Suspensi Oral Ibuprofen


Ibuprofen Oral Suspension

Suspensi Oral Ibuprofen mengandung Ibuprofen, C13H18O2, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Baku pembanding Ibuprofen BPFI; tidak boleh dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat. Senyawa Sejenis C Ibuprofen BPFI.

 

Identifikasi

    A. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Buat campuran n-heksana P-butil asetat P-asam asetat glasial P (17:3:1).

    Larutan baku Timbang sejumlah Ibuprofen BPFI, larutkan dan encerkan dengan kloroform P hingga kadar lebih kurang 20 mg per mL.

    Larutan uji Pipet sejumlah volume suspensi oral setara dengan lebih kurang 200 mg ibuprofen, masukkan ke dalam corong pisah yang berisi 10 mL kloroform P dan kocok selama 1 menit. Biarkan hingga lapisan memisah dan saring lapisan kloroform menggunakan penyaring yang mengandung lebih kurang 2 g natrium sulfat anhidrat P. Gunakan filtrat sebagai larutan uji. [Catatan  Sisa larutan ini digunakan untuk uji identifikasi B.]

    Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing 10 µL Larutan uji dan Larutan baku pada lempeng kromatografi silika gel setebal 0,25 mm yang telah diaktivasi dengan pemanasan pada suhu 105° selama 30 menit dan biarkan bercak mengering. Masukkan lempeng ke dalam Bejana kromatograf yang telah dijenuhkan dengan Fase gerak dan biarkan Fase gerak merambat hingga tiga per empat tinggi lempeng. Angkat lempeng, tandai batas rambat dan keringkan dengan aliran udara. Amati bercak di bawah cahaya ultraviolet 254 nm: harga Rbercak utama dari Larutan uji sesuai dengan yang diperoleh dari Larutan baku.

    B. Uapkan lebih kurang 20 tetes Larutan uji dan sisa dari Larutan baku pada Identifikasi A, hingga kering dengan aliran udara, tanpa pemanasan. Spektrum serapan inframerah residu yang didispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Ibuprofen BPFI.

 

Disolusi <1231>

    Media disolusi: 900 mL dapar fosfat pH 7,2.

    Alat tipe 2: 50 rpm.

    Waktu: 60 menit.

    Prosedur: Lakukan penetapan jumlah C13H18O2 yang terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak dan Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan baku internal Timbang sejumlah benzofenon, larutkan dan encerkan dengan asetonitril P hingga kadar lebih kurang 0,3 mg per mL.

    Larutan bakuTimbang saksama sejumlah Ibuprofen BPFI, larutkan dan encerkan dengan Media disolusi hingga kadar lebih kurang 0,011 J mg per mL (J adalah jumlah ibuprofen dalam mg per mL yang tertera pada etiket). Pipet 10 mL larutan ini dan 10 mL Larutan baku internal, campur dan saring melalui penyaring dengan porositas 0,5 µm atau lebih kecil. Gunakan filtrat.

    Larutan uji Saring sejumlah larutan disolusi dan campur 10 mL filtrat dengan 10 mL Larutan baku internal. Saring campuran melalui penyaring dengan porositas 0,5 µm atau lebih kecil. Gunakan filtrat.

    Prosedur Pipet 10 mL suspensi oral yang telah dikocok dengan baik, menggunakan siring yang dihubungkan dengan pipa telah ditara dengan saksama dan timbang saksama. [Catatan Pipa siring ditempatkan pada daerah antara permukaan Media disolusi dan bagian atas dayung berputar.] Masukkan suspensi oral tersebut ke dalam Media disolusi. Timbang kembali siring dan tetapkan bobot, WU,  dalam g suspensi oral yang dimasukkan ke dalam Media disolusi. Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase ibuprofen, C13H18O2, terlarut menggunakan rumus:

C adalah kadar Ibuprofen BPFI dalam mg per mL Larutan baku; L adalah jumlah ibuprofen yang tertera pada etiket dalam mg per mL; D adalah bobot jenis dalam g per mL suspensi oral yang ditetapkan seperti tertera pada Bobot jenis dalam Penetapan kadar; WU adalah bobot suspensi oral dalam g yang ditambahkan dalam Media disolusi;RU dan RS berturut-turut adalah perbandingan respons puncak ibuprofen terhadap baku internal dari Larutan uji dan Larutan baku.

    Toleransi Dalam waktu 60 menit harus larut tidak kurang dari 80% (Q) C13H18O2 dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat. Untuk suspensi oral dikemas dalam wadah dosis tunggal.

 

Volume terpindahkan <1261> Memenuhi syarat.Untuk suspensi oral dikemas dalam wadah dosis ganda.

 

pH <1071> Antara 3,6 dan 4,6.

