Tablet Anastrozol


Anastrozole Tablets

 

Tablet anastrozol mengandung, C17H19N5, tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110% dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Baku pembanding Anastrozol BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya.

 

Identifikasi

A.       Timbang saksama sejumlah serbuk halus tablet setara dengan 8 mg anastrozol, masukkan ke dalam wadah yang sesuai. Tambahkan 10 mL dietil eter P dan sonikasi selama 5 menit. Saring melalui penyaring nilon dengan ukuran partikel 0,45 µm ke dalam wadah yang sesuai mengandung 400 mg kalium bromida P. Uapkan hingga kering menggunakan gas nitrogen. Keringkan pada hampa udara pada suhu 50° selama 1 jam. Tambahkan kembali 400 mg kalium bromida P untuk membuat pelet: spektrum serapan bilangan gelombang yang diperoleh dari zat uji pada lebih kurang 2235, 1606, 1500, 1359, 1205, 1137, 1013, dan 875 cm-1 menunjukkan bilangan gelombang yang sama seperti pada Anastrozol BPFI.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Disolusi <1231> 

    UJI 1

    Media disolusi: 900 mL air, awaudarakan.

    Alat tipe 2: 50 rpm

    Waktu: 15 menit

Lakukan penetapan persentase anastrozol, C17H19N5,  terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Campuran asetonitril P-air (40:60), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Pengencer Campuran asetonitril P-air (50:50).

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Anastrozol BPFI, larutkan, dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,2 mg per mL.

    Larutan baku Pipet sejumlah Larutan baku persediaan, encerkan dengan Media disolusi hingga diperoleh kadar (L/1000). L adalah kadar dalam mg per tablet sesuai dengan yang tertera pada etiket.

    Larutan uji Saring sejumlah alikot menggunakan penyaring yang sesuai dengan porositas 0,45 µm. Buang beberapa mL filtrat pertama.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 215 nm dan kolom  4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 1,0 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.   

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama  (lebih kurang 50 ?L) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase anastrozol, C17H19N5,  yang terlarut dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Anastrozol BPFI dalam mg per mL Larutan baku, koreksi kadar air; L adalah jumlah anastrozol dalam mg per tablet yang tertera pada etiket; V adalah volume Media disolusi, 900 mL.

    Toleransi Dalam waktu 15 menit harus larut tidak kurang dari 80% (Q), anastrozol, C17H19N5, dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

    UJI 2 [Catatan Jika memenuhi uji ini pada etiket dicantumkan memenuhi Disolusi Uji 2].

    Media disolusi: 1000 mL air, awaudarakan.

    Alat tipe 2: 50 rpm

    Waktu: 15 menit

Lakukan penetapan persentase anastrozol, C17H19N5, terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Campuran asetonitril P-asam  trifluoroasetat P-air (300:1:700), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Anatrozol BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, tambahkan asetonitril P setara dengan 8% volume akhir labu. Sonikasi sampai larut, encerkan dengan air sampai tanda.

    Larutan baku Pipet sejumlah Larutan baku persediaan, encerkan dengan Media disolusi hingga diperoleh kadar (L/1000). L adalah kadar dalam mg per tablet sesuai dengan yang tertera pada etiket.

    Larutan uji Saring sejumlah alikot menggunakan penyaring yang sesuai dengan porositas 0,45 µm. Buang beberapa mL filtrat pertama

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 215 nm dan kolom  3,2 mm x 10 cm berisi  bahan pengisi L42 dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 0,75 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan antara 0,9 dan 1,4; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,5%.   

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama  (lebih kurang 100 ?L) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase anastrozol, C17H19N5,  yang terlarut dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Anastrozol BPFI dalam mg per mL Larutan baku, koreksi kadar air; L adalah jumlah anastrozol dalam mg per tablet yang tertera pada etiket; V adalah volume Media disolusi, 1000 mL.

    Toleransi Dalam waktu 15 menit harus larut tidak kurang dari 80% (Q), anastrozol, C17H19N5, dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Campuran metanol P-asetonitril P-asam trifluoroasetat P-air (200:100:0,7:700).

    Larutan B Campuran metanol P-asetonitril P-asam trifluoroasetat P-air (500:250:0,7:250).

    Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B.

    Pengencer Campuran asetonitril P-asam trifluoroasetat P-air (200:0,8:800).

