Dikloksasilin Natrium


Dicloxacillin Sodium

Natrium (2S,5R,6R)-6[3-(2,6 diklorofenil)-5-metil-4-isoksasolkarboksamido]-3,3-dimetil-7-okso-4-tia-1-azabisiklo[3,2,0]heptan-2-karboksilat

Monohidrat [13412-64-1]

C19H16Cl2N3NaO5S.H2O                            BM 510,32

Anhidrat [343-55-5]                                BM 492,30

 

Dikloksasilin Natrium mengandung setara dengan tidak kurang dari 850 µg Dikloksasilin, C19H17Cl2N3O5S per mg.

 

Pemerian Serbuk hablur putih atau hampir putih.

 

Kelarutan Mudah larut dalam air.

 

Baku pembanding Dikloksasilin Natrium BPFI;Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindungcahaya, dalam lemari pembeku. Bersifat higroskopik.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Dikloksasilin Natrium BPFI.

    B. Waktu retensi puncak utama Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

    C. Pijarkan lebih kurang 100 mg zat, larutan 1 bagian sisa pemijaran dalam 20 bagianasam asetat P: menunjukkan reaksi Natrium cara A, B dan C seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.

 

Sifat hablur <1091> Memenuhi syarat.

 

pH <1071> Antara 4,5 dan 7,5; lakukan penetapan menggunakan larutan 10 mg zat per mL.

 

Air <1031>Metode I Antara 3,0% dan 5,0%.

 

Dimetilanilin Memenuhi syarat; lakukan penetapan seperti yang tertera pada Uji Batas Dimetilanilin <362>.

 

Cemaran organikPersentase masing-masing cemaran tidak lebih dari 1,0% dan total cemaran tidak lebih dari 5,0%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan A, Larutan B, Pengencer, dan Sistem kromatografiLakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Dikloksasilin Natrium BPFI, larutkan dalam Pengencer,sonikasi hingga larut, encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,01 mg per mL. Simpan pada suhu 4°.

Larutan ujiTimbang saksama sejumlah zat, larutkan dalam Pengencer,sonikasi hingga larut, encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 1 mg per mL. Simpan pada suhu 4°.

Larutan kesesuaian sistem persediaanTimbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis D Dikloksasilin BPFI, larutkan dalam Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,1 mg per mL.

Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Dikloksasilin Natrium BPFI, larutkan dalam Pengencer dan tambahkan sejumlah volume Larutan kesesuaian sistem persediaan secara kuantitatif hingga kadar Dikloksasilin Natrium BPFI lebih kurang 1 mg per mL dan kadar Senyawa Sejenis D Dikloksasilin BPFI lebih kurang 0,01 mg per mL. Simpan pada suhu 4°.

    Sistem Kromatografi Kromatograf diprogram sebagai berikut.

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

0

70

30

10

70

30

30

50

50

35

35

65

45

25

75

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak senyawa sejenis Ddikloksasilin dan dikloksasilin tidak kurang dari 1,5. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan antara 0,8 dan 1,5; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak kurang dari 2,5%.

ProsedurSuntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 mL) Larutan baku  dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat dengan rumus:

ri adalah respons masing-masing puncak dalam Larutan uji; rS adalah respons puncak Larutan baku; CS adalah kadar Dikloksasilin NatriumBPFI dalam mg per mL Larutan baku;CU adalah kadar dikloksasilin natriumdalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; F1 adalah faktor konversi 0,001 mg/µg; F2adalah faktor respon relatif seperti tertera pada Tabel; P adalah potensi dikloksasilin dalam Dikloksasilin Natrium BPFI dalam µg per mg.

 

Tabel

Nama

Waktu retensi relatif

Faktor respon relatif

Senyawa sejenis A amoksisilin

0,07

0,20

Asam penisiloat dikloksasilin

0,23

1,0

0,25

Analog glisin dikloksasilin

0,38

1,0

Asam penisiloat N-asetil dikloksasilin

0,43

1,0

Asam peniloat dikloksasilin

0,61

0,75

0,69

Senyawa sejenis D dikloksasilin

0,90

1,4

Dikloksasilin

1,0

-

Dikloksasilin penisilamid

1,3

1,0

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti yang tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan A Larutkan 1,18 g natrium heksan sulfonat monohidrat P dan 0,8 mL amonium hidroksida P dalam air hingga 1 L, atur pH hingga 2,9 - 3,1 menggunakan asam fosfat P.

Larutan B Gunakan asetonitril P.

Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

PengencerCampuran asetonitril P-air (50:50).

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Dikloksasilin Natrium BPFI, larutkan dalam Pengencer, sonikasi hingga larut, encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,1 mg per mL. Simpan pada suhu 4°.

Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat larutkan dalam Pengencer,sonikasi hingga larut, encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 1 mg per mL. Simpan pada suhu 4°.

Larutan kesesuaian sistem persediaan Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis D Dikloksasilin BPFI, larutkan dalam Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,1 mg per mL.

Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Dikloksasilin Natrium BPFI, larutkan dalam Pengencer dan tambahkan sejumlah volume Larutan kesesuaian sistem persediaan secara kuantitatif hingga kadar Dikloksasilin Natrium BPFI lebih kurang 1 mg per mL dan kadar Senyawa Sejenis D Dikloksasilin BPFI lebih kurang 0,01 mg per mL. Simpan pada suhu 4°.

    Sistem kromatografi Lakukan penetapan secara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti yang tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 225 nm dan kolom 4,6 mm × 25 cm yang berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit. Pertahankan suhu autosampler pada 4° dan suhu kolom pada 40°. Kromatograf diprogram sebagai berikut.

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

0

45

55

2

45

55

2,5

35

65

5

35

65

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, dan rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti yang tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara dikloksasilin dan senyawa sejenis D dikloksasilin tidak kurang dari 1,5. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, dan rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti yang tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak kurang dari 0,8-1,5 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 0,73%. Waktu retensi relatif dikloksasilin dan senyawa sejenis D dikloksasilin berturut-turut lebih kurang 1,0 dan 1,1.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang10 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam µg dikloksasilin, C19H17Cl2N3O5S dalam tiap mg dikloksasilin natrium, dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak dari Larutan uji dan Larutan baku;CS adalah kadar Dikloksasilin NatriumBPFI dalam mg per mL Larutan baku;CU adalah kadar dikloksasilin natriumdalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; P adalah potensi dikloksasilin dalam Dikloksasilin Natrium BPFI dalam µg per mg.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.