Spon Gelatin


Gelatin Sponge

 

Spon Gelatin adalah spon dengan dasar gelatin tidak larut dalam air, mudah menyerap air, dan steril sampai wadah di buka untuk di gunakan. Dapat dibuat dengan mengaduk cepat larutan gelatin panas menjadi busa dengan porositas seragam dan dikeringkan. Busa kering dipotong-potong menjadi potongan dengan ukuran dan bentuk yang sesuai, dimasukkan ke dalam wadah akhir dan disterilkan dengan pemanasan kering.

 

Pemerian Bahan mirip busa berwarna putih atau hampir putih, liat, ringan, berpori halus, menyerap air.

 

Kelarutan Praktis tidak larut dalam air

 

Arsen <321> Tidak lebih dari 1 bpj; lakukan penetapan menggunakan 25 mL Larutan uji yang dibuat sebagai berikut: Pada 2,0 mL g tambahkan 10 mL air dan biarkan selama 1 jam. Hangatkan hingga larut dan tambahkan 5 mL asam hidroklorida P dan sedikit berlebih air brom P. Tambahkan 2 mL asam hidroklorida bertimah P, refluks selama 1 jam, dinginkan, tambahkan 10 mL asam hidroklorida P dan encerkan dengan air hingga 50 mL.

 

Tembaga Tidak lebih dari 30 bpj; lakukan penetapan sebagai berikut: Pijarkan 1,0 g dalam krus silika pada suhu tidak lebih dari 450º. Larutkan residu dalam 1 mL asam nitrat 2 M, encerkan dengan air hingga 10 mL, tambahkan amonia LP hingga larutan netral terhadap kertas lakmus P, asamkan dengan asam asetat 1 M, tambahkan 0,25 mL amonium asetat LP dan 0,1 mL larutan kalium heksasianoferat (II) P 5 %: warna yang terjadi tidak lebih tua dari warna yang terjadi dari campuran 7 mL air dan 3 mL Larutan baku tembaga (10 bpj Cu).

 

Timbal Tidak lebih dari 5 bpj; lakukan penetapan sebagai berikut:

    Larutan uji Pijar 5,0 g dalam krus silika pada suhu tidak lebih dari 450º hingga bebas karbon. Larutkan residu dalam campuran 0,5 mL asam nitrat P dan 5 mL air larutan amonium tiosianat P 10%, ekstraksi beberapa kali, tiap kali dengan campuran amil alkohol P-eter P volume sama hingga tidak berwarna dan buang ekstrak.

    Larutan baku Encerkan 0,5 mL asam nitrat P dengan air hingga 40 mL dan lanjutkan seperti tertera pada Larutan uji mulai dari “tambahkan 5 mL larutan amonium tiosianat P 10%” dan tambahkan 2,5 mL Larutan baku timbal (10 bpj Pb)

    Larutan kalium sianida Larutkan 10 g kalium sianida P dalam 90 mL air, tambahkan 2 mL larutan hidrogen peroksida P (1 dalam 5), biarkan selama 24 jam, encerkan dengan air hingga 100 mL dan saring.

    Prosedur Masukkan secara terpisah Larutan baku dan Larutan uji ke dalam tabung Nessler, basakan dengan amonia LP dan masing-masing tambahkan 1 mL kalium sianida P; larutan tidak boleh lebih dari opalesen lemah. Jika warna larutan berbeda, jadikan sama dengan penambahan lebih kurang 0,2 mL larutan gula karamel sangat encer atau zat non-reaktif lainnya. Encerkan dengan air hingga 50 mL, tambahkan 0,1 mL larutan natrium sulfida P 10% dan campur saksama. Amati dengan latar belakang putih: warna yang terjadi pada Larutan uji tidak lebih intensif dari Larutan baku.

 

Zink Tidak lebih dari 100 bpj; lakukan penetapan menggunakan larutan yang dibuat sebagai berikut: Pijarkan 1,0 g dalam krus silika pada suhu tidak lebih dari 450º . Larutkan residu dalam 1 mL asam nitrat 2 M dan encerkan dengan air hingga 10 mL. Tambahkan amonia LP hingga netral terhadap kertas lakmus P, tambahkan 2 mL asam hidroklorida 2 M dan 2,5 g amonium klorida P, encerkan dengan air hingga 50 mL di dalam tabung Nessler, tambahkan 2 mL larutan natrium sulfit P 20% dan 0,1 mL larutan kalium heksasianoferat(II) P 5%; opalesen yang terjadi tidak lebih intensif dari yang dihasilkan oleh campuran 6 mL air dan 4 mL Larutan baku zink (25 bpj Zn) dengan cara sama.

 

Formaldehid Tidak lebih dari 10 bpj; lakukan penetapan menggunakan larutan yang dibuat sebagai berikut: Pada 500 mg zat tambahkan 100 mL air dan maserasi selama tidak kurang dari 2 jam, dengan kadang-kadang dikocok. Pipet 0,5 mL beningan ke dalam tabung reaksi bersumbat kaca, tambahkan 10 mL asam kromatoprat LP, renggangkan sumbat dan panaskan dalam tangas air selama 30 menit. Serapan larutan ini pada 570 nm tidak lebih dari serapan 0,5 mL formaldehid P 0,001% yang diperlakukan dengan cara yang sama.

 

Daya serap air Tidak kurang dari 30 kali bobot contoh yang diuji; lakukan penetapan sebagai berikut; Timbang saksama potongan 9 mm sampai 10 mm bentuk kubus, celupkan ke dalam air bersuhu 20º hingga jenuh jika perlu, tekan hati-hati diantara jari, keluarkan dari air dengan pinset, biarkan air mengalir sambil dipegang hati-hati dengan pinset selama 1 menit. Timbang kembali.

 

Digestibilitas Waktu digesti rata-rata 30 sampai 75 menit; lakukan penetapan sebagai berikut: Timbang sepotong kecil, bobot antara 45 mg dan 50 mg, basahkan seluruhnya dengan air, jika perlu tekan hati-hati di antara jari, jangan sampai sobek. Hilangkan kelebihan air dengan kertas saring, masukkan potongan ke dalam 100 mL larutan pepsin P 1 % dalam asam hidroklorida 0,1 M yang sebelumnya telah dipanaskan dan dipertahankan pada suhu 37º, kadang-kadang goyangkan hati-hati hingga digesti sempurna. Ulangi 2 kali lagi, tiap kali dengan potongan lain yang sama.

 

Sisa pemijaran  <301> Tidak lebih dari 2,0%.

 

Sterilitas <71> Memenuhi syarat; jika memungkinkan lakukan penetapan menggunakan seluruh isi wadah untuk setiap uji dan inkubasi selama 14 hari.

 

Wadah penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari mikroorganisme.