Indometasin


Indomethacin

Asam 1-(p-klorobenzoil)-5-metoksi-2-metilindol-3- asetat [53-86-1]

C19H16CINO4                                                                      BM 357,79

 

Indometasin mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%C19H16CINO4, dihitung terhadap zat kering

 

Pemerian Serbuk hablur, polimorf kuning pucat  hingga kuning kecoklatan; tidak berbau atau hampir tidak berbau. Peka terhadap cahaya; meleleh pada suhu lebih kurang 162°.

 

Kelarutan Praktis tidak larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol, dalam kloroform dan dalam eter.

 

Baku pembanding Indometasin BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat dan terlindung cahaya. Senyawa sejenis A Indometasin; Senyawa sejenis B Indometasin.

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah didispersikan dalam minyak mineral P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Indometasin BPFI.

    B. Spektrum serapan ultraviolet larutan zat 25 µg per mL dalam campuran asam hidroklorida P-metanol P (1 dalam 120) menunjukkan maksimum dan minimum pada panjang gelombang yang sama seperti pada Indometasin BPFI: daya serap masing-masing dihitung terhadap zat kering pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 318 nm berbeda tidak lebih dari 3,0%.

    C. Pola difraksi sinar-X seperti tertera pada Difraksi sinar-X <811> sesuai dengan Indometasin BPFI.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%; lakukan pengeringan pada tekanan kurang dari 5 mmHg pada suhu 100? selama 2 jam.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,2%.

 

Logam berat <371>Metode III Tidak lebih dari               20 bpj.

 

Cemaran Organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A, Larutan B, Fase gerak, dan Pengencer Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Indometasin BPFI; Senyawa sejenis A Indometasin dan Senyawa sejenis B Indometasin, larutkan dalam Pengencer hingga kadar masing-masing 0,002; 0,002 dan 0,01 mg per mL. Jika perlu lakukan sonikasi.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 2,0 mg per mL. Jika perlu lakukan sonikasi.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 240 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5mm. Pertahankan suhu kolom pada lebih kurang 30º. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak senyawa sejenis B indometasin dan senyawa sejenis A indometasin tidak kurang dari 2,0; faktor ikutan tidak lebih dari 2,0; dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang untuk senyawa sejenis A indometasin dan senyawa sejenis B indometasin tidak lebih dari 5,0%.

     Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase tiap cemaran spesifik dalam zat dengan rumus:

ri adalah respons puncak cemaran spesifik dari Larutan uji; rS adalah respons puncak senyawa sejenis yang sesuai dari Larutan baku; CS adalah kadar Indometasin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar indometasin dalam mg per mL Larutan uji. Hitung persentase masing-masing cemaran non-spesifik dalam zat yang digunakan dengan rumus:

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran non-spesifik dari Larutan uji; rS adalah respons puncak indometasin dari Larutan baku; CS adalah kadar Indometasin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar indometasin dalam mg per mL Larutan uji. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel.

 

Tabel 

Nama

Waktu retensi relatif

Keberterimaan

 (%)

Senyawa sejenis A indometasin

0,24

0,1

Senyawa sejenis B indometasin

0,37

0,5

Indometasin

1,0

-

Cemaran lain non-spesifik

-

0,10

Total cemaran

-

1,0

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Gunakan Asam format 0,1%.

    Larutan B Gunakan asetonitril P.

    Fase gerak Campuran Larutan A-Larutan B (55:45). Saring dan awaudarakan.

    Pengencer Buat campuran Larutan A-Larutan B (55:45). Atur pH hingga 8,0 dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Indometasin BPFI, larutkan dan encerkan dalam Pengencer hingga kadar 0,5 mg per mL. Jika perlu lakukan sonikasi.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dalam Pengencer hingga kadar 0,5 mg per mL. Jika perlu lakukan sonikasi.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Indomestasin BPFI; Senyawa sejenis A Indometasin BPFI dan Senyawa sejenis B Indometasin BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga diperoleh kadar masing-masing 2,0; 0,002; dan 0,01 mg per mL. Jika perlu lakukan sonikasi.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 240 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5mm. Pertahankan suhu kolom pada lebih kurang 30º. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak senyawa sejenis B indometasin dan senyawa sejenis A indometasin tidak kurang dari 2,0. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 2,0; dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 0,73%. [Catatan Waktu retensi relatif senyawa sejenis A indometasin dan senyawa sejenis B indometasin berturut-turut 0,24 dan 0,37].

     Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase indometasin, C19H16CINO4, dalam zat dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak indometasin dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Indometasin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar indometasin dalam mg per mL Larutan uji.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya.