Gabapentin


Gabapentin

Asam 1-(Aminometil)sikloheksanaasetat [60142-96-3]

C9H17NO2                                                                                   BM 171,24

 

Gabapentin mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%, C9H17NO2,dihitung terhadap zat anhidrat.

 

Pemerian Padatan hablur putih sampai hampir putih.

 

Kelarutan Mudah larut dalam air, larutan basa dan larutan asam.

 

Baku pembanding Gabapentin BPFI; tidak boleh dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat. Senyawa Sejenis A Gabapentin BPFI [2-aza-spiro[4,5]dekan-3-on] (C9H15NO, BM 153,22), tidak boleh dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat. Senyawa Sejenis B Gabapentin BPFI [asam (1-siano-sikloheksil)-asetat] (C9H13NO2, BM 167,21). Senyawa Sejenis D Gabapentin BPFI [asam (1-(3-okso-2-aza-spiro[4,5]dek-2-ilmetil)-sikloheksil)-asetat] (C18H29NO3, BM 307,43). Senyawa Sejenis E Gabapentin BPFI [asam karboksimetil sikloheksanakarboksilat], (C9H14O4, BM 186,21).

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti Gabapentin BPFI.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram  Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

pH <1071> Antara 6,5 dan 8,0. Lakukan penetapan menggunakan larutan (1 dalam 50).

 

Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 0,5%.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.

 

Logam berat <371>Metode III Tidak lebih dari 20 bpj.

 

Cemaran organik  Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931> .

    A. Batas cemaran yang tereluasi awal. Masing-masing cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel berikut:

 

Tabel

Cemaran

Waktu Retensi Relatif1

Faktor Respons Relatif2

Batas

(%)

Senyawa sejenis E Gabapentin

2,9

1,0

0,10

 Senyawa sejenis A Gabapentin

3,5

5,3

0,1

Senyawa sejenis B Gabapentin

3,8

0,35

0,06

Cemaran yang tidak dikenal

-

0,41

0,10

1Waktu retensi relatif dihitung terhadap waktu retensi gabapentin [Catatan:Hanya untuk identifikasi]

2 Faktor respons relatif dihitung terhadap respons senyawa sejenis E gabapentin berdasarkan serapan jenis rendah dari gabapentin pada monitoring panjang gelombang (215 nm)

 

    Pengencer, Larutan dapar, Fase gerak, Larutan uji  dan Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan cemaran Larutkan sejumlah Senyawa Sejenis A Gabapentin BPFI dan Senyawa Sejenis B Gabapentin BPFI dalam metanol P hingga kadar berturut-turut lebih kurang 1,4 dan 0,84 mg per mL.

   Larutan kesesuaian sistem Larutkan sejumlah Gabapentin BPFI dalam Pengencer, tambahkan sejumlah volume Larutan cemaran hingga kadar Gabapentin  BPFI, Senyawa Sejenis A Gabapentin BPFI, Senyawa Sejenis B Gabapentin BPFI berturut turut lebih kurang 14,0; 0,014 dan 0,0084 mg per mL.

    Larutan baku Larutkan sejumlah Senyawa Sejenis E Gabapentin BPFI dalam Pengencer, hingga kadar lebih kurang 8,4 µg per mL.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931> Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 215 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm yang berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Pertahankan suhu kolom pada 40º. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistemdan rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: identifikasi puncak-puncak utama dengan waktu retensi relatif seperti tertera pada Tabel; resolusi, R,antara puncak Senyawa Sejenis A Gabapentin BPFI dan puncak  Senyawa Sejenis B Gabapentin BPFI tidak kurang dari 2,3 dan simpangan baku relatif respons puncak gabapentin pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat yang digunakan, dengan rumus:

F adalah faktor respons relatif dari cemaran (relatif terhadap senyawa sejenis E gabapentin), seperti pada Tabel; CS adalah kadar Senyawa Sejenis E Gabapentin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar gabapentin dalam mg per mL Larutan uji; ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dalam Larutan uji dan rS adalah respons puncak Senyawa Sejenis E Gabapentin dalam Larutan baku.

    B. Batas cemaran yang tereluasi akhir Masing-masing cemaran tidak lebih dari 0,1% dan jumlah semua cemaran (termasuk cemaran yang didapat dari Batas cemaran yang tereluasi awal) tidak lebih dari 0,5% .

    Pengencer, Larutan dapar dan Larutan uji Lakukan seperti tertera  pada Penetapan kadar.

    Fase gerak Buat campuran Larutan dapar- asetonitril P - metanol P (35:35:30). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis D Gabapentin BPFI, larutkan dalam sejumlah kecil metanol P, encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 2,8 µg per mL.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 215 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm yang berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Pertahankan suhu kolom pada 40°. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku dan rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: efisiensi kolom dari puncak Senyawa sejenis D gabapentin tidak kurang dari 13.600 lempeng teoritis dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 7,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. [Catatan Abaikan semua puncak yang mempunyai waktu retensi relatif 0,35 atau lebih kecil  terhadap senyawa sejenis D gabapentin, karena puncak tersebut sudah dihitung pada batas cemaran yang tereluasi lebih awal].Hitung persentase dari masing-masing cemaran dalam zat dengan rumus:

F adalah faktor respons relatif dari cemaran (relatif terhadap senyawa sejenis D gabapentin) dengan nilai 1,0 untuk senyawa sejenis D gabapentin dan 0,025 untuk semua cemaran yang lain; CS adalah kadar Senyawa Sejenis D Gabapentin BPFI dalam mg per mL  Larutan baku; CU adalah kadar gabapentin dalam mg per mL Larutan uji; ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dalam Larutan uji dan rS adalah respons puncak senyawa sejenis D gabapentin dalam Larutan baku.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Pengencer Timbang 2,32 g amonium fosfat monobasa P, masukkan ke dalam labu tentukur 1000-mL, encerkan dengan air sampai tanda. Atur pH hingga 2,0 dengan penambahan asam fosfat P.

    Dapar Timbang 0,58 g amonium fosfat monobasa P dan 1,83 g natrium perklorat P, masukkan ke dalam labu tentukur 1000-mL, larutkan dan encerkan dengan air sampai tanda. Atur pH hingga 1,8 dengan penambahan asam perklorat P.

    Fase gerak Buat campuran Dapar - asetonitril P (76:24). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Gabapentin BPFI, larutkan dengan Pengencer, encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap hingga kadar lebih kurang 14,0 mg per mL.

    Larutan kesesuaian sistem Encerkan sejumlah volume Larutan baku dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 2,3 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 350 mg zat  ke dalam labu tentukur 25-mL, larutkan dan encerkan dengan Pelarut sampai tanda.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 215 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm yang berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Pertahankan suhu kolom pada 40°. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem dan rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: efisiensi kolom dari puncak gabapentin tidak kurang dari 1900 lempeng teoritis. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku dan rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif puncak gabapentin pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama.          Hitung persentase gabapentin, C9H17NO2, dalam zat dengan rumus:

CS dan CU berturut-turut adalah kadar gabapentin dalam mg per mL Larutan baku dan Larutan uji; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak gabapentin dari Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik. Simpan pada suhu ruang.