Isosorbid Dinitrat Encer


Diluted Isosorbide Dinitrate

1,4:3,6-Dianhidro-D-glusitol dinitrat [87-33-2]

C6H8N2O8                                                                                    BM 236,14

Isosorbid Dinitrat Encer adalah campuran kering lebih kurang 25% isosorbid dinitrat, C6H8N2O8, dengan laktosa, manitol atau zat tambahan lain yang inert untuk keamanan penggunaan. Dapat mengandung hingga 1,0% penstabil yang sesuai, seperti amonium fosfat. Mengandung tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari 105,0% C6H8N2O8, dari jumlah yang tertera pada etiket. Biasanya mengandung lebih kurang 25% isosorbid dinitrat.

    [Perhatian Hati-hati, dalam penanganan isosorbid dinitrat yang tidak diencerkan, karena sangat mudah meledak dan dapat meledak pada benturan atau panas berlebih. Dalam jumlah sedikitpun harus diisolasi.]

 

Pemerian Serbuk putih gading; tidak berbau.

 

Baku pembanding Isosorbid Dinitrat Encer BPFI; campuran 25% isosorbid dinitrat dan manitol P; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan.

 

Identifikasi Masukkan sejumlah zat uji setara dengan lebih kurang 50 mg isosorbid dinitrat ke dalam penyaring kaca masir berpori sedang, alirkan aseton P, 3 kali, tiap kali sejumlah 5 mL. Uapkan kumpulan ekstrak pada suhu tidak lebih dari 35º, dengan mengalirkan udara secara hati-hati dan keringkan residu dalam hampa udara di atas kalsium klorida P pada suhu ruang selama 16 jam: spektrum serapan inframerah larutan residu dalam kloroform P (1 dalam 40), menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti larutan residu dari Isosorbid Dinitrat Encer BPFI.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 1,0%; lakukan pengeringan dalam hampa udara di atas kalsium klorida P pada suhu ruang selama 16 jam.

 

Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 10 bpj.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar asetat Larutkan 15,4 g amonium asetat P dalam air, tambahkan 11,5 mL asam asetat glasial P, encerkan dengan air hingga 1000 mL dan campur. Larutan mempunyai pH lebih kurang 4,7.

    Fase gerak Buat campuran air-Dapar asetat-metanol P (350:100:550). Dinginkan hingga suhu ruang, encerkan dengan air hingga 1000 mL, campur, saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku internal Masukkan sejumlah nitrogliserin encer ke dalam labu tentukur yang sesuai, tambahkan metanol P hingga 60% dari volume labu tentukur, sonikasi selama 5 menit, kocok 30 menit. Encerkan dengan metanol P sampai tanda hingga diperoleh kadar nitrogliserin lebih kurang 3 mg per mL. Biarkan mengendap, saring, masukkan filtrat dalam wadah kedap udara.

    Larutan baku [Catatan Buat larutan pada saat akan digunakan.] Timbang saksama lebih kurang 125 mg Isosorbid Dinitrat Encer BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL, tambahkan lebih kurang 30 mL Fase gerak, kocok selama 30 menit, encerkan dengan Fase gerak sampai tanda. Pipet 10 mL larutan ke dalam labu tentukur 25-mL, tambahkan 4,0 mL Larutan baku internal dan 4 mL larutan encer Dapar asetat (1 dalam 10). Dinginkan hingga suhu ruang, encerkan dengan Fase gerak sampai tanda (mengandung isosorbid dinitrat 0,25 mg per mL berdasarkan pada jumlah Isosorbid dinitrat encer BPFI yang ditimbang dan yang tertera pada etiket). Saring melalui penyaring berpori 0,45 µm.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat uji yang baru dibuat setara dengan 30 mg isosorbid dinitrat, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL. Lanjutkan penyiapan seperti tertera pada Larutan baku, mulai dari ”tambahkan lebih kurang 30 mL Fase gerak ”.

    Sistem kromatografi

Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom 4 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang  1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak isosorbid dinitrat dan nitrogliserin tidak kurang dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, ukur respons puncak utama. Waktu retensi relatif isosorbid dinitrat dan nitrogliserin masing-masing adalah lebih kurang 0,75 dan 1,0. Jika terdapat isosorbid dinitrat, waktu retensi relatif adalah 0,38. Hitung jumlah dalam mg isosorbid dinitrat,C6H8N2O8 dalam zat yang digunakan dengan rumus:

C adalah kadar Isosorbid Dinitrat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; RU dan RS berturut-turut adalah perbandingan respons puncak isosorbid dinitrat terhadap baku internal dalam Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.