Didanosin


Didanosine

2’,3’-dideoksiinosin [69655-05-6]

C10H12N4O3                                                                               BM 236,23

 

Didanosin mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C10H12N4O3, dihitung terhadap zat anhidrat.

 

Pemerian Serbuk hablur putih sampai hampir putih.

 

Kelarutan Sangat mudah larut dalam dimetil sulfoksida; praktis tidak larut atau tidak larut dalam aseton dan dalam metanol.

 

Baku pembanding Didanosin BPFI; Senyawa Sejenis A Didanosin BPFI; Campuran Kesesuaian Sistem Didanosin BPFI.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Didanosin BPFI.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Air <1031> Metode I  Tidak lebih dari 2,0 %.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,2 %.

 

Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 20 bpj.

 

Rotasi jenis <1081> Antara -28° dan -24°, dihitung terhadap zat anhidrat; lakukan penetapan menggunakan larutan 10 mg zat per mL dalam air.

 

Cemaran organik Masing-masing cemaran dan jumlah semua cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar amonium asetat 0,01 M Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Pengencer Atur pH Dapar amonium asetat 0,01 M hingga 9 dengan penambahan natrium hidroksida P. Buat campuran larutan dapar amonium asetat 0,01 M pH 9-asetonitril P (19:1), awaudarakan.

    Larutan A Buat campuran Dapar amonium asetat 0,01 M-asetonitril P (19:1), saring dan awaudarakan.

    Larutan B Buat  campuran Dapar amonium asetat 0,01 M-asetonitril P (3:1), saring dan awaudarakan.

    Fase gerak Buat variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

    Larutan baku persediaan A Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis A Didanosin BPFI, larutkan dalam Pengencer dan jika perlu encerkan secara kuantitatif dan bertahap dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,05 mg per mL.

    Larutan baku persediaan B Timbang saksama sejumlah Didanosin BPFI, larutkan dan jika perlu encerkan secara kuantitatif dan bertahap dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,025 mg per mL.

    Larutan baku  Pipet 5 mL Larutan baku persediaan A dan 3 mL Larutan baku persediaan B ke dalam labu tentukur 50-mL, encerkan dengan Pengencer sampai tanda.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Campuran Kesesuaian Sistem Didanosin BPFI larutkan dan jika perlu encerkan secara kuantitatif dan bertahap dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat ke dalam labu tentukur 100-mL, larutkan dan encerkan dengan Pengencer sampai tanda.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 2 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

Eluasi

0 – 15

100

0

Isokratik

15 - 20

100®0

0®100

Gradien linier

20 - 30

0

100

Isokratik

30 - 35

0®100

100®0

Gradien linier

35 - 45

100

0

Kesetimbangan kembali

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang senyawa sejenis A didanosin tidak lebih dari 2,0%. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur; resolusi, R, antara puncak didanosin dan dideoksididehidro-inosin tidak kurang dari 3,0 dan efisiensi kolom yang ditetapkan dari puncak dideoksididehidro-inosin tidak kurang dari 6000 lempeng teoritis.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 mL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram sampai 30 menit, rekam kromatogram dan ukur respons semua puncak.

Hitung persentase senyawa sejenis A didanosin dengan rumus:

CS adalah kadar Senyawa Sejenis A Didanosin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak senyawa sejenis A didanosin dalam Larutan uji dan Larutan baku. Hitung persentase beberapa senyawa cemaran spesifik dan senyawa cemaran lain dalam zat dengan rumus:

CS adalah kadar Didanosin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dalam Larutan uji dan rS adalah respons puncak Didanosin BPFI dalam Larutan baku.

 

Tabel

Cemaran

Waktu Retensi Relatif

Batas Maksimum

(%)

Senyawa sejenis A Didanosin (Hipoksantin)

0,28

0,5

Inosin

0,39

0,2

2-deoksiinosin

0,45

0,3

3-deoksiinosin

0,51

0,2

2,3-anhidroinosin

0,59

0,2

Dideoksididehidro-inosin

0,81

0,2

Didanosin

1,0

-

2,3-dideoksiadenosin

2,1

0,2

5-deoksidideoksi-adenosin

3,1

0,2

Cemaran lain

-

0,1

Total cemaran

-

1,0

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan menggunakan Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

     Larutan dapar amonium asetat 0,01 M Larutkan 1,54 g amonium asetat P dalam labu tentukur      2000-mL, larutkan dengan air sampai tanda.

Fase gerak Buat campuran Dapar amonium asetat 0,01 M-asetonitril P (21:1), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

   Larutan baku Timbang saksama sejumlah Didanosin BPFI, larutkan dan encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap dengan air hingga  kadar lebih kurang 0,1 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 500-mL, encerkan dengan air sampai tanda. Kocok selama 1 jam sampai larut sempurna sebelum digunakan.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm yang berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi didanosin antara 7 dan 11 menit, efisiensi kolom tidak kurang dari 6000 lempeng teoritis; faktor ikutan tidak lebih dari 2,5; dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 mL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama.

Hitung persentase didanosin, C10H12N4O3, dengan rumus:

C adalah kadar Didanosin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; W adalah bobot zat dalam mg Larutan uji; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, simpan pada suhu ruang terkendali.