    Larutan kesesuaian sistem persediaan Timbang saksama sejumlah Anastrozol BPFI dan etil-4-hidroksibenzoat P, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai. Larutkan dengan Pengencer sebanyak 50% volume akhir labu. Sonikasi sampai larut, encerkan dengan Pengencer hingga kadar berturut-turut lebih kurang 0,5 mg per mL dan 0,3 mg per mL.

    Larutan kesesuaian sistem Pipet sejumlah volume Larutan kesesuaian sistem persediaan, encerkan dengan Pengencer hingga kadar Anastrozol BPFI dan etil-4hidroksibenzoat P berturut-turut lebih kurang 10 µg per mL dan 6 µg per mL.

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Anastrozol BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, tambahkan Pengencer sebanyak 50% volume akhir labu, sonikasi sampai larut, dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per mL.

    Larutan baku Pipet sejumlah Larutan baku persediaan, encerkan dengan Pengencer hingga kadar Anastrozol BPFI 10 µg per mL.

    Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 25 tablet. Timbang saksama sejumlah serbuk tablet setara dengan 10 mg anastrozol, masukkan ke dalam labu tentukur 10-mL. Larutkan dan encerkan dengan Pengencer sampai tanda. Sonikasi selama 30 menit dan diamkan sampai dingin pada suhu ruang. Saring melalui penyaring yang sesuai dengan porositas 0,45 µm, buang beberapa mL filtrat pertama. Jika filtrat belum jernih, saring melalui penyaring yang sesuai dengan porositas 0,2 µm, buang beberapa mL filtrat pertama. Kadar larutan lebih kurang 1,0 mg per mL anastrozol.

    Sistem kromatografi Kromatografi cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 215 nm dan  kolom 3,2 mm x 10 cm berisi bahan pengisi L42, dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 1,0 mL per menit. Waktu analisa lebih kurang 25 menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

0

100

0

25

100

0

25,1

0

100

30

0

100

31

100

0

40

100

0

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak etil 4-hidroksibenzoat dan anastrozol lebih besar dari 4; faktor ikutan  puncak anastrozol antara 0,9 dan 1,3; dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 5% untuk anastrozol.  [Catatan Waktu retensi relatif etil             4-hidroksibenzoat dan anastrozol berturut-turut adalah 0,7 dan 1,0.]

     Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang  10 ?L) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam tablet dengan rumus:

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak anastrozol dari Larutan baku; CS adalah kadar Anastrozol BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar anastrozol dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket; Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel.

 

Tabel.

Nama

Waktu retensi relatif

(menit)

Batas (%)

 

Anastrozol-diamida

0,11

0,5

Anastrozol monoasid monoamida

0,26

0,5

Anastrozol monoamida mononitril

0,30

0,5

Desmetil anastrozol

0,51

-

Anastrozol diasid

0,71

0,5

Anastrozol monoasid mononitril

0,87

0,5

Anastrozol

1,00

-

Cemaran lain

-

0,5

Total cemaran

-

1,0

Abaikan cemaran dengan puncak kurang dari 0,1%.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Campuran asetonitril P-air (40:60), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.       

    Pengencer Campuran asetonitril P-air (50:50).

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Anastrozol BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 40 µg per mL. Jika perlu sonikasi.

    Larutan uji Masukkan tidak kurang dari 10 tablet ke dalam labu tentukur yang sesuai, tambahkan air sebanyak 40% volume akhir labu. Kocok dengan pengocok putar selama 10 menit untuk menghancurkan tablet. Tambahkan asetonitril P lebih kurang 40% volume akhir labu, sonikasi selama 15 menit dengan sesekali di kocok. Atur suhu sonikator pada 25°. Encerkan dengan Pengencer sampai tanda. Sentrifus sejumlah larutan ini pada 3500 rpm selama 10 menit. Gunakan beningan. Kadar larutan lebih kurang 40 µg per mL anastrozol.

    Sistem kromatografi Kromatografi cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 215 nm dan  kolom 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1, dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 1,0 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan  tidak lebih dari 2,0; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

     Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang  20 ?L) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase anastrozol, C17H19N5, dalam tablet dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah jumlah respons puncak anastrozol Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Anastrozol BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar anastrozol dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat,  pada suhu ruang terkendali.

 

Penandaan Cantumkan uji disolusi yang digunakan, jika tidak menggunakan Uji 1.