Pilokarpin Hidroklorida


Pilocarpine Hydrochloride

Pilokarpin monohidroklorida [54-71-7]

C11H16N2O2.HCI                                      BM 244,72

 

Pilokarpin hidroklorida mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C11H16N2O2.HCI, dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian Hablur tidak berwarna, agak transparan, tidak berbau; rasa agak pahit; higroskopis dan dipengaruhi oleh cahaya, bereaksi asam terhadap kertas lakmus.

 

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam etanol; sukar larut dalam kloroform; tidak larut dalam eter.

Baku pembanding Pilokarpin Hidroklorida BPFI; lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 2 jam sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, dalam lemari pendingin. Bersifat higroskopik.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan dan didispersikan dalam minyak mineral P menunjukan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Pilokarpin Hidroklorida BPFI.

    B. Larutan 50 mg per mL menunjukan reaksi Klorida seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.

 

Rotasi jenis <1081> Antara +88,5° dan +91,5°, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan; lakukan penetapan menggunakan larutan 20 mg per mL.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 3,0%; lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 2 jam.

 

Zat mudah terarangkan <411> Larutan 50 mg per mL dalam asam sulfatP: warna larutan tidak lebih gelap dari Larutan padanan B.

 

Cemaran organik

Prosedur 1

Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak, Larutan baku, Larutan kesesuaian sistem dan Larutan uji Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan sensitivitas Encerkan sejumlah Larutan baku dengan air hingga kadar lebih kurang 0,25 µg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 215 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L11 dengan ukuran partikel 3 µm. Laju alir lebih kurang 1,0 mL per menit. Pertahankan suhu kolom pada 35°. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti yang tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak isopilokarpin dan pilokarpin tidak kurang dari 1,5. Lakukan kromatografi terhadap Larutan sensitivitas, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: perbandingan “signal to noise” puncak pilokarpin tidak kurang dari 10. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama  (lebih kurang 10 µL) Larutan bakudan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram tidak kurang dari 5 kali waktu retensi pilokarpin dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dengan rumus:

 

 

radalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak pilokarpin dari Larutan baku; Cs adalah kadar Pilokarpin Hidroklorida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; Cu adalah kadar pilokarpin hidroklorida dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel.

 

Tabel

Cemaran

Waktu retensi relatif

Batas (%)

Isopilokarpin

0,94

1,0

Pilokarpin

1,00

-

Asam pilokarpat

1,15

0,5

Asam isopilokarpat

1,19

0,1

Cemaran lain

-

0,1

Total cemaran

-

1,0

Abaikan cemaran kurang dari 0,05%

 

Prosedur 2 Alkaloid lain

Larutkan sejumlah zat dengan air hingga kadar 10 mg per mL. Larutan dibagi dua. Tambahkan beberapa tetes amonium hidroksida 6 N pada bagian pertama, dan tambahkan beberapa tetes kalium bikromat LP pada bagian kedua: tidak terjadi kekeruhan pada kedua larutan.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar Buat larutan kalium fosfat dibasa P 4,4 g per liter, atur pH hingga 6,5 ± 0,1 dengan penambahan asam fosfat P.

    Fase gerak Buat campuran asetonitril P–metanol P–Dapar (2:35:63), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Pilokarpin Hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dengan air hingga kadar  lebih kurang  0,5 mg per mL. Sonikasi jika perlu.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Pilokarpin Hidroklorida BPFI, masukan dalam labu tentukur yang sesuai, larutkan dengan air sejumlah 10% dari volume labu, sonikasi jika perlu. Tambahkan natrium hidroksida 0,1 N sejumlah 10% dari volume labu dan tambahkan segera asam hidroklorida 0,1 N sejumlah volume sama dan campur. Encerkan dengan air sampai tanda. [Catatan Kadar awal Pilokarpin Hidroklorida BPFI adalah 0,5 mg per mL. Isopilokarpin terbentuk dalam penyiapan Larutan kesesuaian sistem.]

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan air hingga kadar  lebih kurang 0,5 mg per mL, sonikasi jika perlu.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 215 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L11 dengan ukuran pertikel 3 µm. Laju alir lebih kurang 1,0 mL per menit. Pertahankan suhu kolom pada 35°. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak isopilokarpin dan pilokarpin tidak kurang dari 1,5. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih  dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama  (lebih kurang 10 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase pilokarpin hidroklorida, C11H16N2O2.HCl, dalam zat dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku; Cs adalah kadar Pilokarpin Hidroklorida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; Cu adalah kadar zat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya, simpan dalam suhu ruang.