Krim Ketokonazol


Ketoconazole Cream 

Krim ketonazol adalah ketokonazol dalam basis krim yang sesuai. Mengandung tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari 105,0%, C26H28Cl2N4O4, dari jumlah yang tertera pada etiket.

Baku pembanding Ketokonazol BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, di tempa dingin dan terlindung dari cahaya. Ekonazol Nitrat BPFI dan Campuran Senyawa Sejenis Ketokonazol BPFI.

 

Identifikasi

    A. Lakukan penetapan seperti tertera pada Identifikasi Secara Kromatografi Lapis Tipis <281>.

    Penjerap Campuran silika gel P untuk kromatografi lapis tipis kinerja tinggi.

    Fase gerak Campuran amonium asetat P-dioksan P-metanol P (20:40:40).

    Penampak bercak Gunakan uap iodum.

    Larutan uji Larutkan sejumlah krim setara dengan 30 mg ketokonazol dalam 16 mL metanol P dan sonikasi, tambahkan 2 mL air dan encerkan dengan metanol P hingga 20 mL dan saring.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Ketonazol BPFI, larutkan, dan encerkan dengan metanol P hingga kadar 0,15%.

    Larutan resolusi Timbang saksama sejumlah Ketokonazol BPFI dan Ekonazol Nitrat BPFI, larutkan dan encerkan dengan metanol P hingga kadar masing-masing lebih kurang 0,15%.

    Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing 20 µL Larutan uji, Larutan baku dan Larutan resolusi pada lempeng kromatografi. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatografi yang telah dijenuhkan dengan Fase gerak, biarkan Fase gerak merambat hingga 15 cm di atas garis penotolan. Angkat lempeng, biarkan kering di udara. Paparkan dengan Penampak bercak dan amati: harga Rbercak utama yang diperoleh dari Larutan uji sesuai dengan Larutan baku. Bercak lain selain bercak utama tidak lebih intensif dari bercak yang diperoleh dari Larutan baku.  Uji ini absah jika ada dua bercak utama yang berbeda nyata pada Larutan resolusi.

    B. Waktu retensi puncak utama pada kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar asetat pH 6,0 Larutkan 100 g amonium asetat P dalam 300 mL air, tambahkan 4,1 mL asam asetat glasial P, jika perlu atur pH hingga 6,0 dengan penambahan amoniak P atau asam asetat P, encerkan dengan air hingga 500 mL.

    Larutan A Campuran asetonitril P-Dapar asetat pH 6,0 (25:75).

    Larutan B Campuran Dapar asetat pH 6,0- asetonitril P (20:80).

    Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

    Larutan uji persediaan Timbang saksama sejumlah krim setara dengan 30 mg ketokonazol, larutkan dalam 50 mL metanol P, kocok selama 45 menit, dan sonikasi selama 10 menit, tambahkan 2 mL air. Dinginkan hingga suhu ruang dan encerkan dengan metanol P hingga 100,0 mL. Dinginkan larutan pada suhu 5º selama 1 jam dan saring.

    Larutan uji Pipet 1 bagian volume Larutan uji persediaan, encerkan secara kuantitatif dengan Larutan A hingga 500 bagian volume.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama Campuran Senyawa Sejenis Ketokonazol BPFI, larutkan dengan Larutan A hingga kadar 0,3 mg per mL.

    Sistem Kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 230 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi end-capped polar-embeded octadecylsilyl amorphous organosilica polymer dengan ukuran partikel 5 µm. Pertahankan suhu kolom pada 40°. Laju alir lebih kurang 1,2 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

Eluasi

0-5

85

15

isokratik

5-10

85à76

15à24

gradien linier

10-20

76à52

24à48

gradien linier

20-21

52à0

48à100

gradien linier

21-22

0

100

isokratik

22-23

0à85

100à15

gradien linier

23-28

85

15

kesetimbangan

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak cemaran 1 dan cemaran D tidak lebih dari 5,0.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 25 µL) Larutan uji persediaan dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur semua respons puncak; puncak cemaran 2 dari Larutan uji persediaan tidak lebih besar dari 2,5 kali puncak utama Larutan uji (0,5%); puncak cemaran D dari Larutan uji persediaan tidak lebih besar 2 kali puncak utama Larutan uji (0,4%); puncak lain dari Larutan uji persediaan tidak lebih dari puncak utama dari Larutan uji (0,2%); total cemaran Larutan uji persediaan tidak lebih besar 5 kali puncak utama Larutan uji (1,0%). Abaikan setiap puncak cemaran yang kurang dari 0,1%.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>. [Catatan Gunakan peralatan gelas aktinik rendah.]

    Larutan A, Larutan B, Fase gerak, Larutan kesesuaian sistem, dan Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Cemaran Organik.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah krim setara dengan 30 mg ketokonazol, tambahkan 50 mL metanol P, kocok selama 45 menit, sonikasi selama 10 menit, tambahkan 2 mL air. Biarkan dingin dan encerkan dengan metanol P hingga 100 mL. Dinginkan larutan pada suhu 5º selama 1 jam dan saring. Pipet 1 mL larutan ini, masukkan ke dalam labu tentukur 10-mL, encerkan dengan Larutan A sampai tanda.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Ketokonazol BPFI, larutkan dan encerkan dengan Larutan A hingga kadar 0,003%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 25 µL) masing-masing larutan ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase ketokonazol, C26H28Cl2N4O4,  dalam krim dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak ketokonazol dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Ketokonazol BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar zat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.