Senyawa sejenis C ibuprofen Tidak lebih dari 0,25%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak, Pengencer, Larutan baku persediaan dan Larutan uji persediaan Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan baku persediaan senyawa sejenis C Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis C Ibuprofen BPFI, larutkan dalam asetonitril P hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per mL.

    Larutan baku Pipet 3 mL Larutan baku persediaan senyawa sejenis C ke dalam labu tentukur 50-mL, encerkan dengan Pengencer sampai tanda. Pipet 2 mL larutan ini ke dalam labu tentukur 50-mL yang kedua, tambahkan 18 mL Pengencer dan encerkan dengan asetonitril P sampai tanda, saring melalui penyaring membran dengan porositas 0,22 µm. Larutan ini mengandung senyawa sejenis C ibuprofen lebih kurang 1,2 µg per mL.

    Larutan uji  Pipet 20 mL Larutan uji persediaan ke dalam labu tentukur 50-mL, encerkan dengan asetonitril P sampai tanda, saring melalui penyaring membran dengan porositas 0,22 µm.

    Larutan kesesuaian sistem Pipet 1,5 mL Larutan baku persediaan senyawa sejenis C dan 9 mL Larutan baku persediaan ke dalam labu tentukur 25-mL, encerkan dengan asetonitril P sampai tanda, saring melalui penyaring membran dengan porositas 0,22 µm. Larutan ini mengandung senyawa sejenis C ibuprofen dan ibuprofen berturut-turut lebih kurang 0,03 dan 0,4 mg per mL.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm yang berisi bahan pengisi L7 dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem dan rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi relatif senyawa sejenis C ibuprofen dan ibuprofen berturut-turut adalah lebih kurang 1,3 dan 1,0; resolusi, R, antara puncak ibuprofen dan puncak senyawa sejenis C ibuprofen tidak kurang dari 1,5 dan faktor ikutan tidak lebih dari 2,0. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku dan rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 35 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase senyawa sejenis C ibuprofen dalam suspensi oral, berdasarkan jumlah ibuprofen yang tertera pada etiket dengan rumus:

C adalah kadar Senyawa Sejenis C Ibuprofen BPFI dalam mg per mL Larutan baku; D adalah volume suspensi oral dalam mL yang digunakan dalam pembuatan Larutan uji persediaan; L adalah jumlah ibuprofen dalam mg per mL suspensi oral yang tertera pada etiket; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak senyawa sejenis C ibuprofen dari Larutan uji dan Larutan baku.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan asam fosfat 0,01 M Encerkan 0,7 mL asam fosfat P dengan air hingga 1000 mL.

    Fase gerak  Buat campuran Larutan asam fosfat 0,01 M-asetonitril P (63:37), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Pengencer Buat campuran asetonitril P-air (1:1).

    Larutan baku internal Timbang sejumlah benzofenon, larutkan dalam asetonitril P hingga kadar lebih kurang 3,2 mg per mL.

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Ibuprofen BPFI, larutkan dalam Pengencer hingga kadar lebih kurang 1,2 mg per mL.

    Larutan baku Pipet 20 mL Larutan baku persediaan dan 5 mL Larutan baku internal ke dalam labu tentukur 50-mL, encerkan dengan asetonitril P sampai tanda dan saring. Larutan baku ini mengandung lebih kurang 0,48 mg per mL ibuprofen.

    Bobot jenis Timbang 50 mL suspensi oral yang telah dikocok dengan baik, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL yang telah ditara. Dari pengamatan bobot terhadap 50 mL suspensi oral, hitung bobot jenis dalam g per mL dari suspensi oral.

    Larutan uji persediaan Timbang sejumlah volume suspensi oral setara dengan lebih kurang 60 mg ibuprofen dan masukkan ke dalam labu tentukur      50-mL, encerkan dengan Pengencer sampai tanda.

    Larutan uji  Pipet 20 mL Larutan uji persediaan dan 5 mL Larutan baku internal ke dalam labu tentukur  50-mL, encerkan dengan asetonitril P sampai tanda dan saring. [Catatan  Sisa Larutan uji persediaan digunakan untuk uji senyawa sejenis C ibuprofen.]

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm yang berisi bahan pengisi L7 dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku dan rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi relatif benzofenon dan ibuprofen berturut-turut adalah lebih kurang 0,9 dan 1,0; resolusi, R, antara puncak benzofenon dan puncak ibuprofen tidak kurang dari 1,5; faktor ikutan tidak lebih dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0 %.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 5 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama.

Hitung jumlah dalam mg per mL ibuprofen, C13H18O2, dalam suspensi oral yang digunakan dengan rumus:

C adalah kadar Ibuprofen BPFI dalam mg per mL Larutan baku; D adalah bobot jenis dalam g per mL suspensi oral; WU adalah bobot dalam g suspensi oral yang digunakan dalam Larutan uji; RU dan RS berturut-turut adalah perbandingan respons puncak ibuprofen dan benzofenon dari Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, simpan pada suhu ruang.