Pioglitazon Hidroklorida


Pioglitazone Hydrochloride

 

 

 

(±)-5-[p-[2-(5-Etil-2-piridil)etoksi]benzil]-2,4-tiazolidindion monohidroklorida  [112529-15-4]

C19H20N2O3S.HCl                                       BM 392,90

 

Pioglitazon Hidroklorida mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%, C19H20N2O3S.HCl, dihitung terhadap zat anhidrat.

 

Pemerian Hablur putih atau serbuk hablur.

 

Kelarutan Praktis tidak larut dalam air; larut dalam dimetilformamida; sukar larut dalam etanol mutlak; sangat sukar larut dalam aseton dan asetonitril; tidak larut dalam eter.

 

Baku pembanding Pioglitazon Hidroklorida BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan, simpan dalam wadah tertutup rapat dan terlindung cahaya, dalam lemari pendingin.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Pioglitazon Hidroklorida BPFI.

    B. Larutkan 25 mg pioglitazon hidroklorida dalam 0,5 mL asam nitrat P, dan encerkan dengan 2 mL asam nitrat P. Menunjukkan reaksi Klorida cara A, B dan C seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.

    C. Waktu retensi puncak utama pada kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.

 

Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 0,5%.

 

Logam berat <371> Tidak lebih dari 10 bpj.

    Larutan natrium sulfida Timbang saksama 5 g natrium sulfida P, larutkan dalam 10 mL air dan 30 mL gliserin P.

    Larutan magnesium nitrat Timbang saksama sejumlah magnesium nitrat P, larutkan dan encerkan dengan etanol P hingga kadar lebih kurang 100 mg per mL.

    Larutan baku Pipet 10 mL Larutan magnesium nitrat, masukkan ke dalam krus platina atau porselen. Pijarkan etanol P hingga panas. Dinginkan, tambahkan 1 mL asam sulfat P, panaskan hati-hati dan pijarkan pada suhu 550 ± 50°. Dinginkan dan tambahkan 3 mL asam hidrobromik P. Setelah ini lakukan seperti tertera pada Larutan uji, pipet 1,0 mL Larutan baku timbal (seperti tertera pada Logam berat <371>, Pereaksi khusus) sebelum ditambahkan air hingga 50 mL.

    Larutan uji Timbang saksama 1,0 g zat,  campur dengan 10 mL Larutan magnesium nitrat. Pijarkan etanol P hingga panas, dan karbonisasi dengan pemanasan bertahap. Dinginkan, tambahkan 1 mL asam sulfat P, panaskan hati-hati dan pijarkan pada suhu 550 ± 50°. Jika ada sisa pijar, lembabkan dengan sejumlah asam sulfat P, dan pijarkan. Dinginkan, larutkan residu dengan 3 mL asam hidrobromida P dan uapkan diatas tangas air sampai kering. Basahkan residu dengan 3 tetes asam hidroklorida P, tambahkan 10 mL air dan larutkan dengan pemanasan. Tambahkan 1 tetes fenolftalein LP dan ammonia LP hingga terbentuk warna merah pucat. Tambahkan 2 mL asam asetat 1 N, jika perlu saring, bilas dengan 10 mL air, pindahkan filtrat ke dalam tabung Nessler, bilas, dan tambahkan air hingga 50 mL.

    Prosedur Tambahkan 1 tetes Larutan natrium sulfida ke dalam masing-masing tabung yang berisi Larutan baku dan Larutan uji. Kocok kuat dan diamkan selama lebih kurang 5 menit. Bandingkan warna kedua larutan dengan melihat bagian bawah tabung atau menggunakan latar belakang putih. Larutan uji lebih jernih dibandingkan Larutan baku.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak dan Larutan kesesuaian sistem persediaan Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan kesesuaian sistem Pipet sejumlah Larutan kesesuaian sistem persediaan, encerkan dengan Fase gerak hingga kadar pioglitazon hidroklorida dan benzofenon berturut-turut lebih kurang 25 µg per mL dan 6,5 µg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah Pioglitazon hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dengan metanol P hingga kadar lebih kurang 0,2 mg per mL. Pipet sejumlah larutan ke dalam labu tentukur yang sesuai, larutkan dalam  metanol P sebanyak 20% volume labu dan encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.

    Larutan baku Pipet sejumlah larutan uji, encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 1 µg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 269 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1, dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 0,7 mL per menit [Catatan Atur laju alir hingga waktu retensi puncak pioglitazon lebih kurang 7 menit.] Pertahankan suhu kolom pada 25 ± 2,5°. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, puncak antara pioglitazon dan benzofenon tidak kurang dari 15; faktor ikutan untuk pioglitazon dan benzofenon tidak lebih dari 1,5. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 3,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 40 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram tidak kurang dari empat kali waktu retensi pioglitazon dan ukur semua respons puncak.  Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat dengan rumus:

 

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dalam Larutan uji; rs adalah respons puncak pioglitazon dalam Larutan baku; D adalah faktor pengenceran yang digunakan untuk penyiapan Larutan uji, 0,005. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel.

 

 

Nama

Waktu retensi relatif

Batas (%)

Hidroksipioglitazon

0,7

0,15

Pioglitazon

1,0

-

Didehidropioglitazon

1,4

0,15

N-Alkilpioglitazon

3,0

0,15

Cemaran lain

-

0,10

Total cemaran

-

0,5

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Campuran asetonitril P-amonium asetat 0,1 M-asam asetat glasial P (25:25:1). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Pioglitazon hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dengan metanol P hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per mL. Pipet sejumlah larutan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 50 µg per mL.

    Larutan kesesuaian sistem persediaan Timbang saksama sejumlah Pioglitazon Hidroklorida BPFI dan benzofenon, larutkan dan encerkan dengan metanol P hingga kadar berturut-turut lebih kurang 0,5 mg per mL dan 0,13 mg per mL.

    Larutan kesesuaian sistem Pipet sejumlah Larutan kesesuaian sistem persediaan, encerkan dengan Fase gerak hingga kadar pioglitazon hidroklorida dan benzofenon berturut-turut lebih kurang 50 µg per mL dan 13 µg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan metanol P hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per mL. Pipet sejumlah larutan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 50 µg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 269 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1, dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 0,7 mL per menit [Catatan Atur laju alir hingga waktu retensi puncak pioglitazon lebih kurang 7 menit.] Pertahankan suhu kolom pada 25 ± 2,5°. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, puncak antara pioglitazon dan benzofenon tidak kurang dari 15; faktor ikutan untuk pioglitazon dan benzofenon tidak lebih dari 1,5. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada enam kali penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%. [Catatan Waktu retensi relatif untuk pioglitazon dan benzofenon berturut-turut lebih kurang 1,0 dan 2,6.]

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama.  Hitung persentase pioglitazon hidroklorida,  C19H20N2O3S.HCl, dalam zat dengan rumus:

 

 

rU dan rs berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku; Cs adalah kadar Pioglitazon Hidroklorida BPFI dalam µg per mL Larutan baku; CU adalah kadar pioglitazon hidroklorida dalam µg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik dan simpan pada suhu ruang.