Benzatin Benzilpenisilin


Benzatin Penisilin G

Penicillin G Benzathine

 

Asam (2S,5R,6R)-3,3-dimetil-7-okso-6-(2-fenilasetamido)-4-tia-1-azabisiklo[3.2.0]heptan-2-karboksilat senyawa dengan N,N’-dibenziletilendiamina (2:1), tetrahidrat [41372-02-5]

(C16 H18N2O4S)2.C16H20N2.4H2O               BM 981,18

Anhidrat [1538-09-6]                                 BM 909,15

 

Benzatin Benzilpenisilin mempunyai potensi tidak kurang dari 1090 unit benzilpenisilin dan tidak lebih dari 1272 unit benzilpenisilin per mg.

 

Pemerian Serbuk hablur putih; tidak berbau.

 

Kelarutan Sangat sukar larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol.

 

Baku pembanding Kalium Benzilpenisilin BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, dalam lemari pendingin. Benzatin Benzilpenisilin BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, dalam lemari pendingin. Endotoksin BPFI; [Catatan Bersifat pirogenik, penanganan vial dan isi harus hati-hati untuk menghindari kontaminasi.] Rekonstitusi semua isi, simpan larutan dalam lemari pendingin dan gunakan dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang belum dibuka dalam lemari pembeku.

 

Identifikasi Spektrum serapan ultraviolet larutan zat 0,05% dalam metanol P menunjukkan maksimum dan minimum pada panjang gelombang yang sama seperti pada Benzatin Benzilpenisilin BPFI; daya serap pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 263 nm antara 85,0% dan 110,0% dari Benzatin Benzilpenisilin BPFI.

 

Sifat hablur <1091> Memenuhi syarat.

 

Endotoksin bakteri <201> Tidak lebih dari 0,01 unit Endotoksin FI per 100 unit Benzilpenisilin.

 

Sterilitas <71> Jika pada etiket tertera benzatin benzilpenisilin steril, harus memenuhi syarat jika diuji dengan cara Inokulasi Langsung ke dalam Media seperti tertera pada Uji sterilitas sediaan kecuali menggunakan Media Cair Tioglikolat dan Soybean-Casein Digest Medium yang mengandung Larutan Polisorbat 80 P (1 dalam 200) dan jumlah enzim penisilinase steril yang cukup untuk inaktivasi zat dalam setiap tabung dan kocok tabung sekali sehari.

 

pH <1071> Antara 4,0 dan 6,5; lakukan penetapan menggunakan larutan 50 mg zat dalam 50 mL etanol mutlak P dan tambahkan 50 mL air.

 

Air <1031> Metode I Antara 5,0% dan 8,0%.

 

Benzatin anhidrat Antara 24,0% dan 27,0%, dihitung terhadap zat; lakukan penetapan sebagai berikut: Timbang saksama lebih kurang 1 g zat, tambahkan 30 mL larutan jenuh natrium klorida P dan 10 mL natrium hidroksida 5 N, ekstraksi 4 kali, tiap kali dengan 50 mL eter P. Bilas kumpulan ekstrak eter 3 kali, tiap kali dengan 10 mL air. Ekstraksi kumpulan air bilasan dengan 25 mL eter P dan tambahkan ke dalam ekstrak eter yang telah dibilas dengan air. Uapkan kumpulan ekstrak eter hingga volume lebih kurang 5 mL, tambahkan 2 mL etanol mutlak P dan uapkan hingga kering. Larutkan residu dalam 50 mL asam asetat glasial P, tambahkan 1 mL indikator p-naftolbenzein LP dan titrasi dengan asam perklorat 0,1 N LV hingga berwarna hijau. Lakukan penetapan blangko.

 

Tiap mL asam perklorat 0,1 N

setara dengan 12,02 mg benzatin (C16H20N2)

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar fosfat Timbang 6,8 g kalium fosfat monobasa P, larutkan dalam 900 mL air. Atur pH hingga 6,0 dengan penambahan  natrium hidroksida 1 N, encerkan dengan air hingga 1000 mL, campur.

    Fase gerak Buat campuran Dapar fosfat-asetonitril P (4:1), saring melalui membran penyaring dengan porositas 5 µm atau lebih kecil dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 40 mg Kalium Penisilin G BPFI masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL. Tambahkan 10 mL asetonitril P dan 5 mL metanol P dan goyang hingga larut. Segera encerkan dengan Dapar fosfat sampai tanda.

    Larutan kesesuaian sistem Buat larutan dalam Fase gerak yang mengandung 1 mg kalium penisilin V per mL. Buat larutan volume sama larutan ini dan Larutan baku.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 53 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL. Tambahkan 10 mL asetonitril P dan 5 mL metanol P dan goyang hingga larut. Segera encerkan dengan Dapar fosfat sampai tanda.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 225 nm dan kolom 4 mm × 30 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi relatif penisilin G dan penisilin V berturut-turut lebih kurang 0,7 dan 1,0; resolusi, R,  antara puncak penisilin G dan penisilin V tidak kurang dari 2,0; efisiensi kolom yang ditentukan dari puncak analit tidak kurang dari 600 lempeng teoritis. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 ?L) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung potensi unit Penisilin G dalam tiap mg zat yang digunakan dengan rumus:

C adalah kadar Kalium Penisilin G BPFI dalam mg per mL Larutan baku; P adalah potensi Kalium Penisilin G BPFI yang dinyatakan dalam unit Penisilin G per mg; W adalah bobot zat dalam mg yang digunakan dalam Larutan uji; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak penisilin G dari Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.

 

Penandaan Jika benzatin benzilpenisilin ditujukan untuk pembuatan sediaan injeksi, pada etiket harus tertera steril atau harus diproses lebih lanjut untuk pembuatan sediaan injeksi.