, putih atau praktis putih; tidak berbau, stabil di udara. Melebur pada suhu lebih kurang 240° disertai peruraian sebagian.

 

Kelarutan Tidak larut dalam air; mudah larut dalam kloroform; larut dalam dioksan; agak sukar larut dalam aseton; sukar larut dalam etanol.

 

Baku pembanding Kortison Asetat BPFI; lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 30 menit sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat.

 

Identifikasi

    A. Larutkan sejumlah kortison asetat dalam metanol P, uapkan metanol di atas tangas uap. keringkan residu pada suhu 105° selama 30 menit; spektrum serapan inframerah residu yang didispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Kortison Asetat BPFI.

    B. Spektrum serapan ultraviolet larutan 10 µg per mL dalam metanol P menunjukkan maksimum  dan minimum pada panjang gelombang yang sama seperti pada Kortison Asetat BPFI; serapan dihitung terhadap zat kering  pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 238 nm, berbeda tidak lebih dari 3,0%.

 

Rotasi jenis <1081> Antara +208° dan +217°, dihitung terhadap zat kering; lakukan penetapan menggunakan larutan 10 mg per mL dalam dioksan P.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 1,0%; lakukan pengeringan pada suhu 105º selama 30 menit.

 

Sisa pemijaran <301> Dapat diabaikan; lakukan penetapan menggunakan 100 mg zat.

 

Kemurnian kromatografi Masing-masing cemaran tidak lebih dari 1,5% dan total cemaran tidak lebih dari 2,0%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Buat campuran air-asetonitril P (7:3). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti  tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan B Buat campuran asetonitril P–air (7:3). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Buat variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

    Pengencer Buat campuran asetonitril P-air-asam asetat glasial P (7:3:0,1), saring.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Kortison Asetat BPFI, larutkan dan encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 20 µg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 25 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 10-mL, larutkan dan encerkan dengan Pengencer sampai tanda, sonikasi.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu (menit)

Larutan A (%)

Larutan B (%)

Eluasi

0

90

10

kesetimbangan

0-5

90

10

isokratik

5-25

90 ? 10

10 ? 90

gradien linier

25-30

10

90

isokratik

30-31

10 ? 90

90 ? 10

gradien linier

31-51

90

10

isokratik

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 5,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 15 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat dengan rumus:

 

 

C adalah kadar Kortison Asetat BPFI dalam mg per mL dalam Larutan baku; W adalah jumlah dalam mg zat yang digunakan untuk membuat Larutan uji; ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dan rS adalah respons puncak utama dari Larutan baku.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Buat campuran air-asetonitril P (550:450). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar pH 4 Masukkan 20 mL asam hidroklorida 1 N; 150 mL kalium klorida 0,5 N dan 50 mL natrium asetat 0,5 M ke dalam labu tentukur 1000-mL. Encerkan dengan air sampai tanda.

    Pengencer Campuran asetonitril Dapar pH 4 (1:1).

    Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 25 mg Kortison Asetat BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 250-mL. Tambahkan 100 mL Pengencer, sonikasi sampai larutan jernih. Encerkan dengan Pengencer sampai tanda.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 25  mg zat dan lanjutkan seperti tertera pada Larutan baku.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 3,9 mm x 30 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 10 µm. Laju alir lebih kurang 2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: efisiensi kolom tidak kurang dari 1500 lempeng teoritis; faktor ikutan tidak lebih dari 2,0; faktor kapasitas, k’, tidak kurang dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg kortison asetat, C23H30O6, dalam zat yang digunakan dengan rumus:  

 

 

C adalah kadar Kortison Asetat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak kortison asetat dari Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Simpan dalam wadah tertutup baik, pada suhu 25º, masih diperbolehkan antara 15º dan 30º.