Polietilen Glikol 400


Makrogol 400

Polyethylene Glycol 400

 

BM 380 sampai 420

 

Polietilen Glikol 400 adalah polimer dari etilen oksida dan air, dinyatakan dengan rumus: H(O-CH2CH2)nOH, dengan harga rata-rata n antara 8,2 dan 9,1.

 

Pemerian Cairan kental jernih, tidak berwarna atau praktis tidak berwarna; bau khas lemah; agak higroskopik.

 

Kelarutan Larut dalam air, dalam etanol, dalam aseton, dalam glikol lain dan dalam hidrokarbon aromatik; praktis tidak larut dalam eter dan dalam hidrokarbon alifatik.

 

Bobot jenis <981> 1,110 sampai 1,140.

 

Suhu beku Antara 4º dan 8º. Suhu beku diperoleh dari harga rata-rata 4 pembacaan, suhu beku tertinggi dan terendah berbeda tidak lebih dari 0,4º.

 

Keasaman dan kebasaan Antara 4,5 dan 7,5; lakukan penetapan menggunakan larutan 5%. Timbang 5,0 g zat, larutkan dalam 50 mL air, tambahkan beberapa tetes merah fenol LP. Jika larutan berwarna kuning, titrasi dengan natrium hidroksida 0,01 N LV. Jika larutan berwarna merah, titrasi dengan asam hidroklorida 0,01 N LV: diperlukan tidak lebih dari 2,0 mL.

 

Kekentalan <1051> 6,8 cS sampai 8,0 cS pada suhu 99º, dinyatakan sebagai kekentalan kinematik.

 

Arsen <321> Tidak lebih dari 3 bpj.

 

Logam berat <371> Tidak lebih dari 5 bpj; lakukan pengujian menggunakan larutan uji yang dibuat sebagai berikut: Campur 4,0 g zat dengan 5,0 mL asam hidroklorida P 1% v/v, encerkan dengan air secukupnya hingga 25,0 mL.

 

Bobot molekul rata-rata Tidak kurang dari 380 dan tidak lebih dari 420; lakukan penetapan sebagai berikut:

    Larutan anhidrida ftalat-piridina Timbang saksama lebih kurang 422 g anhidrida ftalat P, tambahkan pada 300 mL piridina P segar (diperoleh dengan merefluks menggunakan barium oksida P) yang mengandung air kurang dari 0,1% dalam labu 1 liter bersumbat kaca. Kocok kuat hingga larut sempurna, biarkan selama 1 malam.

    Prosedur Timbang saksama lebih kurang 2,1 g zat, masukkan ke dalam labu tahan tekanan, tambahkan 25,0 mL Larutan anhidrida ftalat-piridina. Tutup labu, bungkus dengan kain dan celupkan dalam tangas air bersuhu 96º sampai 100º sedalam tinggi larutan dalam labu, selama 1 jam. Angkat labu, biarkan dingin hingga suhu ruang. Tambahkan 50,0 mL natrium hidroksida 0,5 N dan 5 tetes larutan fenolftalein P 1% dalam piridina P. Titrasi dengan natrium hidroksida 0,5 N LV hingga warna merah muda stabil selama tidak kurang dari 15 detik. Lakukan penetapan blangko. Hitung bobot molekul rata-rata dengan mengalikan bobot dalam g, zat uji dengan 4000 dan membagi hasilnya dengan selisih volume dalam mL, natrium hidroksida 0,5 N LV yang diperlukan pada titrasi dan penetapan blangko.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.

 

Batas etilen glikol dan dietilen glikol Larutkan 50 g zat dalam 75 mL difenileter P dalam labu destilasi 250 mL. Destilasi dalam hampa udara (1 mmHg hingga 2 mmHg) ke dalam labu penampung 100 mL berskala 1 mL, hingga diperoleh 25 mL destilat. Pada destilat tambahkan 25,0 mL air, kocok kuat dan biarkan memisah. Dinginkan dalam tangas es. Saring lapisan air melalui kertas saring ke dalam bejana silinder 50 mL bersumbat kaca dan berskala. Pada filtrat tambahkan asetonitril P yang baru didestilasi volume sama, kocok hingga larut sempurna. Pipet 10 mL larutan ke dalam 15 mL serium(IV) amonium nitrat LP, campur. Dalam waktu 2 menit sampai 5 menit, ukur serapan larutan pada 525 nm. Lakukan penetapan blangko menggunakan 15 mL serium(IV) amonium nitrat LP dan 10 mL asetonitril P 50%. Serapan larutan tidak lebih besar dari serapan larutan dalam larutan asetonitril P 50% yang dalam tiap mL mengandung 3 mg dietilen glikol P dan tetapkan dengan cara yang sama, mulai dari: “Pipet 10 mL”.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.