Orlistat


Orlistat

 

 

 

Ester N-formil-L-leusin dengan (3S, 4S)-3-heksil-4-[(2S)-2-hidroksitridesil]-2-oksetanon [96829-58-2]

C29H53NO5                                                BM 495,73

 

Orlistat mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,5% C29H53NO5 dihitung terhadap zat anhidrat, bebas pelarut.

 

Pemerian Serbuk halus atau serbuk halus dengan gumpalan, putih sampai hampir putih.

 

Kelarutan Praktis tidak larut dalam air; mudah larut dalam kloroform; sangat mudah larut dalam metanol dan dalam etanol.

 

Baku pembanding Orlistat BPFI; tidak boleh dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat dan terlindung cahaya. Senyawa Sejenis A Orlistat BPFI. Senyawa Sejenis B Orlistat BPFI. Senyawa Sejenis C Orlistat BPFI. Senyawa Sejenis D Orlistat BPFI. Senyawa Sejenis E Orlistat BPFI.

 

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam  minyak mineral P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Orlistat BPFI.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh  pada Penetapan kadar.

 

Logam berat  <371> Metode III Tidak lebih dari 20 bpj.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.

 

Air <1031> Metode Ic Tidak lebih dari 0,2%.

 

Rotasi optik <1081> Rotasi jenis antara –48,0° dan  –51,0° pada suhu 20°; lakukan penetapan menggunakan larutan 30 mg per mL etanol mutlak P.

 

Senyawa sejenis

Prosedur 1:

Senyawa sejenis A Orlistat Tidak lebih dari 0,2%. Lakukan Kromatografi lapis tipis seperti yang tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Buat campuran toluen P- etil asetat P (4:1).

    Penampak bercak Timbang 2,5 g asam fosfomolibdat P dan 1 g seri(II) sulfat P, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL. Larutkan dan encerkan dengan metanol P sampai tanda.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis A Orlistat BPFI, larutkan dan encerkan dalam aseton P hingga kadar 0,1 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan aseton P hingga kadar setara 50 mg per mL.

    Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing 10 µL Larutan baku dan Larutan uji pada lempeng kromatografi yang dilapisi dengan campuran silika gel P setebal 0,25 mm. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatograf berisi Fase gerak, biarkan Fase gerak merambat hingga lebih kurang tiga per empat tinggi lempeng. Angkat lempeng, tandai batas rambat, biarkan Fase gerak menguap, semprot lempeng dengan Penampak bercak; panaskan dalam oven pada suhu 120º selama 30 menit. Bercak sekunder pada kromatogram Larutan uji yang sesuai dengan bercak senyawa sejenis A orlistat tidak lebih intensif dari bercak Larutan baku.

 

Prosedur 2:

Senyawa sejenis B Orlistat Tidak lebih dari 0,05%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi gas seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis B Orlistat BPFI, larutkan dan encerkan dalam diklorometan P hingga kadar lebih kurang 0,025 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan diklorometan P hingga kadar lebih kurang 50 mg per mL.

    Larutan “spike” Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Larutan baku hingga kadar lebih kurang 50 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf gas dilengkapi dengan detektor ionisasi nyala dan kolom leburan silika 0,32 mm × 30 m dilapisi dengan G27 setebal 0,25 µm. Gas pembawa helium P, laju alir lebih kurang 30 mL per menit. Perbandingan “split” lebih kurang 10:1. Pertahankan suhu injektor pada 270º dan detektor pada 280º. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Suhu awal

(º)

Kenaikan suhu

(º/menit)

Suhu akhir

(º)

Lama suhu dipertahankan pada suhu akhir

(menit)

50

4

170

-

170

30

300

30

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 10,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 2 µL) Larutan “spike” dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase senyawa sejenis B orlistat dengan rumus:

 

 

rU adalah respons puncak senyawa sejenis B orlistat dari Larutan uji; radalah respons puncak senyawa sejenis B orlistat dari Larutan “spike”; CS adalah kadar Senyawa Sejenis B Orlistat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CT adalah kadar orlistat dalam mg per mL Larutan “spike”.

 

Prosedur 3:

Cemaran organik Tidak lebih dari yang tertera pada Tabel 1. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti yang tertera pada Kromatografi <931>. [Catatan Hindari penggunaan labu tentukur plastik saat membuat atau menyimpan larutan]

     Fase gerak, Larutan baku, dan Larutan uji Lakukan seperti yang tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Orlistat BPFI, Senyawa Sejenis C Orlistat BPFI dan Senyawa Sejenis D Orlistat BPFI larutkan dalam Fase gerak hingga kadar berturut-turut lebih kurang 10 µg per mL, 0,1 µg per mL dan 0,25 µg per mL.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti yang tertera pada Penetapan kadar, kecuali penyuntikan Larutan kesesuaian sistem. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem dan rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti yang tertera pada Prosedur: perbandingan “signal to noise” antara puncak senyawa sejenis C dan D orlistat tidak kurang dari 3 dan simpangan baku relatif untuk puncak orlistat pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 10,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat dengan rumus:

 

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak orlistat dari Larutan baku; CS adalah kadar Orlistat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar orlistat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; F adalah faktor respons relatif cemaran seperti tertera dalam Tabel 1. Masing-masing cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel 1.

