<151> Penetapan Potensi Fraksi Faktor IX


Potensi fraksi faktor IX ditetapkan dengan membandingkan jumlah sediaan uji yang diperlukan waktu jendal campuran uji yang mengandung sejumlah zat yang berperan dalam penjendalan darah, kecuali faktor jendal IX dengan jumlah sediaan baku yang diperlukan untuk menimbulkan efek sama dalam kondisi metoda penetapan yang sesuai.

 

    Baku pembanding Faktor koagulasi faktor IX Darah Manusia BPFI (mengandung sejumlah aktivitas faktor jendal IX).

 

    Metode Larutan uji Larutkan isi wadah dalam volume tertentu air setara dengan volume air untuk injeksi P seperti yang tertera pada etiket. Jika sediaan uji mengandung heparin, netralkan heparin dengan penambahan volume yang sesuai dari Injeksi Protamin Sulfat yang mengandung 5 mg protamin sulfat per mL (seperti yang tertera pada penetapan Heparin dalam Fraksi Faktor IX).

    Rekonstitusi seluruh isi satu ampul Faktor Koagulasi IX Darah Manusia BPFI dengan 1 mL air dan gunakan segera.

    Buat larutan baku primer dari Faktor Koagulasi IX Darah Manusia BPFI dalam Plasma kekurangan faktor IX, hingga mengandung lebih kurang 1 unit aktivitas faktor jendal IX FI per mL. Buat dengan cara pengenceran yang sama larutan dari sediaan uji, hingga diperkirakan mempunyai kadar sama. Inkubasi larutan pada suhu 37º selama 5 menit. Buat dari masing-masing larutan 2 set terdiri dari 3 seri pengenceran dalam Dapar imidazol pH 7,3 mengandung antara 0,1 unit dan 0,01 unit per mL. Masukkan 0,1 mL dari masing-masing pengenceran set pertama kedalam tabung uji terpisah, masing-masing mengandung 0,1 mL Plasma kekurangan faktor IX dan tandai tabung dengan S1, untuk set pengenceran sediaan uji. Masukkan 0,1 mL dari masing-masing pengenceran set kedua kedalam tabung uji terpisah, masing-masing mengandung     0,1 mL Plasma kekurangan faktor IX dan tandai tabung dengan S2 dan U2 dengan cara sama. Kedalam isi masing-masing tabung, dengan urutan S1, U1, U2, S2, tambahkan 0,1 mL enceran yang sesuai dari Pereaksi sefalin dan tempatkan tabung dalam tanggas air pada suhu 37º . Setelah 30 detik tambahkan 0,1 mL Suspensi kaolin, tepat 10 menit kemudian tambahkan 0,1 mL kalsium klorida 0,025 M dan catat waktu jendal. Ulangi prosedur menggunakan 2 set pengenceran segar dimulai dari kata “Masukkan 0,1 mL masing-masing dari pengenceran set pertama .....” tetapi tandai masing-masing tabung dengan S3,U3,S4 dan U4 dan atur secara berurutan U3,S3,S4,U4. Untuk memastikan tidak terdapat cemaran bermakna dari pereaksi dengan faktor jendal I, lakukan penetapan blanko dengan mengganti Larutan uji dengan volume setara Dapar imidazol pH 7,3. Hasil penetapan absah jika waktu jendal blanko antara 100 detik dan 200 detik. Hitung hasil penetapan menggunakan metode statistik baku.

 

    Pereaksi

    Pereaksi sefalin Pelarut yang digunakan untuk membuat pereaksi harus mengandung antioksidan yang sesuai seperti hidroksianisol butilat P dengan kadar 0,1 mM. Ke dalam 0,5 gr sampai 1 gr Otak lembu jantan yang dikeringakan dengan aseton, tambahkan 20 mL aseton P dan diamkan selama 2 jam, sentrifuse selama 2 menit pada 500 gravitasi dan tuang beningan. Keringkan sisa pada tekanan 15 mmHg dan ekstraksi bahan kering dengan 20 mL kloroform P selama 2 jam, kocok campuran berkali-kali. Setelah pemisahan bahan padat dengan penyaringan atau sentrifus, uapkan kloroform  dari ekstrak pada tekanan 15 mmHg. Suspensikan sisa dalam 5 mL hingga 10 mL larutan natrium klorida P 0,9 % . Emulsi persediaan dapat disimpan beku atau beku kering selama 3 bulan.

    Plasma kekurangan faktor IX Sediaan plasma manusia dengan aktivitas faktor IX tak terdeteksi, disimpan pada suhu 20º selama tidak lebih dari 3 bulan.

    Suspensi kaolin Suspensikan 0,4 gr kaolin ringan P dalam 100 mL larutan natrium klorida P 0,9%. Kocok segera sebelum digunakan.