 

Tabel 1

Nama senyawa

Waktu

Retensi

Relatif

Faktor

Respons

Relatif

Batas

(%)

Formileusina

0,10

4,0

0,2

Senyawa sejenis C Orlistat

0,13

33

0,05

Epimer cincin terbuka orlistatb

0,44

1,0

0,2

Senyawa sejenis D Orlistat*

0,90

-

Dihitung dari prosedur 4

Amida cincin terbuka orlistatc*

0,90

-

Dihitung dari prosedur 4

Orlistat

1,0

-

-

D-Leusin orlistatd

1,18

1,0

0,2

Cemaran lain

-

1,0

0,1

*koeluasi dalam sistem kromatografi ditetapkan menggunakan prosedur 4

 

Prosedur 4:

Senyawa sejenis D Orlistat Tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel 2. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Buat campuran metanol P- air (83:17), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti yang tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama masing-masing sejumlah Orlistat BPFI dan Senyawa Sejenis D Orlistat BPFI, larutkan dan encerkan dengan asetonitril P hingga kadar berturut-turut lebih kurang 4 mg per mL dan 2,4 µg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Orlistat BPFI, larutkan dan encerkan dalam asetonitril P hingga kadar lebih kurang 5 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan asetonitril P hingga kadar lebih kurang 5 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 205 nm dan kolom 4,0 mm × 25 cm berisi bahan pengisi L7 dengan ukuran partikel 5 mm. Laju alir lebih kurang 0,6 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem dan rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti yang tertera pada Prosedur: perbandingan “signal to noise” untuk puncak senyawa sejenis D orlistat tidak kurang dari 3 dan simpangan baku relatif untuk puncak orlistat pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 10,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat dengan rumus:

 

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak orlistat dari Larutan baku; CS adalah kadar Orlistat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar orlistat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; F adalah faktor respons relatif cemaran seperti tertera dalam Tabel 2.

 

Tabel 2

Nama senyawa

Waktu

Retensi

Relatif

Faktor

Respons

Relatif

Batas

(%)

Senyawa sejenis D Orlistat

0,94

1,0

0,2

Orlistat

1,00

-

-

Amida cincin terbuka orlistata

1,25

4,3

0,1

 

Prosedur 5:

Senyawa sejenis E Orlistat Tidak lebih dari 0,2%; total cemaran dari Prosedur 1, 2, 3, 4 dan 5 tidak lebih dari 1,0%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

     Dapar Buat larutan borat 0,4 N, atur pH hingga 10,2.

     Zat penderivat larutan o-ftaldehid (OPA). [Catatan Jika tidak dapat diperoleh dalam perdagangan, zat penderivat dapat disiapkan dengan larutan asam 3-merkaptopropionat dan o-ftaldialdehid 1% dalam Dapar larutan borat 0,4 M].

     Larutan A Timbang 4,1 g natrium asetat trihidrat P dan 40 mg asam etilendiamintetraasetat (EDTA) P, masukkan ke dalam labu tentukur 1000-mL. Larutkan dalam 950 mL air dan atur pH hingga 7,2 dengan penambahan natrium hidroksida 0,1 N. Encerkan dengan air sampai tanda. Tambahkan 2,5 mL tetrahidrofuran P dan campur. Saring dan awaudarakan.

    Larutan B Timbang 2,7 g natrium asetat trihidrat P dan 40 mg asam etilendiamintetraasetat (EDTA) P, masukkan ke dalam labu tentukur 1000-mL. Larutkan dalam 200 mL air dan atur pH hingga 7,2 dengan penambahan natrium hidroksida 0,1 N. Tambahkan 800 mL asetonitril P. Saring dan awaudarakan.

    Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Tabel 3 dalam Sistem kromatografi.

    Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 0,2 mg Senyawa Sejenis E Orlistat BPFI masukkan ke dalam vial “head-space” 20-mL. Tambahkan 10 mL natrium hidroksida 4 N dan tutup vial.  Panaskan vial pada suhu 100º selama 1 jam, dan biarkan hingga suhu ruang. Pipet 2 mL larutan ke dalam labu tentukur 50-mL, dan encerkan dengan air sampai tanda. Ke dalam 0,5 mL larutan tambahkan 2,0 mL Dapar dan 0,5 mL Zat penderivat

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 25 mg zat, lakukan seperti yang tertera pada Larutan baku mulai dari “masukkan ke dalam vial “head-space” 20-mL”.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor fluoresensi 340 nm (eksitasi) dan 450 nm (emisi); kolom pelindung 2,1 mm × 2 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 50 µm dan kolom analitik 2,1 mm × 20 cm, berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 0,5 mL per menit.  Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu (menit)

Larutan A (%)

Larutan B (%)

 
 

0

96,7

3,3

 

20

60

40

 

24

0

100

 

38

0

100

 

38

96,7

3,3

 

45

96,7

3,3

 

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif untuk puncak senyawa sejenis E orlistat pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 6,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase senyawa sejenis E orlistat dalam zat dengan rumus:

 

 

rU dan rS adalah respons puncak senyawa sejenis E orlistat dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Senyawa Sejenis E Orlistat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar orlistat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.


Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti yang tertera pada Kromatografi <931>. [Catatan Hindari penggunaan labu tentukur plastik  saat membuat atau menyimpan larutan pada prosedur ini]

    Fase gerak Buat campuran asetonitril P-asam fosfat P-air (860:0,05:140), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti yang tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Orlistat BPFI, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per mL. Suntikkan segera setelah dibuat atau simpan pada suhu 5º.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per mL. Suntikkan segera setelah dibuat atau simpan pada suhu 5º.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 195 nm dan kolom 3,9 mm × 15 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 4 mm. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti yang tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase orlistat, C29H53NO5, dalam zat dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Orlistat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar orlistat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, simpan  pada suhu antara 2º dan 8º.